THE MOON AND THE SUN
-
-
-
Kim Yoojung
Park Bogum
Yeo Jingoo
Others
-
-
-
Cerita ini murni karya author pribadi. Sebagian besar tokoh dalam cerita adalah selebritis yang tidak memiliki hubungan apapun dengan author. Jika ada kesalahan dan kekurangan apapun mohon kritik dan saran.
Enjoy! :)
-
-
-
Suasana di kediaman megah milik keluarga Perdana Menteri Park sore itu tak jauh berbeda dengan suasana di sore hari yang biasanya. Kecuali suara percakapan yang sesekali diselingi tawa dari para gadis muda yang terdengar meramaikan suasana sore di musim panas itu.
Park Boyoung, putri kedua keluarga tersebut sengaja mengundang beberapa orang putri kenalan keluarganya untuk hadir di acara minum teh yang sesekali ia adakan. Gadis yang sangat menyukai bersosialisasi itu mengajak beberapa gadis muda seusianya untuk menghabiskan sore mereka yang cerah sambil bertukar kabar dan berbincang ringan. Para tamu yang diundangnya sebagian besar adalah anak para pejabat pemerintah dan beberapa ada yang kerabat dekatnya.
Tawa kembali terdengar di antara para gadis muda dengan penampilan necis dan anggun itu ketika sang nona muda dari keluarga Menteri Perpajakan Hong menceritakan tentang kebodohan pelayannya. Sementara yang lain ikut tertawa dan bahkan ada yang menimpali, seorang gadis di antara mereka hanya terdiam sambil menyimak setiap perbincangan gadis lain dan merespon dengan seulas senyuman tipis tanpa makna. Gadis itu tak tertarik dengan pembicaraan gadis lainnya karena menurutnya, membicarkan kekurangan orang lain bukanlah sesuatu yang patut untuk ditertawakan.
"Apa Anda tidak menikmati pestanya, Agassi (Nona)?"
Gadis itu, Kim Yoojung tersentak ketika Boyoung bertanya padanya. Ia kira takkan ada yang menyadari bahwa sejak tadi Yoojung hanya menjadi pendengar yang baik dan sesekali menyahuti pertanyaan basa-basi saja.
Yoojung menggeleng. "Bukan begitu Nona, saya hanya tidak terbiasa dengan suasana pesta yang ramai," Yoojung menukas sopan.
"Apa Anda tidak suka pesta?" Boyoung kembali bertanya. Kali ini diiringi seulas senyuman tanpa maksud apapun.
Yoojung hanya menjawab dengan sebuah anggukan. "Pantas saja, saya jarang melihat Anda turut serta di setiap pesta di istana," kata Boyoung lagi.
"Saya hanya terlalu lamban dalam menyesuaikan diri dengan suasana baru," ucap Yoojung merendah. Ia tak ingin membuat sang nona rumah merasa tersinggung karena sikap Yoojung yang terlihat tidak menikmati pesta yang sengaja ia buat.
Alih-alih tersinggung, Boyoung malah tertawa karena mendengar jawaban Yoojung. "Boleh aku memanggilmu Yoojung? Kau bisa memanggilku Boyoung Onnie (kakak perempuan untuk perempuan yang lebih muda)," Boyoung tersenyum lembut ke arah Yoojung. Menghilangkan rasa cemas di hati gadis yang lebih muda sembilan tahun darinya itu.
"Tentu Nona, terima kasih," balas Yoojung dengan perasaan segan.
"Tak perlu memanggilku Nona lagi, itu terdengar sangat kaku," Boyoung menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun
Historical FictionApa yang akan membuatmu bahagia? Bagi Kim Yoojung, adalah mencintainya. Ia yang pertama kali berkata kasar padanya. Ia yang pertama kalinya menatap tajam ke arahnya. Ia yang pertama kalinya membuat Yoojung menginginkan kebebasan. Ia yang pertama kal...