"Cukup percaya dan semua akan baik-baik saja !"
- Al Farizi -
>>>
Terdengar suara langkah menjauh dari dua manusia yang kini berdiri saling berhadapan itu.
Saling menatap begitu tajam,seakan dengan tatapan itu mereka bisa menyampaikan semuanya.
Ada perasaan aneh memang!, melihat mereka bagaikan patung menekin. Tak ada yang mau memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"Mbak Tari?, gak papa emang ninggalin mereka yang masih diem-dieman begitu?" tanya Nisa dengan suara yang begitu pelan.
Tari mengangguk dan bersembunyi di balik dinding itu, Nisa yang sejak tadi mengikuti Tari kini berdiri di belakang punggung sang Bos.
"Ihhh...gemes banget gak ngomong-ngomong!" celetuk Nisa dengan ekspresinya yang sedikit kesal.
Mereka tak sadar, bahwa kelakuan mereka ini sudah mengganggu privasi kedua manusia yang berbeda gender itu.
"Eh...kok kamu ikutan ngintip sih?" ucap Tari berbalik menghadap Nisa, menatapnya dengan mata menyipit .
Sedangkan Nisa kini kikuk dan memberikan senyuman lebarnya.
"Refleks Mbak...hehe serius deh" ujar Nisa lalu melangkah mundur.
"Balik kerja sana, biar Mbak yang di sini!"
Nisa mendekat pada Tari lagi, lalu membisikkan kata yang membuat Tari kembali ke ruangannya.
"Gak baik lho Mbak ngintip dan nguping begitu..." bisik Nisa.
"Apalah daya...Mbak akan balik ke ruangan ajalah!" ujar Tari yang dibalas kekehan oleh Nisa.
>>>
Mereka masih berdiam diri ketika sudah duduk di salah satu kursi yang berada di pojok tempat makan itu.
Si laki-laki yang pertama kali bergerak menuju meja makan itu dengan menggandeng tangan si wanita.
Dengan hanya menggerakkan dagunya, si wanita tau bahwa si laki- laki menyuruhnya duduk di kursi itu.
"Sorry semalam gak ngubungin kamu Love !" ujar laki- laki itu ketika lama tak ada yang mau memulai pembicaraan.
Al merasa ini memang kesalahannya yang sudah ingkar janji pada sang kekasih, jadilah ia yang memulai mencairkan suasana tak mengenakkan ini.
"Eh...soal semalam ya, aku ngertiin kok Al" balas Yuki dengan cepat.
Ada kelegaan yang terpancar dari raut wajah Yuki, ia pikir sejak tadi Al akan membicarakan tentang Cio yang baru saja datang ke sini.
Yuki pikir, Al- kekasihnya bertemu Cicio tadi. Ternyata dugaannya salah. Mereka benar-benar tidak bertemu?.
Kalaupun mereka bertemu, kenapa Yuki harus gelisah tak beralasan?. Kenapa rasanya seperti menduakan Al?. Kenapa ia menjadi takut?.
"Kamu kenapa?" suara itu membuat Yuki mendongakkan kepalanya dengan ragu.
"Hah...apa?" begitu respon yang diberikan Yuki pada kekasihnya.
"Ada masalah?, kamu gak minta penjelasan dari aku?"
Yuki menggeleng dengan pelan, sungguh ia jadi linglung begini setelah bertemu dengan Cio.
Atau karena kedatangan Al yang tiba-tiba?."Tubuh kamu di sini,tapi pikiran kamu entah kemana..." kata yang dilontarkan Al sukses membuat Yuki menegang di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
RomansaTentang rasa yang tak pernah kumengerti sedetail ini. Tentang rasa yang bukan berdasarkan nafsu tapi rasa yang tulus dari dalam hati. Aku selalu mengingatmu " Yuki Anindia Prameswari " Aku akan selalu kembali dan kembali untukmu. -AL FARIZI- "Sela...