Saya suka, saya suka.
Ternyata masih ada yang pengen cerita ini dilanjut. Seperti yang saya bilang, saya akan melanjutkan cerita ini kalau ada SATU saja yang pengen lanjut. Gomawo, buat readers baik hati itu 😘
Apakah Anda juga penggemar drama korea? Karena saya juga addicted drakor 😁 #abaikan
So, enjoy this.
******
Sembilan minggu sebelumnya
"Kau yakin dengan rencanamu, Hye Mi?" Hwan Tae Shik memastikan, benarkah rencana licik tadi dirancang oleh keponakannya yang lugu. Dia sampai merasa tidak mengenali perempuan di depannya yang sedang menyeringai puas. Dia harus mengingatkan dirinya sendiri, sekarang ia tidak boleh meremehkan keponakannya yang terlihat lemah.
"Aku sudah memperhitungkan semuanya, Paman. Semua usaha butuh pengorbanan. Dan untuk menyingkirkan Eun Joo, pengorbanan itu tidaklah seberapa." melihat wajah gusar pamannya, Hye Mi tersenyum menenangkan, "Paman jangan khawatir, itu tidak akan merugikan HY Holding terlalu besar."
Hye Mi tersenyum manis, namun bagi Tae Shik, senyum itu terlihat mengerikan. Satu yang pasti, keponakannya yang baik hati ini tidaklah sama lagi. Gadis yang di hadapannya sekarang menyimpan dendam yang mendalam hingga mampu mengubanya menjadi sosok yang kejam.
"Jadi, bisakah Paman memulainya dari sekarang?"
"Baiklah. Aku akan membantumu."
Meskipun ini merupakan rencana Hwang Tae Shik untuk membuat Hye Mi dan Eun Joo saling menyerang, tapi perubahan ini tidak pernah terpikirkan olehnya. Ia tidak menyangka sama sekali kalau Hye Mi setega itu membuat taktik kejam yang bisa membahayakan nyawa orang lain. Pantas saja keponakannya itu memintanya untuk bertemu di restoran ini yang menyediakan ruangan tersendiri.
"Hmm, sashimi di sini sangat enak, Paman." Hye Mi mengunyah sepotong ikan segar itu dengan bersemangat. Kembali menjadi gadis periang dan baik hati.
---------------------
Sekarang
Begitu membuka mata, yang pertama dilakukan Eun Joo pagi itu adalah berlari kesetanan menuju kamar mandi. Memuntahkan isi perutnya. Setelah selesai dan berkumur, ia keluar dari kamar sambil memijat kepalanya yang pusing. Semalam pasti ia menghabiskan terlalu banyak soju.
"Masih pusing?" Jae Joong yang sudah duduk dengan sarapannya menyapa Eun Joo yang rambut sebahunya berantakan.
Perempuan itu duduk di depan Jae Joong. "Apa semalam aku sangat mabuk?"
Jae Joong tersenyum penuh arti. "Minumlah," tangannya menyodorkan secangkir air madu yang sengaja dibuatnya untuk Eun Joo.
Perempuan itu langsung meminumnya.
"Kurasa kau sangat mabuk. Apa kau tidak ingat apa yang kau ucapkan semalam?"
Eun Joo tak menjawab, ia masih meminum air madu.
"Kau mengumpatku karena telah mencuri ciuman pertamamu. Kau tidak ingat?"
Eun Joo tersedak. Yang benar saja! Separah apapun mabuknya semalam, mana mungkin ia membicarakan masalah sialan itu.
"Sudah kuduga. Aku adalah pria pertamamu. Kau belum pernah berkencan satu kali pun, dan akulah ciuman pertamamu. Aku juga pria pertama yang tidur denganmu," dan tidak boleh ada pria lain selain diriku, tambahnya dalam hati. "Ah ya, sepertinya aku juga pria pertama yang menggantikan bajumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Cinderella's Stepsister (COMPLETED)
General FictionJika dalam bingkai dongeng, Eun Joo adalah saudara tiri Cinderella. Serakah, ambisius, licik, dan sombong. Demi mendapatkan kursi presdir di perusahaan ayah tirinya, ia membuat kesepakatan dengan Kim Jae Joong melalui pernikahan. Bagi Jae Joong, Eu...