11

1.6K 102 8
                                    

Bila cintamu ditakdirkan bukan untukku...
Aku tak apa,
Asal..
Biarkan aku merasakan hangatnya kehadiranmu disisiku,
Untuk sekejap saja, izinkan aku bahagia bersamamu.

-TichaniaA.

***

Setelah malam itu..

Pagi telah tiba,

"Cha?"

"Apa, Kak?"

"Lo gak pa-pa?" tanya Ray kepada Tichania.

'Sakit, Kak!' batin Tichania.
"Enggak, emangnya aku kenapa?"

"Oh, yaudah kalo lo gak pa-pa. Gue cuma gak enak aja sama lo," ucap Ray di telephone.

"Iya."

"Mau gue jemput? Gue anter lo ke sekolah yah," tawar Ray.

"Gausah, aku udah di sekolah."

"Oh, yaudah. See you."

Tutt tuttt.. (Sambungan terputus.)

"Dia bilang apa, Cha?" tanya Ara kepo.

"Gak bilang apa-apa."

"Terus hubungan kalian?"

"Gak tau," ucap Tichania cuek.

"Galau nih ceritanya, wkwk," ejek Ara.

"Paan sih!"

"Selow keles, orang galau mah emang bawaannya emosi mulu."

"Kata siapa gue galau? Sorry yah gue mah gak kenal sama yang namanya galau."

"Tapi hati lo kenal, wkwk."

"Ish lo mah ngeselin!" ucap Tichania bete'. "Mending pergi deh lu sono, hush hush," lanjutnya sambil mengusir Ara.

"Kebiasaan, gue terus yang kena amuk." ucap Ara.

"Bodo'."

"Yaudahlah, sabodo teuing," ucap Ara.

Seketika hening, Tichania yang sedang galau hanya bisa diam tampa kata, sedangkan Ara, ia hanya melihat Tichania tanpa berkata apa-apa.

"Cha!" sapa Ray di seberang sana.

Ray berjalan mendekati Tichania, Ara yang melihat Ray semakin mendekat, ia memilih untuk pergi meninggalkan Tichania sebelum Ray semakin dekat dengan keberadaannya. Dan ia tak mau menggangu kedua sejoli ini.

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang