Lenganku satu tak mampu menopang
Menopang beban yang harusnya dibuang
Aku menahan beban yang tak kuasa kupikul sendiri
Beban yang bisa kubagi namun tetap disini.Beban yang harusnya bisa kupercikan ke segala penjuru mata angin
Beban yang harusnya tangan kananku bisa rasakan
Namun dia tidak pernah menoleh untuk menghampiri
Menengok hanya untuk melihat jam yang kuukir.Sedikit goresan yang membengkak
Merebut sifat sabar selama ini meringkuk sepi.
Melepas amarah disetiap celaan kata
Rasa egois dan berambisi.Manusia memang sama
Tiada mau bersusah payah
Tiada ingin terbelenggu gundah
Semua itu memang lumrah.Selamat tinggal cuitan kosong
Dalam rubrik seratus empat puluh empat karakter
Terbingkai warna biru muda
Yang selalu kutandai setiap harinyaAku lelah melepas kesalku padamu
Aku ingin bersandar pada pundak
Sandaran yang tak pernah merunduk
Yang tak pernah membuat kepalaku terantuk.Butuh waktu untuk menemukan yang tepat
Datang padaku secepat kilat
Jangan biarkan aku mengumpat
Karena tali rapuh yang kau ikat