Satu tahunan yang lalu saat ditaman ada dua orang anak yang sedang duduk disebuah kursi taman. Keduanya nampak akur dan saling bercerita tentang pengalaman ataupun cerita khayalan apa yang akan datang. Seorang anak laki laki itu hanya mendengarkan sekali kali menjawab apa yang ditanyakan. Sedangkan gadis kecil yang ada disampingnya terus berceloteh hingga tak sadar matahati mulai tenggelam.Laki laki itu bernama Rivan Aditya Putra. Dan si gadis cantik itu bernama Ticha Arunindhita Azzahra.
Mereka adalah sepasang kekasih pada saat itu."satu...dua...tiga...empat..." gumam Ticha sambil memainkan jari mungilnya. Ia selalu menghitung setiap harinya karena tidak sabar hari ulang tahunnya tiba.
"Ye...! Empat hari lagi ulang tahunku...!" teriak Ticha yang bersemangat akan ulang tahunnya yang ke - 15. Umur tak menjadi penghalang untuk mereka berpacaran. Lagian ada latar belakang dari semua yang mereka jalani saat ini.
"Eh, ngomong-ngomong kamu mau kasih aku kado apa?"
tanya Ticha tiba - tiba ke arah Rivan yang duduk disebelahnya di bangku taman. Rivan diam sejenak. Ia memandang langit senja yang begitu indah saat ini. Ia berharap senja tak membawa Ticha dari dirinya. Kalaupun senja membawa pergi Ticha, fajar harus datang dengan membawa senyuman merekah Ticha."Apa ya...?" Rivan berpikir panjang. Hampir dua menit dia diam. Akhirnya dia menemukan jawabannya sambil bergumam "Oh...iya iya iya."
"Apa?" tanya Ticha penasaran.
"Ada deh, nanti kalo aku beri tahu sekarang jadi nggak surprize dong " jawab Rivan ketus sambil tersenyum kearah gadis kecil yang sekarang tengah memerhatikannya. Ticha senangnya bukan main. Acara ulang tahunnya kali ini pasti meriah dengan hadirnya Rivan.
Lalu mereka saling tatap satu sama lain sambil mengukir senyuman di wajahnya masing-masing. Dan dalam waktu yang bersamaan, Ticha dapat merangkai kata kata dalam sekejap dalam bentuk puisi.
Kau
Selalu yang kupikirkan
Selalu merubah yang kurasakan
Aku...memiliki hidup
Yang lebih berwarna dan bermakna
Semua karenamuCinta yang kumiliki
Tak pernah memandangmu
Kau siapa...?
Kau seperti apa...?
Tetapi
Apakah perasaan ini
Akan terus bertahan
Hingga akhir nantiTak disangka, perlahan setetes air mata turun dari wajah cantik Ticha setelah ia berbicara dengan hati kecilnya. Ia hanya berdoa semoga saja semuanya akan baik baik saja selamanya.
NB : Ticha bacanya Tisya. Tetapi kadang ada yang Memanggilnya Cha.
Semoga syuka...
Love you all... See you next part.. 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
360 Derajat [Completed] ✔️
Ficção Adolescente"Percayalah, berhentinya putaran itu karena elo." Kata orang, cinta itu seperti matahari. Tenggelam di satu tempat, terbit ditempat yang lain. Tapi bagi Rivan Aditya Putra, kalimat itu sama sekali tidak berlaku buat mantan satu-satunya yang bernama...