#munafik

80 1 0
                                    

Tepat jam 8 aku menapaki jalan jalan menuju tempat peristirahatanku....

Bukan rumah milik ku tapi sewaan yang harus kubayar setiap bulan

Jika tidak. yaaaa...kaki ku dan barang bawaanku harus di lempar dari kediaman ini..

Waktu kepulangan semua terasa sepi. Hanya ada dua orang... Ya.ya.ya..... penghuni setia, sekawan, sejodoh, satu kampuspun iya. Afni dan wahid sebutan kesehariannya.

"aaaaaaahh " suara ketakutan wahid
Ku buka pintu kamar seraya mengucap salam
"assalamu'alaikum, kenapa kalian we?
(we = hanya tambahan kata) Tanyaku heran
"kak takutin kami, cerita horor ini tadi kami kak"ketus afni
"yang hebohan kalian, loak kalian " seruku sambil pasang wajah lesu

Ku lempar tas , baju , sepatu semua melayang terbang ke haluan kamarku.
Capekku mengalahkan segalanya

Sampai pulang... suara tapak kaki kak kesayanganku tak lain adalah kak tik tik

"soh, dah makan kau dek?"tanyanya manis seraya lembut

"udah kak "cetusku tak kalah cepatnya

"makan kita yok dek" ajak kak tik tik padaku

Makanlah kami penuh cinta layak kak adik. Hingga rasanya waktu tak ingin cepat berlalu

Tanpa sadar terdengar terikan dari rumah ku tercinta
" kaaaaakaaaak,  adeeeewwk ..assalamu"alaikum. Yayah cantik pulang" membuka pintu kamarku

Sebelum itu ku ceritakan dia teman sekamarku namanya yayah. Seumuran denganku, tapi apa boleh  buat tingkatan kuliahnya lebih tinggi dariku ,maka ku paksa memanggil kak
. Sapaan sayangku padanya yaitu kak duyung. Entahlah darimana ku dapat nama itu. yang pasti itu, menyenangkan untukku.

"kak duyung "ku tatap seolah dia putri kayangan jatuh ke kos jelek sambil bermanja manja

"apa dek " kak duyung sambil berputar memamerkan kembang kembang gamisnya

"kak cantik " rayuku

"iya dek, maaakasyih 😂"sambil terkesima kak duyung dari pujianku

Namun ku perhatikan baik baik . Serasa ada mengganjal di mataku. Oh ya menurutku gamisnya kekecilan dan jilbabnya cantik menawan

Maka ku tanyai kak duyung sebuah pertanyaan

"kak cantik jilbabnya. Kayak itu aja bagusnya jilbab kak dibanding jilbab kemaren yg terawang" komenku sambil melihatnya

"iya dek, ada dulu ya duitku biar ku beli jilbab cantik ini agar tak terawang"gumannya padaku

"iya kak.aam aaam aaaaaaam 😕, tapi gamis kak kekecilan deh"kataku

Nampak olehku raut wajahnya seakan berubah

"kecil gamisku dek, ya. 😒 inilah aku. Menurutku, ini besar. Iya kita harus sesuailah di dalam dan diluar pakainya.jangan jadi orang munafik" senyum bibirnya sambil berkaca di cermin sambil berdiri di depanku

"apa maksud kak? 😄Kak bilang aku orang munafik" candaku pada kak duyung

"iyalah dek jangan kita anggun di luar pakai gamis tapi sampai di kos seksi. Gak sesuai di luar dan didalam . Kan munafik itu namanya" kak duyung jelaskan

" beda itu kak, di luar kita tutup aurat kalau di kos kan waktunya berangin angin" wajahku mulai jengkel krn tersinggung

" mana boleh itu dek, harus samalah "seraya meletakkan tasnya

"ya udah di kos aja kak biar nampak seksiku , lagian seksiku gaklah mengganggu kak kan" gerutuku dalam hati

Di alihkannya pembicaraanku pada topik paling ku benci yaitu buang sampah

"oh ya dek siapa piket tadi? "tanya padaku

"aku kak" kataku

"udah buang sampah?"guman kak duyung

"belum kak"lesu wajahku mendengarkannya

"buanglah lagi dek!. syudah jam brapa ini? Udah Jam 10 haaa. Cepatlah buang kalau besok pasti lupa"menyuruhku dengan nada marah

" iya kak, aku baru pulang jam 8 kan dek?"kode kodeku pada wahid

"iya kak jam 8" wahid memandang tanda mengerti

"iya cepatlah buang sampah tu!" seru kak duyung

"iya kak , tapi temeninn ya "rayu agar menemaniku

Ya namanya juga kakak mana mau temenin aku. Dengan hati jengkel bercampur kenyang ku ajak wahid teman paling setia dan mau di ajak kemana saja olehku.

Ku pasang mukenaku. Ya itu tanda aku malas memakai baju baru. dan jilbab yang kulipat entah dimana letaknya, karena semuanya ku gulung seperti suzhi. Biat mirip gitu, seperti gaya gulungan luar negri. Sehingga jenuh hatiku mencari. Tapi yang  nampak hanya mukena mukena memanggil utk segera di pakai.

Setelah keluar buang sampah ku ajak wahid ke warung sambil bertanya sesuatu yang mengganjal bagiku dan hatiku

"dek, apakah seksi itu menghilangkan hafalan seseorang?" penasaranku pada wahid

(seksi dimaksudnya memakai baju pendek dan celana pendek. Itulah seksi versi seorang akhwat tak boleh lakukan) serta hafalan maksudnya hafalan alquran)

"Kalau menurut awak kak,gak ada hubungannya hafalan sama melihat perempuan seksi" jawab wahid dibarengi mengunyah cokolatos

Penasaran hatiku akan perkataan kak duyung. Dikatakannya aku munafik. Tak sesuai di luar dan dalam. Apakah dia tak berfikir bagaimana pakaiannya bagaimana jilbabnya selama ini? Di tambah dia kuliah di kampus paham agama. "apa ini?"gerutuku dalam hati.

Dia memakai jilbab terawang. Gamisnya kekecilan hingga nampak tubuhnya mungil. Apa salah aku mengatakan bahwa itu salah. Siapa sebenarnya salah? dia yang memakai baju kekecilan? atau aku penyebab matanya berdosa dan hafalan dia hilang?

Menggebu hatiku, panas rasanya inginku mengatakan apa salahku seksi itu hak ku. Apa hakmu?

Lanjut percakapan antara aku dan wahid

" berarti gak ada hubunganya dek? Kak pikir gara kak seksi hilang hafalannya. Karena kak mesi (teman sekamarku juga ) pernah bilang hilang hafalannya nanti jika lihat kak seksi"kataku seraya mengunyah wafer

"gak ada kak, hafalan hilang karena dosa, berbohong, pentingnya jarang mengulang hafalan" wahid menjawab berwibawa

"trus kenapa mereka risih kak seksi? hak kak lah utk seksi. Kenapa mereka ngatur?"jengkelku memasang muka masam

"gak nyaman matanya lihat kak seksi itu, bercanda kak itu kak" serunya mendamaikan

Itulah jawaban seorang wahid tapi apa hak mereka dengan diriku. Mengapa dia mengatakan aku munafik hanya karena pakaianku? Bukankah itu kata menyakitkan yang keluar dari seorang di sebut penghafal alquran .

Entahlah yang pasti kata itu merasuki relung hatiku dan mencabit ketenangan hatiku beberapa hari ini. Inikah kata yang keluar dari penjaga al quran . Bukankah itu cara yang menuai dosa tanpa di sadatinya. Entahlah

***

Baca terus ya kawan kawan dan semua karena cuma tulisan pertama ini autor buat. Kome  ya biar autor perbaiki terus terus dan lagi

Konflik Konflik AkhwatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang