PART 02

41 4 0
                                    


.

.

.

.

.

2 Tahun kemudian...


Kate POV

"Kate... Maafkan aku..."

     "Bri...Brian??" 

Kulihat kesedihan di matamu.Ada apa?Apa yang terjadi?

"Aku harus pergi." katanya.

     "No...Please....Don't go.Don't leave me alone...Please Brian." 

Aku terisak.Apa yang selalu kutakutkan akhirnya terjadi... Kenapa? Kenapa semua orang yang kucintai selalu pergi meninggalkanku? 

"I'm sorry.But you must know, that you're not alone." 

     "Please Bri.. I'm begging you.You promised me.Why did you brake that promise??" sentakku.

     "Why??!!!" 

Hatiku sakit... Untuk kesekian kalinya.Kenapa? Selalu aku yang tersakiti.Sekeras apapun aku berjuang, pada akhirnya tetap sama.Semua meninggalkanku... 

Lalu apa?? Apakah orang-orang itu akan kembali padaku sambil menyesal?Seperti mama dan kakak ku.Walaupun mereka kembali, tetap saja.Tetap saja rasa itu tak mudah bagiku untuk dilupakan.

"Hey.Kate listen to me..." katanya sambil mencengkram kedua pundakku.

     "No!I won't listen to you!" teriakku sambil berusaha melepaskan diri darinya.

"I'm sorry okay??Just listen to me." ia menarik tanganku 

    "Don't touch me!" kuhentakkan tangannya dengan kasar.

Aku berlari.Berlari darinya.Dapat kudengar teriakannya yang memanggil namaku.Tapi aku tidak peduli.Tidak lagi.Hatiku sudah terlalu sakit.Aku lelah... Kapan aku bisa terlepas dari semua ini?

Tinnnn!!!!!!

Suara klakson mobil menghiasi pendengaranku.Kutengok ke samping dan kulihat cahaya yang sangat menyilaukan.

Apakah ini akhirnya?

"Kateeeeee!!!"

***


"Hahhh!!!" Aku terbangun.Keringat bercucuran dari pelipisku.Nafasku memburu.

"Hah...Hah... Mimpi itu lagi." Sadar bahwa itu semua hanya mimpi, aku mulai menenangkan diriku.

"Kenapa aku selalu memimpikan hal yang sama?Siapa Brian?Apa aku mengenalnya?Kenapa aku tidak bisa ingat apapun tentang nya.Padahal... Mimpi itu terasa sangat nyata."kataku.


     "Kate!!!Bangun, sudah pagi!" teriak mamaku dari lantai bawah.

"Iya mom!Kate udah bangun." balasku.

Aku pun berjalan menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

Setelahnya, kukenakan seragam sekolahku.Kuikat rambutku dengan gaya high pony tail.Aku pun turun ke bawah untuk makan bersama keluargaku.

"Pagi mom, pagi Sofi." sapaku sambil mengecup pipi mamaku.dan kemudian duduk di sebelah Sofi, kakakku.

     "Morning sweetie." balas mamaku.

     "Pagi Kate." balasnya sambil memberiku segelas susu putih segar.

Mama ku datang membawa sepiring waffle dan scramble egg untuk kami masing-masing.Kamipun memakan sarapan kami sambil bercerita bersama.

"Hey mom."

     "Yes?" tanyanya.

"Can I ask something?"

     "Of course." jawabnya sambil tersenyum hangat.

"Ehm... Do you or me know someone named Brian?" tanyaku dengan ragu.

Kulihat ia menegang sejenak.Apa ia terkejut?

     "Why you ask that honey?"

"No reason.Hanya saja aku terus memimpikan mimpi yang sama.Dimana sepertinya aku sedang bertengkar dengan seseorang, kemudian aku berlari dan mendengar klakson mobil yang memekakkan.Lalu...Sepertinya orang yang bernama Brian memanggil namaku.Setelah itu, aku terbangun." jelasku panjang lebar.

     "Hey Kate, ayo berangkat.Ini sudah jam setengah 7, kita bisa telat." kata Sofi tiba-tiba.Ia kemudian mengambil tasnya dan pamit pada mama.

"Okay okay.Wait for me." balasku sambil tergesa-gesa mengambil tasku.AKupun pamit kepada mamaku, kemudian berlari ke mobil.Di dalam, Sofi sudah menunggu.

"Kenapa kau tergesa-gesa?"tanyaku heran.Entah kenapa ia seperti marah atau kesal.

     "Tidak apa-apa.Kita sudah mau telat makanya aku terburu-buru." jawabnya dengan sedikit keus.

"You sure?? Kau terlihat marah.Apa aku membuatmu kesal?" kataku dengan khawatir.Aku tidak ingin ia marah.

     "Hahhh...." dia menghembuskan nafasnya dengan berat.

     "I'm sorry.I'm not mad okay?I just... " katanya

"Kenapa?"

     "Aku hanya tidak ingin kau sakit lagi.Sudah cukup bagimu untuk merasakan semua itu.Berjanjilah kau tidak akan membahas tentang orang yang bernama Brian.Karena kau hanya akan tersakiti lagi." katanya perlahan.Kekhawatiran menghiasi matanya.

"Karena kau berbicara seperti itu, aku jadi penasaran." kataku sambil tersenyum tidak jelas.

     "I'm serious." katanya.

"Fine.But I won't promise you." kataku.

     "Kateee." 

"Aku berhak mengetahui apa yang terjadi dalam hidupku.Aku ingin mengingat semuanya.Aku harus." kataku dengan nada sedih dan takut.

     "I know.Just... Just don't try to hard.I don't want you to hurt." balas Sofi khawatir.

"Yes."

Sofi pun mengendarai mobilnya ke sekolahku.Aku biasanya diantar oleh Sofi karna sekolahku satu arah dengan kuliahnya.Dan kalau sudah saatnya pulang aku biasanya pulang bersama teman-temanku.

10 menit kemudian...

Kamipun sampai di sekolahku.Aku pun keluar dari mobil.

"Aku pergi." kataku.

     "Hati-hati ya di sekolah." ingat Sofi.

"Iya iya.Aku sudah SMA sof.Tidak usah khawatir." kataku sambil sedikit memanyunkan bibirku kesal.

     "Hahaha... I know, but you're still my little sister." katanya sambil tersenyum.

"Byeee."

     "Bye."


Setelahnya, akupun berjalan ke kelasku...


******************************************************************************************

Update!!!

Maaf ya kalo cerita g jelas dan misalnya ada typo.

Mohon votement <3 <3

Her Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang