"Gak boleh pacaran di kelas!"
Mata satu kelas tertuju pada ibu joy yang sudah terpampang nyata di depan pintu, sambil melotot ke arah chanyeol dan seulgi,
"Kalian berdua! Kalau saya sampai lihat kalian pacaran di kelas lagi, kalian akan saya hukum!"
"I-iya bu, maaf," ucap seulgi dan chanyeol.
Bel pulang berbunyi, murid murid segera meninggalkan kelasnya dan berhamburan kemana-mana
"Seulgi tunggu!!"
Seulgi yang sedang ditemani yeri tersebut raut mukanya berubah menjadi--pahit--, ia mengetahui siapa yang memanggilnya.
"Duh- apalagi sih mau lo?! Gara-gara lo gue dimarahin bu joy tadi, huh," seulgi kembali berbalik badan dan melanjutkan jalannya,
"Tunggu," chanyeol dengan sigap menggenggam tangan seulgi dan memberikannya coklat 2 batang ke tangan seulgi,
Seulgi tak bisa menolaknya, karena ia sangat menyukai coklat.
"Ya-yaudah makasih," seulgi langsung menarik tangan yeri membawanya menjauh dari chanyeol,
"Gimana saran gue? Berhasil kan?," sehun tiba-tiba keluar dari kelas dan menemui chanyeol
"Berhasil sih, tapi..."
"Tapi kenapa lagi sih?" Tanya sehun sedikit kesal
"Gue gak rela coklat kesukaan gue, gue kasih semuanya," jawab chanyeol polos
"yaelah, mimpi apasih gue semalem, ogeb banget sih, biarin lah lagian itukan buat gebetan lo, toh juga lo bisa beli lagi," ucap sehun sambil mengelus dadanya
"Iya juga yah,"
***
Seulgi dan yeri pergi ke cafe yang berada tidak jauh dari sekolahnya, mereka memang sering berkunjung ke kafe tersebut.
"Hot chocolate sama Vanilla latte ya,"
Seulgi memesan minuman tersebut sesuai dengan kesukaan mereka berdua, tentu seulgi menyukai Hot chocolate sedangkan Yeri menyukai Vanilla Latte,
"Yer, lo bisa gak besok jalan?"
"Bisa-bisa aja sih gue, jam berapa?" Tanya yeri
"Pulang sekolah, tapi kalau ada temen gue cowok gak apa-apa kan?" Tanya seulgi sekali lagi
"Gue sih iya-iya aja,"
"Ok deh, sip"
Tak lama kemudian minuman yang mereka pesan datang, mereka langsung meminum minuman tersebut sebelum dingin.
"Bye Yeri!"
"Bye Seulgi!"
Seulgi sampai di rumahnya terlebih dahulu, sedangkan yeri harus berjalan sekitat 50 meter lagi untuk sampai ke rumahnya.
Mandi, itu yang pertama dilakukan seulgi saat sampai dirumah. Setelah mandi seulgi langsung meraih ponselnya dan menuju balkon rumahnya, ia mengetik angka per angka lalu menelpon nomor tersebut.
Tut....
"Halo?" Sapa orang yang ditelepon tersebut
"Gue seulgi, loe jadikan besok jalan?"
"Jadi"
"Eh, tapi kalau gue bawa temen cewek gue satu gak apa-apa kan?"
"Gak apa-apa sih, terserah lo,"
"Ok deh, see you tomorrow,"
Seulgi langsung memencet tombol merah, lalu melempar ponselnya ke atas kasur.
Ia mengambil buku matematika nya lalu mengerjakan pekerjaan rumahnya. Tak lama ia merasa bosan dan ingin keluar,
"Halo Yeri?"
"Iya, kenapa?"
"Ke cafe yang di sebelah gang gue yuk, bosen banget dirumah,"
"Okey"
Seulgi berganti baju dan memakai tas selempang kecil dan mengenakan flat shoes nya,
"Bi!, aku keluar bentar ya," pamitnya pada bibi min
"Iya non!"
Seulgi berjalan menuju ujung gang, dan berbelok ke arah kiri dan menemukan Kafe tujuannya tersebut, Yeri rupanya telah menunggu.
"Hot Chocolate sama Vanilla Latte ya," ucap seulgi sesuai pesanan kesukaan mereka dimanapun mereka berada,
"Sama Waffle nya juga ya mbak," ucap yeri menambahkan
"Tumben, lo beli Waffle biasanya cuman pesen Vanilla Latte doang,"
"Sekali-kali yang beda lah, eh, loe jadikan bawa temen laki-laki lo itu," tanya yeri
"Jadi, emang kenapa?," tanya seulgi
"Ganteng gak? Kalau ganteng kan bisa gua sepik,"
"Pikiran loe itu ya, gak tau sih, loe liat sendiri aja besok," ucap seulgi.
-----
Vote and Comment sayang :* *baper* Kritik sama Sarannya jangan lupa juga ya say *muntah*
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignorant ;chanseul
FanfictionTerlalu ngarep sih lo. fanfiction; chanyeol ❌ seulgi Warning! Typo bertebaran! [END]