Suara Hati

95 28 38
                                    

Dalihmu lihai
Alibimu aduhai
Membuat semua hati terbuai
Namun jiwaku terkulai

Bak teriris sembilu
Melihat semua tingkahmu
Apakah ini cemburu
Ataukah berburu nafsu

Sedih ...
Pedih ...
Perih ...

Ingin ku berlari
Menghindari ranah yang kau benci
Demi menjaga persahabatan ini
Melerai pergulatan iri

Mengalah bukan berarti kalah
Meski hati tersakiti
Menyapa dengan segala nestapa
Ditutup senyum simpul yang mendusta

Hidup bukan rintihan kisah
Masa depan baru terpampang
Lupakan segala keluh kesah
Menuju masa depan yang gemilang

***

Dalam setiap pertemanan maupun persahabatan sering kali terjadi pertikaian, adu argumen demi memenangkan ego. Persaingan dalam prestasi terkadang juga bisa memicu pertengkaran. Dibutuhkan pengertian dari kedua belah pihak untuk melerai perbedaan.

Adakalanya salah satu pihak harus mengalah demi memenangkan pendapat lawan bicaranya, mesti harus menelan kekecewaan, demi utuhnya persahabatan. Rasa itu terkadang menyayat hati bahkan sampai terbawa mimpi. Benarlah ungkapan lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.

Sakit hati bukan hanya dirasakan oleh dua insan yang sedang kasmaran kemudian terbakar api cemburu. Justru lebih menyakitkan ketika itu datang dari seorang yang mengaku sahabat, namun seringkali menyiksa dengan memaksakan kehendak, menganggap dirinya yang paling benar, sementara apapun yang diperbuat sahabatnya dianggap menyalahi aturan.

Astaghfirullah, semoga bisa terhindar dari sifat yang demikian. Satu musuh berasa terlalu banyak sedangkan seribu teman berasa kurang. Akan tetapi memang tidak bisa selamanya menyenangkan seluruh teman, mengalah mungkin jalan tengah yang terbaik, meski itupun terkadang masih dipersalahkan.

Jalan terakhir adalah memasrahkan diri kepada Penguasa Semesta Raya. Alloh mengisyaratkan kepada kita untuk memaafkan kesalahan sesama, sebagaimana firman - Nya dalam surat Al A'rof : 199 yang berbunyi :

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ  بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

Memaafkan kesalahan orang lain termasuk salah satu ciri orang yang bertaqwa.

Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ  وَالْاَرْضُ ۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ  ؕ  وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 133 - 134)

Adakah yang lebih indah dari cinta Alloh ?

#renungan diri, masih sering tidak terima dengan keadaan, padahal anugerah - Nya seluas langit dan bumi.

***

#Aselasa

Makasih untuk semua yang mau mampir.

Teruntuk semua anggota jawara, kutunggu kedatangan kalian, jangan lupa tinggalkan kripiknya ya ... :D

Bogor, 25 Februari 2017

Rindu Bait MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang