Chapter 07

28 9 10
                                    

     Setelah Kara siuman Arga langsung memeluk Kara begitu kagetnya Kara melihat Arga sangat kwatir kepadanya.
"Kara loe gapapa kan, loe pasti telat makan, gue ambilin makanan dulu ya." tergesa-gesa Arga.

"Arga gue gapapa kok, gue hanya capek ajah, loe kenapa sihh!!." tanya Kara kaget.

"Gue hanya kwatir ama loe Kar, gue takut loe kenapa-napa." jawab Arga.

"Adduh,,, Arga loe apa-apaan sih sampe meluk gue??, lepasin dong gue engga bisa napas nieh." resah Kara.

"Eh sorry Kar, gue engga bermaksud meluk loe." ucap Arga.
Que kwatir banget ama loe Kar, gue engga mau kehilangan loe." ngerutu didlm batinnya.

"Oh,,, kenapa yha guenyaman banget dideketnya Arga tadi, apa jangan-jangan gue mulai suka lagi." ucap didlm hatinya Kara.
Ohh tidakkkk......:D." teriak Kara.

"Kara loe kenapa???" tanya Arga.

"Hah,,, gue gue gapapa kok ya udah loe bantuin yang lain sana, gue mau istirahat dulu." usir Kara.

"Yaudah gue kesana dulu ya, cepet sembuh yha." ujar Arga sambil mengelus rambut hitamnya.

"Huh,,Arga buat gue baper ajah, jangan sampe gue baper ke dia." ucap Kara.
Karapun beristirahat di uks aula, tak lama kemudian Rika menghampiri Kara yang sedang istirahat.

"Eyyy,,, ni makanan buat loe, loe kan laper dari tadi sampe pingsan kek gini." ledek Rika.

"Hehe,,,, Rika cantik suapin dong...." rayu Kara.

"Oh,, minta disuapin ceritanya, gue manggil Arga dulu ya biar bisa nyuapin loe." canda Rika.

"Eh gue minta suapin ke loe bukannya ke Arga kale." lirih Kara.

"Emang kenapa kalo Arga yang nyuapin loe, kan pastinya loe cepet sembuhnya." kata Rika.

"Engga usah wess gue mah bisa makan sendiri, dan gue bukan anak kecil lagi."ketus Kara.

"Tadi minta disuapin, sekarang udah engga." ujar Rika.

"Biarin itu mah hak asasi." jawab Kara kesel.

"Cie ngambek,,cepet makan biar Arga engga kwatir lagi ke loe" kata Rika.

"Emang Arga kwatir ke gue." penasaran Kara.

"Ya tadi yang loe pingsan Arga nemenin loe disini." ucap Rika.

"Terus terus gimana?." kata Kara.

"Intinya nieh Arga kwatir banget ke loe, kayaknya Arga suka ke loe Kar, loe juga suka kan." jlas Rika.

"Gue gue mah engga suka kok." ucap Kara.

"Sih,,jangan bohong ke sahabatnya sendiri dong, masak sih loe engga punya perasaan ke Arga." tanya Rika.

"Jujur nih gue sekarang baper ke Arga, Arga perhatian banget ke gue Rik." jelas Kara.

"Tuhkan bener perkiraan gue kalo loe juga suka ke Arga, tapi kenapa loe masih sering berantem ama Arga." tanya Rika.

"Arga sih buat gue kesel terus gimana engga marah coba."
ketus Kara.
"Ya udah loe lanjutin makan dulu gue keluar dulu ya mau bantuin yang lain." ucap Rika.

"Oh ya wes, Rik hanya loe yang tau perasaan gue sekarang please jangan bilang ke yang lain." mohon Kara.

"Oke Kar gue engga kira bilang-bilang kok, tenang ajah."
ujar Rika.

#skip diluar.
"Rika gimana keadaan Kara." tanya Arga.

"Udah mendingan kok cie Arga kwatir banget." ledek Rika.

"Biasa aja kok Rik,, oh iyya gue kesana dulu yha." kata Arga.

"Okok".

"Hey kenapa lagi sahabat loe tuh, pakek pingsan segala lagi modus banget didepan my pacal Arga." kata Elsa.

"Heh,,Kara tuh engga modus kale Kara tuh pingsan beneran mikir tuh pakek otak." marah Rika.

"Gue mah udah mikir tau, loe ajah yang engga pernah mikir." bales Elsa.

"Hello,, engga salah nie."
darting Rika.
  
Mendengar suara Rika dan Elsa ribut Kara langsung keluar dari uks.
"Rika Elsa ngapaen kalian ribut kayak gini, emang ada masalah apaan sih sampe ribut." tanya Kara.

"Tuh Elsa, Kar nyari masalah ke gue." ucap Rika.

"Nah ini orangnya baru muncul, udah dramanya Kar, loe seakan bagai putri yang digendong ama pangeran gitu, biasanya gue yang digendong bukan loe Kar, gue tau loe akting pingsan kan biar bisa deket maupun berduaan ama Arga." lirih Elsa.

"Apa apaan sih loe El sapa juga yang drama gue engga niat kale, oh jadi loe jeules ke gue El." tanya Kara.

"Pake nanya loe Kar, emang loe engga ngerasa kalo gue jeules." marah Elsa.

"Engga gue mikir loe engga bisa cemburu ke gue." ucap Kara.

Tak sengaja tangan kanan Elsa mau menampar Kara tapi karena dihalang ama Arga Elsa pun pergi dari hadapan mereka.
"El,, loe kenapa sih pake mau nampar segala." tanya Arga.

"Arga,, kok ada loe sih."
ucap Elsa.

"Kenapa?? Sebaiknya loe nampar gue ajah kan ini semua salah gue." ucap Arga ikhlas.

"Engga Arga bukan salah loe ini salah cewek ke centilan itu." ujar Elsa.

"Sapa yang kecentilan loe yang kecentilan Sa." lirih Kara.

"Stop jangan berantem lagi sebaiknya loe pergi El jangan nganggu Kara lagie." usir Arga.

"Tapi,,,," kata Elsa

"Ya udah el kita pergi ajah dari sini." kata salah satu temennya.

   Dan Elsapun ama temennya pergi dari sana, hanya tinggal Kara,Arga dan Rika disana.
Mereka hanya keheranan dan tidak ada satu kata apapun yang ingin dibicarakan waktu itu mereka hanya membisu.

#hehe😁😁 sorry storynya masih agak Gaje yha....
Aku masih penulis amatiran ya.
Dan perlu butuh semangat para readers" semua.
So see you next part👏👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesempurnaan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang