1

15 3 2
                                    

Memasuki tahun ajaran baru.

Nikki Putri Wiranata hari ini akan resmi menjadi siswi salah satu SMA negeri di kotanya. Karena sistem Mos atau perpeloncoan tidak diperbolehkan lagi disekolahnya. Maka, hari ini hanya akan menjadi hari penyambutan siswa dan siswi baru di sekolahnya dan mungkin juga akan ada peraturan-peraturan yang akan dibacakan oleh pihak sekolah.

Matahari nampak cerah sekali! Jika dibayangkan matahari mungkin sedang tertawa riang seperti matahari yang sering muncul di serial Telletubies. Setelah beberapa waktu hujan dan langit abu-abu selalu menghiasi kota palembang yang terkenal dengan empek-empeknya.

Pagi ini, semua orang sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Ayam mulai berkokok, para orang tua mulai bekerja, anak-anak mulai bersekolah. Tukang sayur yang setiap hari nangkring di komplek pun sudah stand by di tempatnya menunggu para ibu-ibu datang menghampiri.

Namun tidak dengan yang satu ini. Sebuah jendela kamar yang terbuat dari kaca masih tertutup rapat. Hanya saja dari celah-celah gorden berwarna putih itu menampakkan sosok cewek berusia 16 tahun yang masih setia dengan kasur dan selimutnya.

Semalaman Nikki keasyikan bermain Unno stick yang baru saja ia beli dengan sahabatnya David disalah satu online shop. Mereka bermain sampai larut dan tidak sadar kalau hari sudah menunjukkan waktu tengah malam. Jika ayah David tidak mengingatkan mungkin mereka masih asyik bermain. Sebelum tidur Nikki melihat kearah seragam putih abu-abu baru miliknya yang tergantung rapi di samping lemari. Tidak terasa besok ia sudah menjadi siswi sekolah mengah atas.

Tok...tok...tok

"Nikki...!!! Nikki...!!" Seorang lelaki berusia 40 tahun menggedor-gedor pintu kamar Nikki. Ya, itu adalah Papoy-nya Nikki. Papoy adalah panggilan Nikki terhadap ayahnya sedangkan ibunya ia panggil Mamoy.

Nikki mengerjapkan matanya. Sesekali Nikki bergumam tidak jelas. Namun,masih setia dengan kasur dan selimut Spider man biru kesayangannya.

Pintu dibuka.

Alangkah terkejutnya Papoy melihat Nikki dengan posisi tidurnya yang tidak jelas dengan tubuh digulung dengan selimut. Persis! kayak kepompong.

"Ya tuhan...!!! Nikki putri Wiranata anak cantik dan shaleh papoy & mamoy?" mendengar Papoy yang ngedumel Nikki menyembunyikan seluruh wajahnya dibawah bantal.

Dengan sigap, papoy menarik selimut Nikki sampai Nikki jatuh berguling-guling dilantai.

"Aduh, papoy apa-apaan sih? Nikki kok diperlakukan layaknya maling?" jawab Nikki kesakitan.

"Iya, emang kamu maling! maling waktu, cepetan mandi! hari pertama sekolah kok males-malesan?" ujar papoy.

"Iya,iya deh poy" Nikki lalu berdiri dengan malas dari tempatnya terjatuh dan berbalik kearah kasurnya lagi. Melihat tingkah laku anak gadisnya itu Papoy menjadi gemas.

"Eh,Eh...!!! kok malah balik ke kasur. cepetan turun nanti Mamoy kamu marah" Papoy menarik lengan Nikki.

"Aduh, 15 menit lagi ya poy. Nikki ngantuk banget" rengek Nikki.

"Gak bisa!" belum sempat Nikki menyentuh kasurnya Papoy langsung menggendong anak gadisnya dipunggung layaknya anak balita yang merengek tidak mau sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNCH,FRIENDSHIP GOALS!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang