ONLY LOOK AT ME

202 5 9
                                    

Title                                       : ONLY LOOK AT ME

Cast                            : Yamada Ryosuke (Hey! Say! JUMP), Dita Chun as Mika, and              Furukawa Aiko (OC)

A/n                              : Fanfic ini dipersembahkan sebagai kado ulang tahun Dita Chun. Gomen kalo banyak kekurangan di sana sini. Rada flat, ya? Hehe. Maklum udah lama nggak nulis, terutama nulis fanfic. Mohon reviewnya ya, Minna-san...

 

Err, btw... Happy New Year! ^^

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Duk! Duk! D—

“Hei! Kakimu bisa diam nggak sih?!” hardikku pada anak lelaki yang duduk tepat di belakang kursiku. Ya, mejaku bersisian dengan anak badung itu.

Ternyata bentakanku tadi tak berarti apa-apa bagi Ryosuke. Terbukti ia kembali melanjutkan aktivitas ‘Gerakan Seribu Onar’nya dengan menendang-nendang kursiku yang membuatku sesekali hendak terjatuh dari kursi yang kududuki.

Ryosuke!

Arrrgh! Anak itu kenakalannya sudah bukan menjadi rahasia lagi. Seseantero sekolah tahu betapa nakalnya seorang Ryosuke... Bahkan beberapa guru saja angkat tangan mengurusi kelakuannya.

Kini anak bernama Ryosuke yang semenjak tadi kubicarakan itu sedang melemparkan beberapa butir kacang polong dari bungkusan jajanan yang sedang ia makan ke arahku.

 

Arrrrgghhh!!

“RYOSUKEEE~!” teriakku geram.

Sayup-sayup kudengar suara tawa menggema, membuat bulu kudukku seketika merinding. Tawa khas evil. Ya, tak salah lagi, tawa itu lahir dari pemuda berambut semi cokelat dengan mata memicing serupa kucing yang membuatnya seakan-akan selalu memandang orang dengan tatapan sinis.

Ryosuke.

Ya, aku seharusnya tahu, di dekatnya hidupku tak akan tenang di SMA ini. Terlebih statusnya yang merupakan teman sekelasku sekarang—merangkap tetangga sebelah mejaku yang sangat ramah untuk menggangguku setiap detiknya.

Oh, Tuhan... mampukan aku menghadapi anak ini...

***

Aku sengaja berlama-lama membereskan peralatan tulisku yang masih berserakan di atas meja. Kulirik sekilas Ryosuke... Hmm, anak itu baru saja menyampirkan ransel hitam di lengannya dan menyeringai ketika mataku dan matanya bertemu pandang.

“Mau jadi penghuni terakhir di kelas, Dora?” ujarnya disusul oleh kekehan sambil berlalu pergi.

Aku seketika terburu-buru memasukkan sisa-sisa peralatan tulisku dan setelahnya aku memacu langkah secepat kilat, mengejar anak badung itu.

“Hoiii~!Ryosuke! Ryosukeee!” teriakku sambil melambai-lambaikan tangan padanya.

Seketika anak lelaki yang berjalan sekitar dua meter di depanku menghentikan langkahnya dan memalingkan badannya ke arahku.

“Ckckck, dasar Putri Siput...” ujarnya sambil geleng-geleng kepala. Tapi ia masih tetap tak beranjak pada posisinya. Ia masih menungguku dengan tatapan sinisnya.

“Dora... Dora... Kapan sih kakimu panjang agar jalanmu tak seperti siput lagi?” ujarnya mengejekku ketika aku baru saja berada di sampingnya.

Mataku seketika melotot dan mengeluarkan aura gelap mendengar nada mengejek yang dilakukannya dengan senang hati seperti biasanya.

ONLY LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang