Bab 9

1.8K 264 28
                                    

WARNING!!! banyak typo, cerita gakjelas. selamat membaca

Jaejoong menatap Jeonghan yang tengah menonton sinetron menayangkan anak jalanjalan. Jaejoong jadi heran sendiri ini di Korea apa Indonesia sih. Adiknya juga jadi ikutan alay gitu nonton sinetron yang Jaejoong sendiri tidak mengerti jalan ceritanya.

Dirinya berdeham lalu mendudukkan pantat sexy nya walaupun sedikit tepos di sofa sedikit dekat dengan dimana Jeonghan duduk. Adiknya tetap diam dan tetap fokus dengan kegiatannya. Jaejoong kemudian berdeham lagi mencoba menarik perhatian Jeonghan tapi tetap tidak di respon, rencananya dia ingin minta maaf secara tulus dan memberikan sesuatu - sogokan – agar adiknya tidak marah dan ngambek layaknya cewek yang sedang datang bulan.

"buset Han, aku udah berdeham dua kali masih gak di respon" gerutunya

Tangan Jeonghan meraih remot tv di sampingnya lalu mengganti-ganti channel,"gak jelas banget sih" gumamnya, biarpun pelan tapi Jaejoong masih mendengarnya. Sepertinya Jeonghan benar-benar marah padanya

"lagi dapet Han?" tanya Jaejoong sok polos yang kemudian di toyor oleh Jeonghan dan mulutnya tiba-tiba di sentil dengan keras

"kalo ngomong di saring kali hyung!" omelnya dengan tatapan sinis kepada Jaejoong

Jaejoong mengusap-ngusap bibirnya, Jeonghan kalo nyentil di nikmatin gitu kayaknya karena ini benar-benar sakit dan bibirnya seperti berkedut-kedut.

"adik barbar" gerutu Jaejoong tanpa membalas perbuatan adiknya, jika tidak nanti keadaan bukannya membaik justru semakin panas ditambah hari ini cuacanya juga panas.

"kalau mau minta maaf tuh gak pake ngumpat, bilangin Umma nih" ucap Jeonghan sinis

Jaejoong menatap geram adiknya,"sumpah ya rese banget sih kamu tuh, dasar titisan ibu tiri" ucapnya tidak kalah sinis, tangannya benar-benar gatal ingin menyumpal mulut Jeonghan lalu menyacah-nyacah tubuh adiknya dan melemparkannya ke neraka biar dimakan hantu tapi dia urungkan niatnya karena dia masih sayang dan jika Jeonghan tidak ada lalu dia akan balas dendam ke siapa nanti

"kalo gak niat minta maaf mending balik ke kamar sana, udah malem bukannya tidur malah ganggu orang. Aku aduin ke Woobin hyung nih"

Jaejoong berbalik memunggungi Jeonghan lalu meninju lengan sofa dengan keras kemudian menatap adiknya lagi,"daripada kamu nonton sinetron alay gak jelas. Dasar gak waras, matiin gak" ucapnya sengak lalu merebut remot yang ada di tangan Jeonghan dan mereka pun saling berebut tanpa ada yang mau mengalah. Jadi acara 'minta maaf' antara gajah dan kucing itu adalah HOAX

Acara berebut itu berakhir dengan mereka yang hampir memecahkan guci kesayangan Umma nya yang ada di samping sofa, mereka berdua masih ingin melihat matahari besok pagi apalagi Jaejoong masih ingin keliling dunia yang tentu saja menggunakan uang dari ketiga hyung tertua nya.

"nih makan" Jaejoong menyerahkan satu kotak bundar berisikan mandu kepada Jeonghan dengan gaya yang seolah tidak peduli, Jeonghan sendiri hanya menerima dan mendengus geli

Mereka berdua terdiam cukup lama sampai Jeonghan berkata,"lagi deket sama Jung ya?" Jaejoong terkejut sampai-sampai matanya membulat sempurna. Bagaimana adiknya bisa tau

"kau...."dirinya tidak bisa berkata apapun apalagi mengelak, jika Jeonghan sudah bertanya pasti adiknya itu sudah mengetahui secara pasti.

"Taeyong yang ngasih tau waktu abis aku kasih uang buat beli cheesecake depan sekolah" jawab Jeonghan santai. Matanya menangkap gerak-gerik Jaejoong yang seperti sedang tertangkap basah tapi dirinya tetap bersikap santai seolah tidak melihatnya

"gak, biasa aja" elaknya

Jeonghan membuka tutup kotak lalu mengambil mandu dengan tangannya dan segera melahapnya. "emang hyung tau Jung itu orangnya gimana? Baik atau Jahat kalau dijadiin temen" ucapnya dengan nada yang serius tapi pikirannya sibuk mengunyah mandu

Prince(?)ss and 7 KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang