gua emang salah,brengsek atau apapun tittle yang cocok buat gua.
tapi gua tetep berharap kalo emang nggak sama gua, ya doi dapet yang tepat.
Seperti kutukan yang melekat di gua
Gua mau tanggung jawab atas semua meski lo nggak hamil, meski gua yang pertama, meski lo yang milih ninggalin gua dan berjuta meski lainnya. Most of men always talk about "jaga kehormatan diri sendiri aja nggak bisa, gimana jaga kehormatan suami dan keluarga?"
Cinta,rasa bersalah, penyesalan. Tapi itu semua yang buat gua sendiri. Lonely in life. Keluarga? Entah mereka masih inget gua apa nggak setelah mereka buang gua. Teman? Entah berapa ribu orang yang ngaku teman tapi ketika mereka tau neurotransmitter gua kena, ketika gua jatuh, ketikagua salah, hilang kemana mereka?
benar benar sendiri, Tuhan ? Aku meminta nya untuk merengkuhku. Sampe saat ini belum ada jawaban rasanya. Buron, tapi dalam waktu kurang dari 1 tahun gua bisa jadi assisten manager. Semuanya seperti khayalan. Gua udah nggak sakit. Karna gua mulai terbuka dan mau nerima orang masuk ke hidup gua. Gua ngambang,nggak ada arah, hal yang ingin gua capai, impian. Thats Empty...
Entah gua hampir gila karna ini semua atau memang gua nggak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Seorang Psycho Mulai Menulis
Non-FictionPENTING! Beberapa hal yang Readers perlu ketahui 1. Ini bukan murni cerita saya, saya hanya menshare cerita ini dari kaskus yang menurut saya cukup menarik. 2. Saya semata-mata hanya ingin membagi cerita menarik ini ke wattpad supaya banyak readers...
