Mermaid 24

1.6K 102 3
                                    

Happy reading..

***

Semua sudah berkumpul di padang rumput perbatasan hutan terlarang, cuaca mendung sangat mendukung suasana serta pemikiran setiap clain yang berada disana.

Jake hanya bisa melihat tak percaya dengan apa yang ada di depan mata nya, sehingga tidak ada sepatah kata pun yang dapat keluar dari mulut nya, hingga suara bisik – bisik itu cukup membuat emosi jake tersulut.

"diam,' suara nya sedikit lantang dan Andrew mencoba menahan tubuh Jake yang siap menerkam sesama sekutu nya sendiri, ini tidak baik.

"diam lah jake, kalau kau tidak berfikir tenang seperti biasa, kau tidak akan berfikir logis.' Bujuk nya.

Jake memandang jengah tingkah Andrew yang sok dewasa, "logis? Harus nya dari awal aku merijek nya sebagai mate ku."

Dari ke jauhan ada hati yang juga merasakan perih mendengar begitu jelas apa yang di ucap kan jake, Kania.

Hanya bisa melihat pasrah , bagaimana kesalah pahaman Jake kepada nya begitu besar seakan sulit untuk di lurus kan.

"sebentar lagi, aku mohon sebentar lagi." Ucap nya berharap Jake dapat mendengar suara nya, tapi tubuh kokoh itu semakin menjauh dari tempat nya berdiri, tidak menengok dan berhenti.

"apakah semua sudah siap?"

***

Suana tampak lenggang di istana Athania, karena hampir semua ikut untuk berperang, hanya maid yang tersisa.  itu juga berada di belakang istana dan ada beberapa penjaga yang berjaga di perbatasan .

Berjalan dengan anggun dengan senyum kecil yang tak pernah lepas dari bibir manis nya, cantik. Tak lupa iya juga membawa gelas perak yang akan di berikan nya kepada sang Ratu, sebagai ramuan kesehatan nya yang biasa ia berikan.

"sedikit lagi". Gumam nya kecil.

Hingga pergerakan yang tiba – tiba dan membuat tubuh serta wajah nya menghadap ke tembok ,
tangan di pelinting ke belakang sehingga menyulit kan nya untuk melakukan perlawanan.

"apa yang kau lakukan, lepaskan!" Suara lantang dengan kemarahan yang sudah tidak bisa di tahan,

siapa yang berani sekurang ajar ini, benak nya.

"hai,,,"dan ciuman kecil di tengkuk leher nya itu cukup membuat nya marah .

bergerak brutal agar tubuh nya dapat terlepas dari kukungan kokoh yang ia rasakan.

"kurang ajar sekali kau, kau akan mendapat kan hukuman mati jika melakukan ini kepada anggota kerajaan." Pringat nya, dan hanya di balas kekehan kecil yang terdengar di telinga nya.

"berhenti bermain – main, lapaskan kata ku." Peringat nya kembali setelah mendengar kelekar tawa dari mulut nya.

"ckck,,,, sudah lama sekali tidak bertemu shila."

Seketika tubuh nya sedikit menegang hanya sebentar, hingga ia menyadari sesuatu, ini tidak mungkin.

"kau?" Tanya nya tersendat.

"hmmm,,, yah ini aku, dan siapa disini yang sedang bermain – main. Sedang kan aku hanya mengikuti apa yang sudah kau mulai shila, ah,,,, aku sedikit tidak sabar dengan semua ini. Atau sebaik nya kita pindah ke tempat yang lebih lapang,, hmm, ,,Azura."

Kalimat yang sangat dingin, dengan buku – buku cengkraman yang semakin memutih karena semakin banyak tenaga yang harus di keluar kan untuk menekan pergerak kan dan kekuatan tubuh yang semakin lama semakin terasa panas.

Hingga dentuman cukup besar diiringi kabut hitam pekat yang menghisap kedua nya.

***

Mendengar tak percaya dengan percakapan yang baru saja ia kuping di balik pintu bercelah ini, sangat rapuh dan dapat dengan mudah untuk di hancur tapi akan sulit jika semua ruangan ini di mantrai.

"dimana Mate ku?" Tanya nya suara seorang pria yang tengah berpapasan dengan wanita cantik berzirah perak dengan sutra hitam yang menjuntai indah, dan diri nya bersumpah sempat tidak bisa mengedip kan mata dengan siapa lawan bicara nya itu.

Bukan kepada sang wanita, tapi kepada si pria yang dengan kondisi yang amat sangat berbeda dan yang terlihat pasti, dia sangat sehat jasmani serta rohani nya juga, Sarfin.

Dari lubang kayu pintu itu juga, ia juga tidak bisa menyembunyikan keterkagetan nya ketika si wanita berbalik dan mengedipkan sebelah mata kepada nya setelah percakapan singkat itu selesai.

"jake akan lebih merasa sangat terhianati jika mengetahui hal ini, tapi apa kata nya tadi Mate? Sarfin mempunyai Mate disini." Ucap nya tak percaya.

Dan yang lebih membuat nya was – was, bagaimana jika Kania ikut terlibat dalam semua ini?

Nicolas tahu bagaimana dedikasi Beta nya kepada keluarga nya ,meski mereka suka sekali berdebat, Jake selalu memberikan pengorbanan besar untuk melindungi clain nya sendiri termasuk diri nya. Tapi ia cukup prihatin jika Jake mendapat Mate seorang penghianat seperti , Kania.

"ok, Nic, cukup memekir kan para penghianat itu, dan sekarang bagaimana cara nya kau keluar dari tempat ini?" pikir nya kembali gelisah dengan mondar mandir seperti biasa.

Kalau disini ada Andrew , sudah pasti orang itu yang pertama akan menertawakan kelakuan nya ini. Bukan kata jenaka yang selalu orang bicara kan seperti, " jangan seperti setrikaan", atau "sudah cukup aku pusing melihat mu seperti itu,"

tapi "hentikan Nic, jika di septic teng sudah penuh kau bisa menerus kan di halaman belakang, tapi ingat jangan lupa di kubur." Menyebal kan .

Dan di akhiri grutuan – grutuan tak bermutu sambil berlalu.

"aku lelah membersih kan pup yang berada disana ,"

"kau pikir itu tidak bau apa."

"aku sebal tinggal bersama anjing," nic ingat anjing Buldog tetangga rumah nya sebelum mereka pindah ke Apartemen yang baru mereka tempati saat di bumi. 

Apa lagi kalau bukan Andrew yang selalu berisik mendengar keluhan – keluhan nya, yang selalu membersih kan hajat anjing yang tidak ber-ke-hewanan itu.

Nic tersenyum kecil mengingat kenangan yang  membuat mereka sangat dekat sampai saat ini. Nicolas merindukan Jake, dan Andrew walau hanya baru satu hari terkurung disini.

Hingga satu cara terlintas, " ah,, yah,, kenapa kau tidak berfikir ini sebelum nya."

***

Di tengah padang rumput tidak ada yang memulai pergerak kan, semua mulai terfokus kepada seorang wanita yang baru saja menapak kan wujud yang sedari tadi di tunggu.

Tapi dentuman di tengah – tengah mereka lah yang membuat semua yang berada disana berdiri siaga.

Hingga , "Nicolas?" ucap sang Alfa yang melihat sang putra yang kini tengah membungkuk berusaha berdiri.

Tapi yang lebih membuat mereka semua tidak percaya ketika Jason clain vampire yang berada di garis depan langsung menghajar dan membanting tubuh Nicolas dan melempar kan nya hingga belasan kilo meter.

***

Gantung dikit kaya baju,,,hehe

Jangan lupa tinggal kan tanda prasejarah kalian,, hoho

Semoga kalian suka dengan shrot story yang aku buat ,kalian bisa liat di work aku,,, sampai ke temu disana...

By

Nadiaalma

Amatiran jeh...

MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang