Masih dengan posisi perdebatan mereka Lies dan Dian.
Dian menjelaskan pada perempuan di hadapannya bahwa anggapan Lies salah terhadapnya ia hanya tidak tahu di mana tempat ruang kelasnya karena tidak tahu maka ia mengikuti Lies.Dian menjelaskan keadaanya sekarang dengan begitu tenang ,lamat lamat Lies mendengarkan penjelasan Dian dengan serius namun Lies menghentikan pembicaraan Dian tiba tiba, karena ia mengetahui bahwa waktu tinggal satu menit.
Lies berlari cepat meninggalkan lelaki itu yang masih berbicara dengannya tanpa permisi.
Seketika Dian juga melirik jam tangannya ia juga merasa telat masuk kelas dengan langkah cepat Dian mengekor lagi di belakang Lies sambil mengikutinya Lies yang merasa jengah kepada Dian langsung mengambil langkah selebar lebarnya agar jauh darinya namun yang di lakukan Lies percuma karena Dian masih bisa mengikutinya.
Beberapa lama kemudian Lies sudah dekat dengan pintu kelas ia lansung menerobos masuk di ikuti oleh Dian di belakangnya tanpa mereka tahu bahwa pak guru yang mengajar sendang memperhatikan mereka berdua yang tergesa gesa masuk kelas dan mengambil bangkuKepalanya yang sedikit plontos dengan rambut pirangnya yang sedikit serta tatapan mata abu abunya menyala marah ketika dua murid asing tadi menerobos masuk tanpa memperdulikanya, lelaki tua itu berdehem berkali kali namun Lies maupun Dian tak memperhatikanya mereka malah sibuk dengan kepanikanya sendiri Lies yang sedari tadi sibuk mencari bukunya dan Dian yang juga cligak cliguk mencari bangku kosong namun tak ada.
Keberadaanya benar benar tak di gubris sama sekali dan lelaki berkumis itu berteriak keras membuat seisi ruangan kelas menjadi sangat ketakutan .
"Apa yang kalian lakukan!? ,Hah"??
Dengan kemarahan yang sudah di ujung ubun ubun.teriakanya menggema hingga keluar kelas.
"Apa kalian tidak melihat bahwa saya sudah berada sejak tadi di kelas ini, kenapa kalian masuk tanpa permisi dulu , kalian aggap apa saya ini!! Hah?!" Tegasnya penuh kemarahan.
Lies dan Dian hanya berdiri mematung seketika mendengar bentakan sekaligus omelan pak guru yang selalu di panggil Mr.Robert oleh para muridnya.mereka terdiam tanpa berani bersuara sama sekali Dian yang hanya murid baru dan tidak tahu apa apa jadi kena semprot oleh Mr.Robert.
"Maju kalian berdua". Pinta Mr.Robert Lies dan Dian hanya menuruti perintahnya.
"Apa kalian tahu, apa salah kalian"? Suaranya sedikit pelan
Lies sedari tadi terdiam dan hanya mengganguk namun di otaknya ia merasa telah di jatuhi hukuman berat oleh seorang diktator kejam tanpa ampunan.
"Taa.tahu Mr." Jawab Dian pelan di ikuti anggukan Lies.
"Sekarang kalian keluar dari kelas ini saya tidak mau melihat murid yang datang terlambat mengikuti pelajaran saya, dan sebagai hukumanya kalian harus membersihkan toilet sampai bersih". Tegas Mr. Robert.
Dalam hati Lies mengerutu diam diam ia menyesali akibat kesalahanya hari ini yang membuat Mr.Robert murka terhadapnya.Lies mulai menyalahkan Dian yang berdiri di sampingnya yang juga sama di hukum namun Dian tidak menunjukan ekspresi bersalahnya.
Para murid yang sejak tadi duduk di bangku kelas mulai mengejek, berbisik bisik dan mengatai mereka berdua Lies yang merasa hampir geram ia urungkan untuk tidak terpancing emosi .Dian yang sejak tadi melirik di balik ujung matanya hanya tersenyum geli namun di balik benaknya juga ia merasa kesal dengan semua kejadian yang menimpanya hari ini.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE NIGHT SKY
Teen FictionKehidupan yang kian berubah ubah mengisahkan sebuah kisah cinta yang rumit diantara tokoh ini sebut saja Liesa Anne seorang gadis remaja yang menikmati masa remajanya dan hidup bersama sang ibu sebagai penjual bunga namun ketenangannya terusik saat...