Sebuah kereta kuda baru saja sampai di depan gerbang Black Order. Pintunya terbuka dan turunlah sepasang kaki kekar terbalut sepatu boots berwarna gelap. Dua orang pria turun dari kereta dan membawa koper mereka ke dalam gedung. Seorang jenderal rambut keriting dengan jubah coklat cappucino miliknya berjalan penuh wibawa disusul oleh seorang exorcist dibelakangnya. Mereka berdua memasuki ruangan Komui, menaruh koper mereka disisi ruangan, dan melepas jubah mereka.
"Se-selamat datang, Jenderal Tiedoll. Anda pasti lelah habis perjalanan panjang ke sini," sambut Komui sambil menyusun beberapa lembar kertas.
"Ah, ah, sudahlah Komui. Kamu santai saja. Aku mengerti kau sedang repot mengurus banyak hal." Tiedoll mengibaskan tangannya santai sambil bersandar di sebuah sofa yang tak jauh dari meja kerja Komui.
"Ah, iya. Terima kasih, Jenderal Tiedoll. Kanda juga selamat datang."
"Hm."
Pria berambut panjang diikat ekor kuda yang bernama Kanda ikut duduk disebelah jenderalnya dan mengistirahatkan punggungnya. "Komui, bagaimana kabar exorcist yang baru?" tanya Jenderal Tiedoll.
"Ia sedang dalam perjalanan ke sini, Jenderal Tiedoll. Aku meminta Reever dan Johny untuk menjemputnya pagi ini di pelabuhan." jawabnya.
"Begitu ya, syukurlah kalau begitu."
"Oh ya, Kanda. Exorcist baru ini akan menggantikan Allen untuk sementara, selama itu kamu akrab-akrab sama dia ya." tambah Komui.
"Hn..."
"Kanda, harusnya semangat sedikit dong. Kita kan mau menyambut anggota baru." tegur Lenalee.
Alisnya mengerut tak suka ketika ia harus diomeli oleh Lenalee, apalagi ada kakaknya disini. Ia memilih diam merengut sendiri tanda tak suka. Lenalee mendekat dan mencubit kedua pipinya. "Aduh! Apa-apaan sih?!" gerutunya sambil mengusap kedua pipinya.
"Jangan merengut mentang-mentang Allen tidak ada. Kita juga masih sama-sama mencari. Berhubung ada tambahan anggota, harusnya kamu senang dong. Kerjaanmu juga jadi lebih ringan karena ada yang bantu." ceramah Lenalee.
"Iya iya, aku tahu itu."
"Apa yang dikatakan Lenalee benar, Yuu-kun. Maka dari itu, semangatlah ya." Jenderal Tiedoll menimpali sambil mengusap kepala Kanda yang pada akhirnya turun ditepis olehnya.
"Aku malas harus beramah-tamah disaat seperti ini. Menyebalkan." Kanda meninggalkan ruangan sambil membawa koper ke kamarnya.
"Kanda!"
"Sudahlah, Lenalee. Mungkin dia lelah habis perjalanan tadi." cegah Tiedoll.
Lenalee mengangguk mengerti dan membiarkan Kanda pergi. Komui menghela nafas dan kembali duduk di kursinya. Ia memegang salah satu kertas yang berisi identitas exorcist yang baru.
"Jenderal Tiedoll, boleh saya bertanya?"
"Silahkan saja."
"Soal exorcist baru ini, kenapa baru dipanggil sekarang? Aku dengar ia sebenarnya sudah menjadi anggota sejak lama, tapi kenapa Black Order tidak pernah menceritakan ini padaku?"
Pria tua itu mendesah sambil memposisikan kedua tangannya memangku dagunya. "Itu cerita lama, Komui. Aku ingin sekali menceritakannya, tapi tidak dengan Kanda."
Komui menelan ludahnya, sepertinya ini bukan sesuatu yang bisa didengar sembarangan. Ia menoleh pada Lenalee, "Lenalee, kau boleh kembali. Aku ingin bicara berdua dengan Jenderal Tiedoll."
"Eh? Tapi, aku juga penasaran, Kak."
"Aku mengerti, tapi aku belum bisa berbagi cerita sekarang. Tolong ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories On Lotus
FanfictionD-Grayman Hallow fanfiction---Yuki selalu mendapat ilusi sosok yang ia kenal ketika bertemu dengan Kanda. Sosok itu semakin jelas setiap kali ada Kanda dihadapannya. Selain itu, ia juga harus menguak misteri dibali percobaan Second Exorcist yang mem...