Ify dan Shilla sudah berada di rumah sakit dengan Rio yang sedang di periksa di dalam ruang UGD. Shilla memeluk Ify yang tidak henti menangis. Dia mengusap lembut punggung Ify.
"Fy, udah yah Rio pasti nggak akan kenapa-napa, dia pasti bisa selamat "ucap Shilla menenangkan.
"Gue takut "lirih Ify sambil menangis. Shilla menggelengkan kepalanya lalu melepaskan pelukannya. Dia menangkup pipi Ify lalu menghapus air mata Ify.
"Fy, Rio itu orang nya kuat dan dia nggak tega ninggalin calon istrinya ini, lo ngerti ?"ucap Shilla. Ify menganggukan kepalanya lalu memeluk kembali Shilla.
"Makasih ya Shill, makasih karena selama ini lo udah nolongin gue bahkan gue nggak nyangka kalau lo selama ini selalu memantau gue "ucap Ify.
"Iyah fy, dan juga gue minta maaf sama lo, maaf karena selama ini gue udah jahat sama lo. Gue udah sampai mencelakai dan memisahkan lo sama Rio, maafin gue fy " ucap Shilla, dia juga ikut meneteskan air matanya.
"Nggak Shill, gue udah maafin lo. Lo jangan minta maaf lagi, gue udah maafin lo "ucap Ify.
"Makasih fy, makasih banyak fy, makasih "ucap Shilla sambil tersenyum. Ify menganggukan kepalanya.
"Iyah Shill "jawab Ify.
Tak..tak...
Langkah kaki itu terdengar jelas menghampiri Ify dan Shilla. Ya, dia adalah mama Rio yang disusul dengan Ayah Ify karena oma dan opa sedang pergi karena ada urusan yang harus diselesaikan.
Mama Rio menarik Shilla lalu dengan keras menampar Shilla. Ify membelalakan matanya sedangkan Shilla memegangi pipi nya yang terasa panas.
"Ma "ucap Ify.
"APA YANG KAMU LAKUKAN DISINI SHILLA ? APA SEMUA INI ADALAH GARA-GARA KAMU ? KAMU KAN YANG BUAT RIO MASUK RUMAH SAKIT ? KAMU MEMANG TIDAK BISA YA UNTUK TIDAK BISA YAH UNTUK TIDAK MENGGANGGU RIO DAN IFY "
Shilla hanya dapat menundukkan kepalanya saja mendengar bentakan Mama Rio.
"Ma ini bukan salah Shilla mah, justru Shilla yang menolong Rio dan Ify, ma. Shilla nggak salah ma, dia yang menyelamatkan Rio dan Ify. Shilla justru membantu Rio dan Ify secara diam-diam, dia nggak salah "ucap Ify sambil menangis.
Shilla tiba-tiba berlutut di hadapan mama Rio yang membuat semuanya terkejut.
"Maafin Shilla tante, Shilla ngaku kalau Shilla memang salah waktu itu tapi Shilla bersumpah tante Shilla nggak melakukan apapun kepada Rio ataupun Ify dan Shilla juga tidak mempunyai rencana apapun untuk memisahkan Rio dan Ify. Shilla mohon maafin Shilla tante, jangan benci Shilla "ucap Shilla sambil menangis.
Ify juga ikut menangis, dia memeluk ayah nya sedangkan ayah hanya mengusap kepala Ify pelan. Dia menatap Shilla dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Dia sangat ingat bagaimana wajah anak dari laki-laki yang dulu hendak dijodohkan dengan istrinya yang membuat dia terpaksa harus meninggalkan istrinya, Ify dan juga Ray.
"Maafin Shilla tante "ucap Shilla.
Mama Rio juga ikut meneteskan air matanya. Dia teringat kembali dengan kenangan pahit itu, dimana Shilla adalah faktor utama penyebab perpisahan nya denga suami nya, ayah Rio. Namun dia juga sadar, Shilla tidak ada hubungan nya dengan itu semua. Dan apakah sekarang ia harus memaafkan Shilla ?
"Ma, Ify mohon maafin Shilla mah, dia nggak salah. Dia justru membantu Rio dan Ify "ucap Ify.
Mama Rio memejamkan matanya lalu membukanya kembali, dia menatap Shilla lalu membantu Shilla agar berdiri dan saat itu juga langsung memeluk Shilla yang membuat tangis Shilla terpecahkan.
"Maafin tante Shilla, tante salah menilai kamu "ucap Mama Rio. Shilla menggelengkan kepalanya sambil membalas pelukan dari Mama Rio itu.
"Nggak tante, tante nggak perlu minta maaf sama Shilla. Tante nggak salah, Shilla justru yang harus minta maaf sama tante, Maafin Shilla yah tante "
"Iyah sayang, tante udah maafin kamu "ucap Mama Rio yang membuat Shilla lega.
"Terima kasih tante "ucap Shilla.
"Iyah sayang "jawab Mama Rio. Dia melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Shilla lalu tersenyum yang langsung di balas oleh senyuman manis Shilla. Lalu Mama Rio pun melirik Ify. Dia mengelus pipi Ify.
"Makasih mah "ucap Ify. Mama Rio menganggukan kepalanya.
"Sama-sama sayang "ucap Mama Rio yang membuat Ify tersenyum.
CLEK..
Pintu ruang rawat Rio terbuka dan tak lama dokter yang memeriksa Rio pun keluar.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya ? Dia baik-baik saja kan ?"tanya Mama Rio khawatir.
"Dia baik-baik saja, bu. Tidak ada yang perlu di cemaskan, beruntung peluru nya tidak dalam dan tidak sampai merusak ginjal ataupun hati nya, dia sudah melewati masa kritis nya dan kita hanya tinggal menunggunya pulih "jelas dokter itu.
"Syukurlah, terima kasih dokter "
"Sama-sama, bu. Baiklah kalau begitu saya permisi, pasien sudah boleh di jenguk "ucap Dokter itu lalu dia pun pergi.
"Fy ayo kita lihat Rio "ajak Mama Rio sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya.
"Iyah, ma "jawab Ify.
"Fy, tante, om, maaf tapi Shilla harus pergi ada urusan yang harus Shilla selesaikan "ucap Shilla.
"Loh kamu mau kemana nak Shilla ?"tanya Ayah yang mulai mengajak Shilla berbicara.
"Ada seseorang yang harus Shilla temui, om "jawab Shilla.
"Fy, gue pergi yah, gue mau ketemu Riko "ucap Shilla sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya saja.
"Iyah Shill, hati-hati "ucap Ify.
Shilla menganggukan kepalanya sembari tersenyum lalu dia pun pergi. Sedangkan Ify, Mama Rio dan Ayah pun langsung masuk kedalam ruang rawat Rio.
Ify kembali menangis di pelukan ayah saat melihat Rio yang terbaring lemah dengan selang infus yang menancap di tangannya dan jangan lupakan wajah nya yang pucat. Oh tidak, Ify yakin jika Rio pasti tidak akan kenapa-napa. Rio itu dokter, dan dokter pasti akan kuat menghadapi apapun. Rio itu adalah dokter yang kuat. Dia bisa membantu menyembuhkan para pasien nya dan dia juga pasti bisa menyembuhkan dirinya sendiri.
"Sayang, ini mama sayang "ucap Mama Rio sembari mengusap kepala Rio.
"Kamu bangun yah, ini lihat Ify sama mama nangis loh, kamu masa tega sih ngebiarin mama sama Ify nangis kayak gini. Bangun yah sayang "ucap Mama Rio lagi. Ify semakin terisak di pelukan Ayah dan ayah hanya bisa mengusap punggung Ify lembut. Dia juga ikut sedih melihat keadaan Rio.
"Bu, Ify saya akan mengurus administrasi Rio dulu "ucap Ayah sambil melepaskan pelukan nya.
"Ah biar saya saja, pak. Bapak tunggu saja disini bersama Ify, saya yang akan mengurusnya "
"Baiklah kalau begitu "jawab Ayah. Lalu Mama Rio pun menghapus air matanya dan pergi keluar. Ayah kembali memeluk Ify.
"Rio baik-baik saja fy, dia itu lelaki yang kuat "ucap Ayah.
"Ify takut, Rio nggak akan pergi ninggalin Ify kayak ibu kan ?"
"Nggak sayang, apa yang kamu pikirkan. Rio ada disini dan dokter juga bilang jika dia baik-baik saja. Lagi pula Rio sudah berjanji kepada ayah tidak akan meninggalkan kamu dan akan selalu ada disamping kamu untuk membahagiakan kamu "
"Tapi Ify takut, yah. Kami bahkan belum menikah, waktu pernikahan tinggal 1 minggu lagi dan Rio.."
"Sttt..Ify dengerin ayah, kamu jangan berpikiran seperti itu. Rio pasti sembuh, dia kuat "ucap Ayah. Ify kembali menangis, dia memegang tangan kanan Rio sambil menangis.
"Bangun, yo "
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku Season 2
RomanceAku kembali... Berjuang demi hidup nya.. Dia yang selama ini membuat ku nyaman... Dia yang selama ini membuat ku mengerti arti dari semuanya.. Tanpa dia aku bukan apa apa.. Tapi akankah aku berhasil .. Bagaimana jika aku gagal Aku yakin kamu pasti...