Prolog

21 1 0
                                    

P R O L O G
------
-Sebuah awal belum tentu menentukan sebuah akhir-

------------------

"29 tahun itu masih terbilang muda, dan kamu mutusin buat pensiun? Pola pikir kamu gimana sih, kesuksesan yang kamu kejar setengah mati cuman kamu pertahanin kurang dari 3 tahun, gila kamu ya?" suara marah seorang wanita yang duduk berhadapan dengan seorang pria yang sedang dimarahinya.

Untungnya di ruangan putih itu hanya ada mereka berdua.

Sang pria yang sedang dimarahi itu hanya tersenyum polos seperti tanpa beban. "Aku gak ada waktu untuk terus ngejar karir aku" katanya santai.

Si gadis hanya menatapnya tanpa memberikan tanggapan.

"Semua waktuku sekarang milik kamu, dan sudah seharusnya milik kamu" lanjut pria itu, dan sekali lagi dia tersenyum polos.

"Setelah projek terakhirku selesai, aku milikmu sepenuhnya, semua waktu" sambil tersenyum pria itu berbicara lagi perlahan, dan itu pula mengakhiri percakapan mereka.

•••
Note: Prolognya picisan ya? Wkwk, tapi liat ajah ya dulu bab yang lainnya.

Oh ya, kan pake latar luar negeri tapi grammar saya berantakan, jadi dari pada saya sok tau pake bahasa inggris beberapa percakapan yang seharusnya lebih feel pake inggris saya pake indonesia ajah.

Kalo mau bantu translatepun tak apa :D

Mungkin Tak Ada EsokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang