Sequel of Masterpiece

1.8K 210 62
                                    

"Gosh! Why is ini desa punya signal very jelek!" Ujar seorang namja tampan sekaligus cantik bersamaan dengan rambutnya yang ia cat pirang, berwajah kebule-bulean namun dengan bahasa inggris belepotan tengah mengutak-atik handphone ditangan kanannya sedangkan tangan kirinya mendorong kopernya melewati jalanan setapak sebuah desa

Ia sibuk mencari alamat rumah nenek dan kakeknya yang hanya memberikan secarik kertas berisi denah rumah, karena Namja tersebut tidak bisa membaca peta manual maka yang ia lakukan hanyalah berkeliling desa seraya menatik kopernya.

Setelah mengelilingi desa selama kurang lebih 2 jam akhirnya ia menemukan rumah dengan ukuran minimalis namun cukup nyaman untuk ditinggali

"Harabeoji, Halmeoni i miss you so much! Muachh muachh" ujar Sehun seraya memeluk kedua kakek neneknya tak lupa cipika cipiki

"Sehunie aigoo kau sudah besar sekarang" ujar sang nenek. Namja yang dipanggil Sehun itu langsung menyanggah ucapan neneknya

"Jangan Sehun Halmeoni. Panggil aku Willis, dabelyu ay el el ay es (W-I-L-L-I-S) Willis Halmeoni" ujar Sehun seraya mengeja namanya menggunakan bahasa inggris

"Sudahlah ayo kita masuk, kau pasti lapar Sehunie" agar tidak terjadi perdebatan panjang, kakek Sehun segera menyudahi omongan Sehun agar tak berlanjut dan menyuruhnya masuk

"Ishhh Willis Harabeoji" seru Sehun seraya mengerucutkan bibirnya tak terima dipanggil dengan nama koreanya

SKIP>>>

"Sehun!"

"Willis Harabeoji!" Sehun keluar dari dalam kamarnya saat dipanggil oleh kakeknya

"Sudahlah jangan berdebat dengan Harabeoji. Tolong antarkan kue beras ini kekuil. Kau cukup lurus mengikuti jalan karena hanya ada satu kuil didesa ini"

"Arra" jawab Sehun dengan malas seraya menerima setoples kue beras yang harus ia antarkan

Percuma saja memberinya peta alamat, lagipula Sehun mana bisa membaca peta maupun alamat manual ia lebih suka memakai google maps

"I'm like TT aww! Just like TT aww! Ireon nae mam meorugo neomuhae neomuhae! CHEER UP WILLIS! CHEER UP WILLIS! Jeomdo himeul nae~~ chingureu mannaneura shy shy shy! Rookie rookie my super rookie rookie rookie matchi matchi!"

"Aishhh siapa yang menyanyikan lagu nae seperti itu!" Ujar seorang namja berkulit Tan yang terbangun dari tidurnya diatas pohon karena mendengar sebuah nyanyian

"MWO! Tidak mungkin itu Oh Sehun! Apa dia sudah bereinkarnasi? Tapi kenapa harus 500 tahun setelah ia meninggal?" Batin namja berkulit Tan itu dan segera turun dari pohon dalam sekali loncatan

"A gamjjakya!!" Sehun yang kaget melihat seseorang meloncat dari pohon begitu saja menghadang jalannya

"Yak kau! Jangan main lompat dari pohon seenaknya saja! Please i wanna walking-walking in this street!" Namja berkulit tan itu menaikkan sebelah alisnya mendengar bahasa Willis...

"Siapa kau? Dan mau kemana?"

"Willis Oh! Aku disuruh my Harabeoji untuk mengantarkan kue beras ini kekuil dan kau?"

"Hmm... Kai" ujar namja itu

"Kebetulan aku juga ingin kesana, mau jalan bersama?" Sehun mengangguk, yah daripada siapa tau nanti Sehun tersesat kembali.

"Kai? Hanya itu saja?" Kai tak menjawab. Mereka tak bicara banyak hingga akhirnya mereka tiba dikuil yang terletak dekat dikaki gunung Naejang

MasterpieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang