"Maaaaa, aku nggak mau sekolah"ucap keyla memelas pada mamanya yang sedang menarik tangan kanannya untuk membuat keyla bangun dari kasur tercinta.
"Lala, kamu jangan gini, malas banget sih ke sekolah aja, kamu tu mama suruh belajar bukan perang" oceh vina-mama keyla.
Keyla beringsut duduk dari tidurnya sambil mengerucutkan bibir beberapa centi "lala kan juga udah bilang kalo lala pengen pindah ma, lala yakin kalau nanti lala pasti di bully sama siswa lainnya"
"Dan mama juga udah bilang kalau kamu nggak mau di bully mama bisa bantu makeover kamu biar cantik"
Keyla diam,ia dia tahu kalau ia berpenampilan nerd. Tapi ia punya alasan berpenampilan begitu "berarti mama bilang kalau lala nggak cantik gitu, udah ah lala pengen mandi" keyla menghentakkan kaki lalu berjalan ke kamar mandi kamarnya.
■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■
"Oh itu yang ditembak terus diputusin sama ferlo"
"Wajar dong, dia kan si nerd "
"Kacamatanya aja udah kayak kaca pembesar "
"Kasian amat ya si keyla"
"Tuh anak nggak punya malu banget ya"
Sial, kesal, malu. Tiga kata yang keyla tahu mewakili hari pertamanya setelah acara tembak dan putus dari ferlo.
Ferlo. Nama itu ingin sekali ia musnahkan beserta si penyandang nama itu. Ia tidak tahu kenapa ia yang menjadi target ferlo kali ini ? Arghh, sudahlah. Semuanya sudah terjadi, ia hanya perlu menulikan telinga selama seminggu."Keylaaaaa tunggu gue" keyla menoleh kearah sumber suara yang tengah berteriak ditengah lapangan. Itu sahabat keyla, Sisilia . Orang yang berbanding terbalik dengannya ia cerewet tidak suka belajar dan seorang pemalas.
"Guehhh... mau nanya sesuatu" ucapnya yang masih ngos-ngosan karna berlari.
"Hmm,nanya aja"
"Lo jadian sama ferlo?"
Satu lagi sifatnya yang bikin kesal, yaitu lebay. Lihat saja ekspresinya saat menyanakan itu, mata bulatnya melotot sempurna mulutnya membentuk huruf O karna mengucapkan nama Ferlo diakhir berserta dengan telapak tangan kiri yang menempel di pipi kirinya."Iyakan ? Iya " keyla hanya memasang wajah datar melihat sahabatnya menjawab sendiri pertanyaannya.
"Ya ampun si gansss ferlo kok bisa sih nembak lo ? Katanya langsung putus ya setelahnya ? Iya ? Jahat nget cih ganteng aku" lagi, sahabatnya bertanya dan jawab sendiri.
"Hmm, daripada lo ngebacot mending lo kerjain PR fisika deh" ucapku yang yakin jika sisi pasti belum mengerjakan PR fisika hari ini.
"O em ji, iya gue lupa pake banget, .. em .. key.. gue.."
"Nih" aku memberikan buku PR ku pada sisi.
"Unchh, tau aja deh say"
××××
Good. Sepertinya pulang nanti aku harus ke dokter THT karna kupingku rada bedenging ngedenger ucapan fansnya si Ferlo sok ganteng itu, emm emang ganteng sih .... dikit. Apaan sih ? Ah, lupakan.
Dan apa sekarang apa lagi ? Kenapa kantin rame banget hari ini ? Ah, double good. Aku melihat ke kiri kanan mencari tempat kosong sembari membawa nampan berisi bakso dan jus alvukat. Okey disitu di pojok ada tempat kosong. Aku berjalan menuju kesana lalu ...
BRUKKK
Kesialan apa lagi ini tuhan, seseorang menabrakku dan lihat bakso dan jusku sekarang tumpah di seragamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ten Seconds Love
Ficção AdolescenteSaat tiba jalan menurun, tiba-tiba saja Ferlo berteriak. "LALAAAAAA, GUE BENERAN PENGEN MINTA MAAF! MINTA MAAF BENERAN, BUKAN BO'OBGAN LAGI, LALA, MAU MAAFIN GUE ?" Lalu ia tertawa. "JANGAN TERIAK BEGO, KARNA GUE DI BELAKANG LO" balas Keyla berteria...