Notice me, Taketora-san!

446 54 26
                                    

"Ohazasu!!"

"Ohayou, Yamamoto-san!!"

"Tumben kau berangkat lebih awal."

"Bukannya memang biasanya aku begini!?"

Si mohawk itu lalu menepi dan mengikat tali sepatunya. Tanpa menyadari kalau disebelahnya ada manusia yang sedang menatapnya.

"Hatsh-"

Taketora baru menoleh sesaat setelah mendengar suara yang mirip seperti orang bersin.

"Oh, Fukunaga! Ohazasu!!" Salam Taketora hangat dengan semangat.

"Umm." Yang di sapa hanya mengangguk kecil. Lalu membuang pandangannya kearah lain.

"Hari yang cerah." Taketora membuka obrolan sambil berbasa-basi.

"Hm." Sahut Fukunaga singkat tanpa menoleh sedikit pun.

Karena merasa di kacangin, Taketora pun ngambek. Lalu berlari ke tengah lapangan untuk ikut memperebutkan 'minta Toss nya Kenma'.

Tanpa di sadarinya, sepasang mata dengan iris mungil itu menatapnya lurus. Sambil tersenyum tipis.

"Oh, Fukunaga! Bisa beri aku serve yang kuat?" Tegur Yaku saat melihat Fukunaga berjalan menghampirinya.

"Osu." Fukunaga mengangguk patuh sembari mengambil sebuah bola dan memasang ancang-ancang.

"Yosha!!" Fukunaga dan Yaku pun sibuk ber-2. Membuat beberapa anggota lainnya tertarik untung bergabung.

"Yamamoto? Ada apa? Mukamu tambah jelek rasanya." Tegur Kuroo dengan tatapan meneliti.

"Nge jleb, Kuroo-san." Balas Taketora dengan nada lesu.

"Ayolah. Jangan murung begitu! Memangnya ada apa sih?"

"Itu."

Telunjuk Taketora mengacung lurus ke tengah lapangan. Membuat Kuroo agak kebingungan.

"Hng? Apa yang salah dari lapangan kita? Kurang berkenan di pandanganmu kah?"

"Bukan lapangannya. Tapi Fukunaga dan Yaku-san."

"Ada masalah apa kau dengan mereka?"

"Mereka keliatan akrab ya."

"Tentu. Fukunaga 'kan sudah di cap sebagai anak penurut oleh Yakkun. Kau cemburu? Ingin dibegitukan juga?"

Taketora mendesah panjang. Kalau saja Kuroo bukan Senpai yang sangat di junjungnya. Sudah sedari tadi dirinya mengatai makhluk ini bodoh.

"Fukunaga tidak pernah sedekat itu denganku." Gumam Taketora yang kembali mendengus lemah. "Dia selalu mengacangiku kalau kuajak ngobrol."

"Ho, kau menyukainya?" Kuroo bertanya dengan suara agak keras sampai membuat beberapa orang menoleh.

"Ku-Kuroo-san!! Jangan kencang-kencang!! Nanti kalau dia dengar gimana!? Aku malu!!" Bisik Tora panik sambil memberi isyarat tutup mulut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Notice Me, Taketora-san!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang