Bag.1

775 28 2
                                    

Langsung aja baca,
Gak ada faedah-nya sik, jangan nyesel!!


"Bang bakso 6, sama es jeruk!! Samain semuanya" teriak Sakti sekuat tenaga. Terbukti dari urat leher yang terlihat jelas.

"kenapa Vin, rumek banget muka lo?" Tanya Dyo bingung.

Vino hanya menggeleng pelan.

"perhara da tuh sama si nyai" kata sakti.

"search problem aja sih lo Vin" ujar dello.

"please del! Lo jan so inggris gitu, gak ada pantes-pantes nya sumpah." protes Silian saat mendengar penuturan dello.

"serah gue lah! hidup lo aja udah ribet, jan so ngurus hidup gue deh"

"Si kampret, dibilangin nyolot" tukas Mario yang sedari tadi diam.

Vino yang sedang kebingungan merebahkan kepalanya di atas meja kantin sekolah yang sedang ramai-ramai nya dengan berbagai macam mahluk kelaparan, ia tidak memperdulikan teman-teman absurd nya yang malah menambah pusing di kepala dan batinya.

Handphone yang sedari tadi ia pegang, menjadi pusat fokusnya saat ini.

Vino yang petakilan nan ceroboh menjadi bertambah aneh ketika harus berurusan dengan kanjeng ratu alias Shani, yang notabenya adalah pemilik penuh atas hati dan jantungnya *loh

Shani Indira Natio merupakan kekasih dari Raja Vino Fitriyanto.
Aneh memang, Vino yang cetakan pabriknya lumayan ganteng plus menjengkelkan harus berpasangan dengan shani yang Fix cantik dan anggunya udah diakui seluruh mahluk manapun.

"Hp lo kenapa? Rusak?" tanya Mario.

"bakso sama es jeruk nya den, silahkan,  kalau bisa bayarnya jangan ngutang!!" kata abang-abang kantin.

"kalem bang, banyak duit ini." kata Silian.

"Shani ngediamin gue Mar" jawab Vino lirih.

"lo apain doi?" tanya sakti.

"nggak gue apa-apain" jawab Vino.

"jangan nipu-nipu!" dello tak percaya.

"gue cuma berangkat bareng sama Lidya tadi pagi" kata Vino yang kemudian menegakan posisi duduknya.

"SI KAMPRET GAK TAU DIRI ANJIRR"

"Muka kek karung aja, so cari-cari selir"

"Kau tidak mensyukuri nik'mat nak, shani yang cetakanya bagus,malah so mau cari yang lebih bagus"

Seketika mereka riuh gemuruh saat mendengar apa yang dikatakan vino.

"njir, selow elah"

"selaw-selow pala lo" ujar Sakti sambil menjitak kepala vino.

"Eh sakit bencong!" protes Vino mengusap kepalanya.

"Lagian lo kecakepan banget kampret" ujar dello.

"Gini deh, lo punya temen, terus temen lo lagi di jalan mau ke sekolah gak ada angkutan, terus lo kasih tebengan. salah??"

"Ya kagak!" jawab silian.

"Yaudah, gak salah dong gue" Kata Vino sambil meminum es jeruknya.

"Heh cabe, lo gak salah seandainya yang lo tebengin itu Sakti atau kalau nggak Devi deh adek gue, lah ini lo nebengin Lidya, yang jelas-jelas ngebet banget sama lo" kata Mario yang greget dengan Vino.

Shanvin//VinshanWhere stories live. Discover now