7. Misi kita.

186 17 15
                                    

Matahari sudah tidak lagi menampakan sinarnya lagi, Selena berencana untuk pulang kembali ke rumahnya karena rencana kabur nya sudah gagal total.

Dia mengendong tas ranselnya lalu masuk ke dalam rumah. Baru saja Selena akan melangkahkan kaki ke kamar langkahnya terhenti oleh suara yang berasal dari belakang nya. "Oh jadi ini ya anak yang lagi belajar nakal?"

Selena berbalik dan di lihatnya Drew yang sudah berdiri di hadapanya sambil melipat tangan di depan dada. "Mau belajar nakal?"

"Apaan si."

"Malah apaan, Dari mana lu? Jam segini baru balik? Mau kabur lagi? Kenapa nggak jadi?" tanya Drew ketus yang membuat Selena geram.

"Udah ah." Selena masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya tak lupa dia juga menguncinya.

Drew hanya mrnghembuskan nafas kasar. "Untung gue sabar, Sel." ucap Drew pelan.

Drew berjalan berniat pergi ke kamarnya lagi, bertepatan dengan itu Shawn masuk ke dalam rumah. "Besok lu harus sekolah! Pergi bareng si Sele. Jadi abang ada gunanya dikit bisa?"

Shawn mengerutkan kening nya. Dia bingung kenapa Drew jadi jutek padanya. "Iya." jawab Shawn singkat lalu berlalu dari. hadapan Drew.

⭕⭕⭕

Pagi sekali Shawn sudah memanaskan mesin motornya. Hari ini dia akan berangkat sekolah karena terpaksa kalo Drew tidak memaksa mungkin Shawn masih tertidur dan mengejar mimpinya.

Selena berjalan sambil mengikat rambutnya. "Cepet Shawn telat ni."

"Siapa yang tadi lama coba?"

Selena naik ke motor Shawn. "Udah ah cepet."

Lima menit sebelum bel berbunyi mereka sudah sampai di sekolah. Selena turun dari motor Shawn. "Ah, guna juga lu suka balapan."

"jangan banyak bacot. Cepet keburu bel." Shawn dan Selena berjalan beriringan menuju kelas.

"Udah sampai dengan selamat ya tuan putri." ujar Shawn saat mereka sudah sampai tepat di depan kelas Selena.

"Makasii pangeran buruk rupa. Haha"

Mendengar ucapan dari adiknya lantas Shawn menjitak kepala Selena pelan. "Kurang ajar memang, Udah gue ke kelas dulu."

Sebelum Shawn berlalu Taylor datang menghampiri mereka yang berada di depan kelas. "Eh ada si abang nganteng." ucap Taylor, yang hanya di balas senyuman oleh Shawn.

Selena melihat sinis ke arah Taylor. "Mata lu katarak, Shawn mana gantengnya coba?"

Shawn hanya menggeleng, lalu dia berlalu begitu saja. "Belajar ya, jangan bolos mulu!" teriak Selena yang di hiraukan oleh Shawn.

Selena masuk ke dalam kelas bersama Taylor. "Eh bego, kemarin lu kemana? Abang ganteng lu yang pertama nyariin."

Belum juga Selena duduk temannya itu sudah menyerbu Selena dengan banyak pertanyaan. "Bisa tunggu gue duduk dulu?"

Selena duduk di sebelah Taylor. "Kemarin sebenernya gue ke temuan sama Alvero."

"Alvero?" Taylor mencoba mengingat nama itu dia berasa pernah kenal dengan nama itu. "Oh.. Anak baru itu." ucap Taylor antusias.

Selena mengangguk, lalu dia tersenyum. "Dia tuh yang waktu itu nganterin gue ke tempat balapan motornya Shawn, eh. Nggak nyangka sekarang kita satu sekolah."

"Lo di ajak bolos?"

"Iya"

Taylor mengendus kesal. "Otak ketinggalan di mana si? Dia bukan anak yang baik kalo gitu! Udah jauhin!"

"Destiny"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang