Chapter 16 -pertempuran

6.5K 517 26
                                    

"Aku tidak akan bermain dengan kata - kataku"kata Stella menatap  Raja Lucifer dengan sangat serius .

"Aku tidak akan takut dengan siapapun"kata Lucifer tersenyum miring .

Kemarahan Stella semakin memuncak , Mahkota Stella mengeluarkan cahaya biru , Cincin Stella mengeluarkan cahaya ungu , kalung Stella mengeluarkan cahaya putih dan gelang lengan Stella mengeluarkan cahaya hijau .

---<>---

"Sinar itu ,petanda kemarahan Ratu Stella"kata Tercerio dengan suara yang lantang .

"Kita langsung kesana"kata Ratu Dulciana .

Semua orang yang berada di hutan , menggunakan kekuatan mereka masing-masing . Untuk mengikuti cahaya yang ada di langit .

---<>---

Mata Stella berubah menjadi 4 warna , masing-masing bola mata mengeluakan 2 mata . Sayap Stella yang bewarna emas terbang di atas Lucifer .

Stella langsung terbang ke arah Lucifer , ia mencengkik Lucifer sampai berada di dinding .

"Silahkan lakukan semaumu"kata Lucifer dengan tenang .

Stella terus menggunakan semua kekuatannya , pintu iblis tiba-tiba terbuka .semua orang yang sedang berada di hutan menatap Stella dan Raja Lucifer .

"Stella!" Panggil semua orang , terkecuali Lucifer .

"Kamu bisa kehilangan ingatanmu jika , kamu menggunakan semua kekuatanmu" kata Dewi menatap kemarahan Stella yang sangat memuncak .

Stella tidak mau mendengarkan siapapun , ia terus mencengkik Lucifer . Pelan - pelan Lucifer mulai menghilang , dan akhirnya Lucifer menjadi abu dan hilang .

"Stella..!"jerit semua orang dengan nada kepanikan .

Stella terjatuh pingsan , ia langsung kembali dengan keadaan seperti manusia biasa . Tetapi anehnya , tangannya meninggalkan sebuah jejak yang bewarna keemasan .

Dewi menatap Stella "dia kehilangan semua ingatannya" .

"Bagaimana bisa?"tanya Ratu Dulciana .

"Dia mengeluarkan semua kekuatannya ,  bawa dia ke kerajaan terdekat"kata Dewi menyuruh semua orang yang sedang melihat Stella .

"Baiklah"kata mereka serentak .

"Eh ,apa maksud dari tato itu?"tanya Tercerio menatap Dewi dan Ratu Dulciana .

"Saya tidak mengetahuinya"kata Dewi langsung pergi dari hadapan mereka .

Mereka membawa Stella kembali ke kerajaan . Beratus-ratusan orang datang ke kerajaan untuk melihat Stella .

5 tahun kemudian

Stella masih terbaring di tempat tidur , dengan keadaan yang masih pucat .

"Ini sudah terlalu lama"kata Aquillino berdiri di depan Stella .

"Ya , ini sudah lima tahun"kata Lisando dengan cemas .

"Apa yang harus kita lakukan ,agar ia sadar ?"tanya Edgardo menatap Dewi .

"Mungkin hanya satu yang bisa dilakukan" kata Dewi mengecek keadaan Stella .

"Apa itu?"kata mereka semua secara bersamaan .

"Kalian semua harus memberikan sedikit darah untuk Stella , itu akan mempercepat kesadarannya"kata Dewi menghela nafasnya .

"Hah? Itu tidak mungkin"kata Tercerio melengketkan kedua alisnya .

"Jika semua darah masuk ke tubuh dia , akan bahaya jika dirinya menolak darah tersebut . Dan dia akan mati jika , ia sampai menolak darah kita"kata Tercerio menatap Dewi dan Ratu Dulciana .

"Jika begitu , aku akan memikirkan cara lain"kata Ratu Dulciana meninggalkan kamar Stella .

---<>---
Feelnya terasa gak?

Menurut kalian , cerita genre apa yang enak? (Pengen buat cerita baru)

Menurut kalian akhir cerita mau gimana?
Sorry ya kalo pendek
Hehe
Jangan lupa vote & comment ya
Satu vote dan comment kalian sangat berarti
:)

🍀; Who Are You ? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang