Prolog

3.8K 264 15
                                    

"Kamu yakin mau nikah tahun depan?"

Kepala Raira menoleh menatap Regan yang sedang mengemudi di sebelahnya. "Emang kamu nggak yakin?"

Regan melirik kecil, sambil memberikan senyuman lembut. "Bukan," jawabnya. "Tapi kamu tahun ini kan rencana keluarin album solo. Apa nggak masalah?"

Raira menggeleng dengan bibir mengulas senyum. "Nggak apa-apa, kok. Tapi Mbak Lara pesen, nikahnya akhir tahun aja," jawabnya. "Lagian kita udah tunangan dua tahun lebih, emangnya kamu nggak mau nikah sama aku?" tanyanya, sambil menyipitkan mata. Pura-pura memberi tatapan menelisik pada sang tunangan.

Tawa geli Regan terdengar saat menoleh kecil untuk melihat raut cemberut milik Raira. "Asal jangan bikin kamu jadi banyak pikiran. Kalau perlu sesuatu, kamu bisa bilang aku," ucapnya, lembut. "Dan soal pernikahan, kita atur berdua. Jangan sampai kamu sibuk sendiri terus kecapekan."

"Ya ampun, aku beruntung banget tahu punya tunangan kayak kamu!" Raira berseru senang, sambil menarik lengan Regan ke dalam rangkulannya.

"Aku lagi nyetir, Sayang. Jangan godain gini, deh."

Teguran bernada lembut itu membuat Raira terkikik geli, lalu memberi kecupan singkat di pipi Regan. Bibirnya melengkungkan senyum lebar saat melihat Regan mengumandangkan kalimat sayang padanya.

Regantara Javas Ardhana.

Raira bersyukur. Memiliki Regan sebagai tunangannya, adalah sesuatu yang mengubah warna dunianya. Regan yang tampan, Regan yang sabar, Regan yang baik, Regan yang penyayang, Regan yang selalu mengerti keinginannya, Regan yang selalu mengerti mimpinya, dan Regan yang mencintainya.

Semuanya.

Apa pun tentang Regan, selalu menjadi sesuatu yang disyukuri Raira, walau awalnya hubungan mereka terbentuk karena sebuah perjodohan yang diatur oleh kakek dan papa Regan. Saat itu, Raira tak memiliki pilihan untuk menolak karena sejak memutuskan menjadi seorang penyanyi, opanya selalu bertingkah abai padanya. Namun tiba-tiba, kakeknya memberi penawaran akan menerima mimpinya lewat perjodohan dengan Regan. Dan ya, Raira akhirnya menerima. Karena meskipun sempat bersitegang dengan sang opa, hanya laki-laki beruban itulah yang dimilikinya setelah papa dan mamanya meninggal.

Regan bilang, sebaiknya pertunangan mereka hanya diketahui keluarga dekat saja. Mengingat Raira adalah seorang penyanyi utama dalam grup vokal yang terkenal sejak beberapa tahun yang lalu, dan Regan juga bukan sosok yang ingin dikenal publik walaupun laki-laki itu adalah putra seorang pemilik perusahaan hiburan terbesar di negara mereka. Dan Raira menyetujuinya. Bahkan harus mengakui kalau sejak saat itu, dirinya mulai menaruh rasa pada Regan, yang memahami mimpinya dalam bermusik.

Iya, seberuntung itu Raira memiliki Regan.

Karena sampai hari ini, Raira tak menyesali keputusannya menerima perjodohan itu. Opanya benar. Regan adalah laki-laki terbaik yang diberikan sang opa padanya.

"Udah sampai rumah Opa." Regan memberitahu, setelah berhasil mencuri satu kecupan di sudut bibir Raira.

Raira sedikit terkejut. Namun bibirnya tersenyum dengan dada yang berdebar kencang karena tindakan sederhana dari Regan.

Sungguh. Raira sangat mencintai laki-laki ini.

=•=

ini kisahnya Javas. hehehe

salam,
yenny marissa

18 November 2020

Here Waiting [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang