Chapter #04 - Dan tlah habis sudah cinta ini

2.2K 46 3
                                    

Hema menunggu Starla dengan gelisah karena dia tadi bertemu polisi yang mengejarnya.

Untung saja polisi-polisi itu tidak melihatnya.

Tidak lama kemudian Starla keluar dari kantor polisi. Dan Hema langsung menariknya.

"Stt stt stt" kata Hema sambil mendorong sedikit tubuh Starla ke tembok untuk berjaga-jaga agar tidak terlihat polisi.

Starla yang sedikit kesal karena di dorong Hema langsung bertanya, "Ah apaaaan sih?!".

"Ssst sst sst st sstt, gak gapapa" kata Hema menjawab pertanyaan Starla sambil gugup dan waswas.

"Gimana tadi?" lanjut Hema.

"Kata polisi, mobil gue kemungkinan gak di curi. Tapi, di derek sama disup (gataulah apa, gue gak denger jelas) soalnya tadi gue parkir di tempat yang gak boleh parkir, nih di kasih alamatnya kalau mau nebus katanya" jelas Starla sambil memberikan kertas yang sudah tertulis alamat dimana mobil Starla berada kepada Hema.

Hema yang langsung menerima kertas itu dan melihatnya dan berkata "yaudah, ayo kita tebus sekarang" ajak Hema kepada Starla.

"Pake uber aja" saran Starla.

"Gue gabawa cash" lanjutnya.

Starla pun membuka tasnya dan akan mengambil handphonenya untuk memesan uber.

"Yah" kata Starla panik.

"Hape gue" lanjutnya masih panik.

"Hape gue di cafe, pake hape lu dulu deh" kata Starla akhirnya kepada Hema.

Hema pun mengeluarkan hpnya dari saku yang berupa hp jadul.

Saat Starla menerima hp Hema, dengan antusias dia meledeknya "Hari gini masih pake hp poli ponic".
Kata Starla dan mengembalikan Hp Hema.

"Yalaa kita ambil dulu aja ke cafe" kata Starla.

"Naik apaan?" tanya Hema.

"Ck, jalan aja manja banget si jadi cowok" jawab Starla sedikit mengejek dan berjalan.

Hema pun berjalan mengikuti Starla.

--

Di sepanjang perjalanan menuju cafe, mereka berbincang.

"Tapi dari tempat lu kita langsung ke disup kan ngambil mobil lu?" tanya Hema yang memulai pembicaraan.

"Udah maleeem, besok ajalah ya" jawab Starla.

"Lah kok besok sih? Kenapa gak sekarang aja?" tanya Hema.

"Tenang aja, gue ada om kok yang ngurus mesin kek gituan, jadi kita gak usah urus" balas Starla dengan santai.

Hema yang mulai sedikit panik dan khawatir akan mesin tiknya yang berada di dalam mobil Starla.

"Aahhs kan tadi lu sendiri yang bilang kalau mobil lu di disup, kalau tau taunya gak di disup giamana?" tanya Hema.

"Lu ribet gini gara-gara gua, dan mesin tik gua ada di mobil lu. Ya gua pengen semua masalah ini cepet selesai." lanjut Hema menjelaskan.

Starla yang sedari tadi mendengarkan pun menjawab dengan santai, "Yaudah liat nanti deh"

"Kok nanti sih pastiin dong sekarang" kata Hema tidak sabar.

Merekapun berhenti sebentar dan Starla membalas perkataan Hema "Yaudah liat nanti aja bawel bangetsih jadi cowok" kata Starla sambil meninggalkan Hema.

"Ah" Hema hanya bisa sedikit mengeluh dan melanjut jalan menyusul Starla.

--

"Emang lo harus ya? Bawa-bawa mesin tik begitu?" Tanya Starla penasaran.

"Ya, mural gua itu dibikinnya pake mesin tik, jadi kayak signature gua gitu loh" jawab Hema.

"Kapan-kapan gue liat dong lo bikin mural, jadi penasaran" Lanjut Starla.

"Boleh" kata Hema sambil tersenyum. (ea gue baper disini)

"Kayaknya, seru ya ngelakuin hal yang lu suka" kata Starla.

Mereka sudah berada di lapangan tenis.

"Gua bikin mural itu bukan cuman sekedar hoby, surat cinta. Tapi versi gua" kata Hema antusias.

"Romatis banget lu bikin surat sampe di kejar-kejar polisi" ledek Starla.

"Cewek lo gak khawatir emang?" lanjut Starla bertanya.

"Noo beda. Bukan buat cewek" jelas Hema.

"Surat cinta gua kayak.. Apa ya? Surat cinta buat alam semesta gitu. Almarhum kakek gua pernah bilang, kalau kita punya gagasan harus di keluarin" kata Hema.

"Terus, yang lo rasain setelah bikin itu apa?" tanya Starla lagi.

"Apa yaa?? Lega kali yaa?" jawab Hema sambil tersenyum ke Starla.

"Karna kalo dipikir-pikir gua aneh juga sih, segitu pengennya di niali seseorang" lanjut Hema.

"Dinilai siapa? Nyokap bokap lo?" tanya Starla sedikit meledek dan berjalan ke belakang Hema.

"Gaktau, soalnya gua gak pernah ketemu sama nyokap bokap gua, bokap gua meninggal sejak gua kecil, sedangkan nyokap gua stres, terus tinggal gua sama kakek gua." kata Hema lalus melihat ke Starla dan tersenyum sendu.

Kemudia dia berkata lagi "Ambil mobil lu yuk" ajaknya kepa Starla.

Starla yang merasa iba hanya menjawab dengan anggukan.

Sedikit tersenyum dan mereka lanjut jalan lagi.

--

Sesampainya di cafe dan saat mau masuk, pintu cafe sudah terbuka. Starla sedikit berfikir dan curiga, sampai kemudian dia masuk diikuti oleh Hema.

"Niiih minumnya, kalau haus ambil sendiri aja ya" Kata Starla.

Hema pun mengambil minum, sementara Starla mengambil handphonenya dan mengeceknya.

Hema yang penasaran menyamperin Starla dan mengintip handphonenya.

Bimo❤
Missed call (34)

"Bimo siapa?" tanya Hema setelah melihatnya.

Starla kaget.

"Tunangan gue, gue bilang apa jan segini belum pulang? Duh ngg yaudah gue telfon dulu ya, lu keluar dulu ya jangan berisik, yah" kata Starla.

"Cepetan plis" lanjut Starla sampai Hema benar-benar keluar dan Starla menelfon Bimo.

Hema duduk di depan pintu, mengeluarkan earphone dan memasangnya. Mendengarkan lagu sambil ngangguk-nggangguk.

Sedangkan Starla sedang berbicara dengan bimo di telfon.

"Bim kamu di jakarta? Kamu kapan sampe?" tanya Starla kepada Bimo.

"Loh? Bimo kamu kenapa?" tanya Starla kepada bimo.

"Kamu teriak-teriak kayak gitu sih? Aku gak bisa denger kamu" lanjut Starla.

"Bim kamu kenapa? Jangan teriak-teriak gitu ah" kata Starla.

Saat sedang asik telfon dan arah pandang Starla ke depan.

Betapa kagetnya dia melihat maling yang barubkeluar dari ruangan lain.

*Tedeeeng*

---

Hehe udah ya
Maaf pendek, gue gakpandai merangkai kata, kalo penasaran liat shortvidionya ya di youtube.
Maaf bnyk typo, males ngecek ulangnya. Hehe
Jangan lupa vomentnya:*

Surat Cinta Untuk StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang