Happy reading\(>o<)/
"Jae, sebenarnya kau ini kekasihku atau jaehyun sih?" gerutu mark, ketika melihat sang pacar tengah mengobrol dengan mesra bersama jaehyun di depannya.
"hyung kau tak lihat? Aku sedang meminta jaehyun hyung untuk mengajari pelajaran yang tidak kumengerti hyung. tak usah cemburu seperti itu hyung" jawab jaemin tampa melihat kearah mark sedikitpun. Markpun berdiri dari kursinya lalu keluar dari kelas jaemin.
Jaemin tak mengubris hal itu ia melanjutkan kegiatannya tadi seolah tidak terjadi apa-apa barusan, sungguh jaemin sudah hafal kebiasaan mark yang akan cemburu jika ia berdekatan dengan lelaki lain, terlebih lagi itu jaehyun, rival seumur hidup mark dalam mendapatkan jaemin.
.
.
.
Hari sudah sore, bell tanda pulangpun sudah berbunyi satu jam yang lalu, namun jaemin masih betah duduk di depan kelasnya. Matanya bergerak mencari sosok mark yang ia tunggu sejak tadi. Tak biasanya mark membuatnya menunggu selama ini. Apa mark marah padanya karena hal tadi?
Jaemin dengan cepat menghilangkan pikiran jelek itu, ia yakin bahwa mark belum menemui sekarang karena ada suatu urusan bukan karena ia marah pada jaemin.
"Jae"
Jaemin menoleh ketika seseorang memanggilnya. Ternyata itu jaehyun."Kenapa belum pulang?" tanya jaehyun. Jaemin mempout bibirnya.
"Aku menunggu mark hyung, kenapa dia tidak menemuiku padahal aku sudah menunggunya cukup lama disini"
"Mark? Bukannya dia sudah pulang bersama renjun tadi?"
Renjun? Siapa itu? Apa dia selingkuhannya mark?
Seketika mood jaemin menjadi hancur."Kau ingin pulang denganku?" tawar jaehyun. Tampa berpikir lama jaemin dengan cepat menerima tawaran jaehyun.
Selama diperjalan, jaemin tak lepas dari ponselnya, beberapa kali ia membuka akun sosial medianya namun tak ada satupun kabar dari mark. Apa mark benar benar marah padanya?
.
.
.
.
Ini sudah hari kedua mark tidak menemui jaemin, dan sudah dua hari pula jaehyun menjemput dan mengantar jaemin ke sekolah, tak hanya itu, jaehyun juga menemani jaemin disaat jam istirahat.
Suatu keberuntungan bagi jaehyun saat mark tak berada di sisi jaemin seperti ini. Ia bisa dengan bebas mendekati lelaki manis ini yang bahkan sudah menjadi kekasih dari rivalnya tersebut.Jaemin akui bahwa jaehyun sangat pintar dalam hal membuat dirinya nyaman bahkan jaehyun terkesan lebih hangat dari pada kekasihnya. Namun setiap perlakuan manis dari jaehyun untuknya itu rasanya tak sama dengan mark. Walaupun mark itu lelaki yang dingin namun jaemin sangat menyukainya. menurutnya tak ada yang lebih baik dari kekasihnya itu, bahkan seorang jaehyun yang diaggap pervect oleh kebanyakan orang.
Kini jaemin sedang membereskan bukunya yang berserakan dimeja seorang diri didalam kelas. Saat bel pulang berbunyi beberapa saat lalu teman sekelasnya langsung berhambur keluar kelas menyisakan dirinya sendiri. Jaemin sengaja untuk tidak memasukkan bukunya dengan terburu buru toh dia juga akan menunggu jaehyun yang akan menemuinya setelah jam pelajaran selesai. Jaemin tak pernah memaksa jaehyun untuk mengantarnya pulang, melainkan jaehyun sendirilah yang menginginkan hal itu.
"Jae?"
Jaemin terkejut mendengar suara mark yang kini mendekat. Saat ia mengangkat kepalanya keatas, manik matanyapun bertatapan langsung dengan mark, namun beberapa detik kemudia ia alihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
jealous
Fanfictionkalau tahu begini, aku jadi menyesal membuat mark hyung cemburu -jaemin