Hari ini hari kamis, seperti biasa jam pulang sekolahku beda dengan anak-anak yang lain.
Pukul 03.45 aku baru pulang dari sekolah karena aku mengikuti kegiatan eskul disekolah.
Saat itu aku pulang bersama teman teman eskulku salah satunya bernama Febi hanindia dia teman satu eskul denganku sekaligus teman curhatku.
Ohyaa aku lupa perkenalkan diri namaku Sheila anadria putri bisa dipanggil lala karna aku sering dipanggil lala oleh teman teman sekolahku, usiaku baru 17 tahun dan 3bulan kedepan 18 tahun."Hari ini sangat melelahkan" aku memulai percakapan dengan febi sambil berjalan pulang.
"Iya, aku pun merasa begitu" katanya kepadaku
"Laa aku lapar, jajan dulu yuk"febi mengajakku jajan sambil menarik tanganku
" ah engga deh aku gak lapar, kamu aja yang jajan aku tunggu sini"aku menolak ajakan febi karna aku sedang tidak lapar dan ingin segera pulang.
"Yaudah tunggu sini aku jajan dulu" febi pergi menuju tempat jajanan yang ia akan beli.
"Yaa jangan lama lamaa."
Aku menunggu febi yang sedang jajan dengan duduk di warung pinggir jalan dekat sekolahku.Tiba tiba..
"Sheilaaa" ada seseorang yang memanggilku, ku kira itu febi ternyata dia.
Aku hanya melihat nya sebentar lalu mengalihkan pandanganku kepada febi yang sedang jajan disebrang jalan aku duduk.
Dia tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum sambil terus melihatku dengan satu temannya, lalu dia melewati aku begitu saja. Entah apa maksudnya, dia hanya menyapa lalu pergi. Anehh!Tak lama febi datang menghampiriku yang masih duduk dan melihat ke arah mereka yang sudah jauh dari tempat aku duduk.
"Heh" febi mengagetkanku.
"Eh udah belinya?"
"Udah,ayo cepet kita pulang" (sambil duluan jalan meninggalkanku)
"Hehh tunggu, kebiasaan orang bandung kalo udah ditungguin malah ninggalin ih"aku berlari mengejar febi yang sudah duluan jalan.***
Aku merebahkan tubuhku diatas ranjangku.
Aku benar benar letih. Letih dengan semua keadaan yang ada. Terutama kamu.
Baru saja aku pulang.dengan segala keletihan yang ada. Latihan, tugas, perasaan, hati. Arghh.
Semuanya tampak melelahkan.Aku membenahi tubuhku untuk melepaskan keletihan ini. Tapi tiba tiba...
Tit.. titt.. tit..
" siapa sih yang nelfon, ganggu aja. Aku menggerutu dalam hati.
Angkat jangan ya? Angkat saja lah, mungkin saja penting.
Aku ambil handphoneku, lalu ku buka lookscreen hp ku, dan membuka notificasinya.
Dan jleb.
Apakah aku salah membaca?apakah ini ilusinasi?Tapi bukann. Ini nyataa.
Mengapa dia datang lagi?
Kembali lagi?Gimanaa nih? Masih mau lanjut baca?
Maap kalo sedikit gaje hehe masih belajar gaissBawa sans aja :))
KAMU SEDANG MEMBACA
AfterSeventen
Teen FictionSetelah semuanya. Hati tak lagi siap mencintai dan dicintai apalagi terluka (lagi) Namun hati tak muna Karna hati tak pernah mati rasa akan cinta.