Kebisingan suara motor dan mobil di pagi hari dengan cuaca yang bisa dibilang mendung. Pagi ini pagi ter-Happy buat sosok cewe sedikit tomboi ini karna hari ini bakal hujan dan kebiasaan terburuknya yaitu ngaret.
Sosok cewe sedikit tomboi ini terlihat cantik dengan rambut yang dikuncir kelabang dan bola matanya yang terlihat bersinar setiap hari. Sosok cewe ini bisa dibilang tomboi karena kelakuannya yang sedikit berbeda 45 derajat dari penampilannya yang selalu terlihat feminim.
Dengan hanya dibekali kotak makan dan sarapan dengan roti setiap harinya, membuat cewe ini dibilang hemat.
Sosok cewe ini bernama Abel Cantika dia sekarang duduk dikelas 12 Mia 4. Dan setiap harinya untuk ke sekolah cewe ini naik sepeda warna putih ke sayangannya.
~disekolah~
Dengan tanpa berdosanya, abel menerobos masuk gerbang sekolah yang sudah ditutup oleh Pak Mian penjaga sekolah tersebut.
"Pak Mian....... Awas misi!!" Terdengar suara teriakan abel dari jauh.
"Gubrak..."
"Abel kamu pelan - pelan toh ya, sakit ini badan bapak kalo sampe patah tulang gimana ini loh?" Ucap Pak Mian dengan nada kesal.
"Yaila Pak Mian lebay deh, baru juga ditabrak sepeda sama aku apalagi aku tabrak pake motor Pak, bisa pura - pura pinsan pasti." Jawab abel sambil meledek.
"Kamu toh ya, kalo dibilang sama yang tua." sambil bangun dari tempat dimana dia di tabrak abel.
"Yudh Pak Mian, abel minta maaf pake banget ya. Sekarang abel mau masuk kelas dulu biar ga di setrap lagi Pak dan sekalian titip sepeda ke sayangan aku ya Pak." Sambil bangun dari jatuh dengan terburu - buru tanpa memikirkan sepeda keyangannya.
Saat abel sedang berlari menuju kelasnya tiba - tiba ada saja masalah yang menimpanya lagi, tanpa dia sadari abel bertemu dengan sosok cowo berparas tampan dengan memiliki bola mata yang sangat coklat seperti bola mata yang pernah dikenal dia saat masih kecil.
"Gedebruk!!!"
"Aduh... lengan gue sakit!" Sambil mengelus tangannya yang kesakitan.
"Maaf - maaf saya tidak sengaja menabrak kamu." Terdengar suara berat dari cowo berparas tampan tersebut.
"Uh uuu!! Bikin gue telat aja nih" ucap abel sambil berdiri dari tempatnya terjatuh.
"Sekali lagi saya minta maaf, saya tadi tidak memperhatikan jalan karna sibuk mencari ruang guru." Jawab cowo berparas tampan tersebut.
"Oh elo nyari ruang guru?" Tanya abel dengan singkat.
"Iya, kamu tau dimana ruang gurunya?boleh saya minta diantarkan sama kamu?" Dengan suara beratnya sambil tersenyum kepada abel.
"Yudh ayo sini!!" Yang luluh karna mendengar suara cowo berparas tampan tersebut.
"Oh iya, nama saya Arkan" sambil menarik tangan abel sebagai tanda salam perkenalan.
Wajah abel yang terlihat memerah dan sempat terdiam saat cowo berparas tampan itu sebut saja Arkan menarik tangannya "hmm.. Iya salam kenal, nama gue Abel."
"Yudh Ayo dimana ruang gurunya, nanti kamu telat." Sambil memperhatikan setiap ruangan.
"Iya - iya, ayo ke sebelah sini." dengan tergesa - gesa.
~diruang guru~
"Tok,tok,tok"
"Assalamu'alaikum..." Ucap abel dengan pelan.
"Walaikumsallam, Ada apa abel? Kok kamu bukannya masuk kelas?" Tanya guru yang membukakan pintu tersebut sebut saja Bu Eko.
"Ini Bu saya lagi nganterin anak baru Bu tadi saya engga sengaja bertemu dia di lorong dekat gerbang." Dengan santai abel menjawab pertanyaan Bu Eko.
"Oh rupanya ada anak baru ya? Yudh - Yudh ayo ikut ibu masuk, silakan." Sambil melihatkan senyumnya yang padahal jika anak kecil melihatnya bakal nangis.
"Ayo arkan masuk sama gue sini." Sambil menarik tangan arkan
"Eh.. Kamu ngapain abel? Mau ikut masuk? Engga boleh, sana masuk kelas nanti ibu setrap lagi kamu mau?" Menatap sinis abel.
"Dih ibu parah nih sekarang mainnya setrap - setrapan, Yudh saya masuk kelas dulu Bu." Sambil salim dengan Bu Eko.
"Arkan, gue duluan ya maaf engga bisa nemenin soalnya nanti gue di setrap lagi." Berbisik ditelinganya.
"Iya gapapa bel, makasih sudah mau anterin saya." membalas bisikan abel dan tersenyum manis.
Thx yang udah mau baca, jangan lupa buat votenya loh wkwk :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A
Teen FictionBerpisahnya sebuah hubungan persahabatan sejak kecil yang membuat abel dan arkan tak mengenali satu sama lain dan sampai akhirnya mereka ditemukan kembali dalam satu sekolahan yang sama, tapi tak pernah menyadarinya. "Gedebruk!!!" "Aduh... lengan...