*Sebelumnya aku minta maaf banget yah karena sangat jarang update. Nggak tau kenapa buntu ide hehehe, tapi makasih karena kakak kakak semua udah mau setia nunggu ini cerita. Oke, sekali lagi maaf dan semoga part ini nggak mengecewakan kakak kakak semua :)
Part 22....
Shilla memasuki apartemen nya. Dia merebahkan tubuh nya di tempat tidur, hari ini benar-benar melelahkan, ditambah dengan kabar yang baru saja ia terima dan juga sms dari Dea maupun Riko. Huh, sangat membuat nya semakin lelah.
"Gue nggak boleh sampai lengah dan kecolongan. Bentar lagi pernikahan Ify sama Rio akan berlangsung dan pasti Dea sama Riko pasti bakalan langsung bertindak. Nggak ini nggak boleh dibiarin, gue harus cari cara baru supaya bisa ngehancurin rencana mereka "ucap Shilla.
"Tapi..apa yang harus gue lakuin sekarang "ucap Shilla terdengar lirih. Shilla memilih untuk memejamkan matanya, mencoba untuk berpikir tenang.
Sementara saat ini, Rio sedang memeriksa pasien-pasien nya. Dia tersenyum saat melihat pasien nya yang masih kanak-kanak itu saat ini tengah menggambar sambil duduk di atas tempat tidur nya.
"Selamat siang ganteng "
Anak kecil itu mendongakan kepalanya, memberhentikan kegiatan menggambar nya. Rio tersenyum lalu mengusap kepala anak lalo-laki itu.
"Siang juga dokter ganteng "
Rio terkekeh mendengar suara dan wajah polos anak laki-laki yang ada di depan nya ini.
"Sion ganteng lagi apa ? Dokter liat Sion lagi asik banget "
"Sion lagi menggambar dokter, habis nya Sion bosen. Kapan Sion keluar dari sini ? Sion kan pengen main dokter "ucap Sion dengan nada merajuk.
Rio tersenyum, dia menarik kursi yang berada di samping tempat tidur Sion. Dia menggenggam tangan Sion.
"Sion dengerin ucapan dokter yah, Sion harus yakin kalau Sion itu akan sembuh dan Sion pasti bisa main lagi "ucap Rio sedangkan Sion hanya menganggukan kepalanya saja.
"Sekarang Sion dokter periksa dulu yah, ayo berbaring dulu biar dokter bisa periksa "ucap Rio. Sion pun membaringkan badannya tentu saja dengan bantuan Rio.
Rio dengan telaten mulai memeriksa Sion. Rio memeriksa kaki Sion yang memang adalah penyebab Sion berada di sini. Rio mengetuk-ngetuk kaki Sion.
"Gimana ? Sakit ?"tanya Rio.
Sion menatap Rio lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Sion bahkan nggak ngerasa apapun dokter "ucap Sion.Rio menatap Sion nanar, dia hanya tersenyum tipis. Tangannya terulur untuk mengusap kepala Sion lembut.
"Apa Sion nggak bisa jalan ? Di pilem-pilem kalau kita nggak bisa ngerasain apapun di kaki, iu tandanya nggak bisa jalan. Apa yah namanya, ah iyah Sion ingat. Lumpuh yah dokter namanya kalau nggak bisa jalan ?"tanya Sion sambil menatap Rio penuh tanya. Bola matanya yang memang bulat semakin membulat karena menatap Rio dengan penasaran.
Rio hanya bisa terdiam, dia merasa dadanya ikut sesak. Lalu dia pun berusaha untuk tersenyum.
"Ah Sion pintar, tapi Sion tenang saja yah Sion pasti bisa sembuh kok, asalkan Sion harus sering terapi jalan dan yang paling penting "Rio menggenggam tangan Sion.
"Jangan pernah berhenti berdoa dan jangan lupa selalu semangat oke anak ganteng "ucap Rio.
Sion menganggukan kepalanya semangat. Dia tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang masih belum rapi namun terlihat putih.
"Siap dokter ganteng, Sion akan selalu semangat "ucap Sion yang membuat Rio ikut tersenyum.
CLEK..
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku Season 2
RomanceAku kembali... Berjuang demi hidup nya.. Dia yang selama ini membuat ku nyaman... Dia yang selama ini membuat ku mengerti arti dari semuanya.. Tanpa dia aku bukan apa apa.. Tapi akankah aku berhasil .. Bagaimana jika aku gagal Aku yakin kamu pasti...