Part 1

2 0 1
                                    

Aku Anindya Yuvia Fikyaz. Panggil saja aku Dea. Aku sedang berjalan menuju sekolahku, hari ini aku sangat bersemangat. Karena apa? Karena aku bisa melihat dia,hehe.

Aku melihat sekumpulan anak cowok. Dan saat aku melihat dengan detail,

"Kak Fachri!" Ucap Dea sedikit berteriak. Dea lalu sembunyi di balik pohon.

"Untung ada pohon, makasih ya hon" Gumam Dea.

Sekumpulan cowok itu melintas di depan pohon yang sedang dijadikan tempat sembunyi Dea.

Krek!

"Aduh,ngapain ni kaki nginjek ranting sih" Gumam Dea.

"Siapa disana?" Teriak Salah satu orang di sekumpulan cowok itu.

"Meong"

"Oh kucing. Yaudah lah. Tenang-tenang disana ya cing"

Sekumpulan cowok itu pun pergi.

"Huh,untung aja" Ucap Dea sambil mengelus-elus dadanya.

Dea lalu melirik jam tangannya.

"7.50?! Ah aku telat!!" Teriaknya lalu berlari secepat kilat:v

❤💙❤

Sesampainya disekolah, Dea langsung memasuki kelasnya. 8-9. Itulah kelas Dea. Dea langsung duduk di bangkunya.

"Tumben kamu telat de, kenapa?" Tanya Biya. Sahabatnya.

"Tadi aku ngumpet. Jadi telat deh" Kata Dea.

"Ngumpet? Dari siapa? Wah. Kamu nyuri ya?" Tanya Biya.

"Enak aja. Tadi ada kak Fachri, makanya aku ngumpet" Kata Dea agak kesal karena dituduh yang tidak-tidak.

"Hehe selo aja dong. Ya maaf deh" Kata Biya.

"Hmm"

               ;;;


Sekarang, Dea, Biya dan Indah sedang berada di perpustakaan. Mereka selalu kesini setiap jam istirahat. Karena? Fachri selalu ke perpustakaan setiap jam istirahat. Muhammad Fachriza Aldzikra. Itulah nama cowok yang sedang Dea sukai.

Fachri adalah salah satu murid yang berprestasi di sekolah Dea. Dia juga seorang anak guru, guru agama. Dan Fachri juga wakil ketua osis yang sudah lengser tahun ini.

-bersambung-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang