Rencana Perjodohan (1)

20 3 1
                                    

"Sam,makasih yaaa udah antar aku pulang"

"Ya,sama-sama,ya udah,aku pulang dulu yaa,bye"

"Bye Sam"

Lama-kelamaan,Sam dan motornya sudah tak terlihat.Setelah itu,Tania beranjak masuk ke rumah.Tiba-tiba,pada saat Tania sampai di teras rumahnya,Ia mendengar keramaian dari ruang tamu.Sekilas Ia mendengar pembicaraan orang tuanya dengan seorang lelaki yang sepertinya rekan bisnis Ayahnya.Tania pun tidak jadi masuk kedalam rumah.Ia fokus mendengar pembicaraan di ruang tamu tersebut.Tetapi,tiba-tiba Tania mendengar kata yang membuat dirinya kaget bagaikan tersambar petir.Perjodohan.Dengan nafas menderu, Tania berlari menuju ruang tamu dan menghampiri Ayahnya,
"Apa?dijodohkan?aku gak mau!"teriak Tania

"Hei,nak,ternyata kamu sudah sampai.Sekarang,kamu ikut Mama ke kamarmu.Ada yang perlu Mama jelaskan"Ibu Tania berusaha menenangkan Tania

"Tapi Ma,apa yang Papa maksud?perjodohan?Papa mau menjodohkan aku?Aku gak mau..!!"Nafas Tania semakin menderu

"Nak,dengarkan Mamamu,ikut mamamu ke kamarmu"jelas Ayah Tania

Akhirnya,Tania mengikuti perkataan ibunya.Sesampainya di kamar,Tania segera bertanya kepada ibunya,

"Ma,apa yang Papa maksud?perjodohan?Mau menjodohkan aku?Aku gak mau ma,aku gak mau..!!!"Nafas Tania kembali menderu

"Dengarkan mama nak.Papa memang berencana akan menjodohkan kamu dengan putra rekan bisnis papamu.Tetapi itu hanya rencana,jika kamu tidak suka kami tidak akan memaksa kamu,tetapi Papamu berharap kamu bisa mengenal putra rekan bisnis papamu dulu,jangan langsung menolak "jelas Ibu Tania

"Ya,baiklah,aku akan mencoba mengenal putra rekan bisnis papa,tetapi jika aku tidak suka sesuai perjanjian ya,jangan paksa aku"

"Iya nak,sekarang ganti pakaianmu dan makan siang bersama kami dibawah"

"Iya ma"

Tania pun bergegas berganti pakaian dan merapikan rambutnya,sejenak ia bergumam,
"Siapa putra rekan bisnis papa?apakan dia baik untukku?

Keadaan di ruang tamu hening.Setelah Tania dan Ibunya kekamarnya,Ayah Tania dan rekan bisnisnya terdiam,Ayah Tania pun memulai kembali pembicaraan,
"Pak Agung,maaf atas kelaluan Tania tadi,mungkin dia memang kaget dan tidak bisa mengontrol dirinya,sekali lagi,saya minta maaf pak"

"Tidak apa-apa Pak Johan,saya mengerti"

"Teri,sepertinya makan siang sudah siap,mari kita makan siang bersama pak"

"Ya,tentu"

Ayah Ana dan rekan bisnisnya berjalan ke ruang makan.Ternyata,disana sudah ada

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hard PreferencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang