Bagian 6

36 11 3
                                    

Sudah 3 bulan ia mencoba melupakan kejadian itu,berusa keras melupakan Abram yang masih belum sadar dengan sikapnya.

Kring kring!! Jam wekkerku mulai berdering,entah mengapa hari ini aku sangat malas untuk bangun. Tubuhku seolah mogok gerak,kulihat jam wekkerku menunjukkan pukul 06.20 itu tandanya aku harus segera bergegas bangun dan beranjak ke kamar mandi. Aku berjalan dengan sempoyongan,serasa ada beban berat yang mengikuti setiap langkahku. Aku yakin mama pasti sudah tidak ada dirumah,dia sudah berangkat kekantor terlebih dahulu.Aku bergegas berangkat ke sekolah,setibanya digerbang aku terkejut melihat seorang pemuda berdiri didepan pintu rumahku,dia tersenyum menatapku tatapan itu.

"Kak Irkham?" tanyaku gontai

"selamat pagi nyonya Meyra,siap berangkat kesekolah?"mataku melotot kearahnya,sungguh aku tak menyangka jika seorang Irkham mau mengantarku kesekolah.

"emm,memangnya kakak tidak kuliah?"

"oh,aku sedang mengambil libur. Hah aku terlalu merindukanmu mey"godanya padaku

Glek,aku menelan ludahku dengan susah payah. Blush,pipiku memerah.

"Ayo berangkat mey"

"ah,iya"

Author POV

Sepanjang perjalan yang terjadi hanyalah kecanggungan diantara keduanya. Entah apa yang harus dibahas,seakan tak ada topik yang ingin mereka bahas. Setelah kecanggungan yang begitu lama akhirnya mereka sampai digerbang sekolah Meyra. Irkham membukakan pintu Meyra.

"makasih yah kak,udah mau nganterin Meyra"

"sama sama dek,yaudah kakak pulang dulu. Nanti sore biar kakak jemput yah"

"emm,ok kak"

Meyra melangkahkan kakinya menuju lantai 2 ruang kelasnya,tanpa sengaja matanya beradu dengan sosok Abram,Dimas Abraham. Kini Meyra hanya dapat menundukkan kepalanya,dingin!itulah sikap Abram kepadanya,setelah Abram tau bahwa Meyra mencintainya.

DEG!,langkahnya tertahan ketika ada tangan besar yang mencekal tangan miliknya. Sontak dia menoleh kearahnya.

"ikut gua sebentar"titahnya

"eh"

Abram,yah rupanya laki laki itu yangsedang mencekal tangan meyra,ia membawa meyra ke parkir belakang sekolah,sesampainya disana Abram melepaskan genggamannya.

"gua,mau nanya!"ucapnya ketus

"eh..em..mau nanya apa kak"sahut Meyra dengan kepala tertunduk,kini tubuhnya mulai menegang ketika tubuh Abram mendesak Meyra mundur hingga membentur dinding.tak ada ruang gerak untuk meyra ketika tangan Abram menguncinya,kini Meyra bisa merasakan hembusan nafas Abram yang memburu seolah..

"woy!!,ngadep sini!!gua mau ngomong"gertakan Abram menyadarkan lamunannya yang sedang memikirkan apa yang akan dilakukan Abram kepadanya

"eh gua mau tanya,elu udah ngasih apa keabang gua sampek dia rela cuti kuliah!bangunpagi!!!buat nganterin lu!!!" tanya Abram seolah ingin memojokkan Meyra,eh emang sengaja mojokin Meyra deng :v

"Jawab!!!oh,gua tau lu udah nyerahin keprawananlu buat abang gua kan?,haha nggak nyangka lu semurah itu yah Mey!!!" tuduh Abram yang dihadiahi tawa miring dari bibir Meyra

"hah,asal kamu tau yah bram. Aku emang suka sama kamu,aku emang sayang sama kamu. Tapi aku nggak pernah maksa buat kamu suka sama aku. Dan asal kamu tau yah bram aku bukan wanita jalang seperti yang kamu tuduhkan!aku masih menjaga kesucianku!!! Soal kakakmu aku sama sekali nggak tau kenapa dia baik sama aku! Ok,kalau memang aku salah aku minta maaf,dan kalau kamu emang benci sama aku,aku bakalan terima itu bram. Tapi aku mohon jangan pernah larang aku untuk tetap mencintaimu! A..aku..mo..hon bram hiks hiks,karena semakin aku bersihkeras melupakanmu maka hati ini semakin sakit bram. Aku nggak kuat ngebohongin perasaanku sendiri. Aku udah coba ngelupain kamu bahkan 3 bulan belakangan ini,apa hasilnya nihil bram nihil. Aku nggak bisa nglupain kamu..maaf bram maaf hiks hiks"tangis Meyra menjadi jadi ia baru saja mengutarakan unek uneknya selama ini.

Tetaplah BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang