"Tears"

8 2 4
                                    

Hallo ! Ini pertama kali posting disini udah lama banget ga nulis . mohon kritik dan sarannya yah ❤️ terimakasih banyak udah sempetin waktunya buat baca , saran dan komentar sangat diharapin wkwk ❤️






-Lunashya pov-

Diriku lagi-lagi terdiam dan termenung menatap hujan yang turut serta membasahi tubuhku . Ku biarkan tubuhku yang mulai menggigil sambil tanganku mencoba memeluk diriku sendiri . Hujan dan air mata seolah sudah menyatu di kehidupanku sekarang .
Kenapa tidak ada sedikitpun kebahagiaan untuk diriku . Masih terasa jelas bekas tamparan ibu di kedua pipi ku .
Tuhan aku lelah ..

- Someone pov -
Aku melihatnya begitu rapuh , aku mencengkeram kemudiku erat hingga tampak urat-urat yang tercetak jelas di tanganku .
"Aku tidak ingin melihatmu menderita selain karena diriku ! Kau memang harus menderita Luna ... tapi dengan izin dan kuasaku" aku memasang seringai saat melihatnya berjalan di pinggir trotoar .
Aku segera menyalakan mesin mobil dan memutar kemudiku kearah ia berada . Ku injak pedal gas dengan kekuatan dan kecepatan penuh tetap pada sisi pinggir jalan , kulihat banyak genangan air di sekitar tempat ia berjalan .

"Byurrr" 

"Arghhhhh"

kulirik dari spionku dia menjerit dengan pandangan terkejut . Baju yang ia kenakan saat ini terdapat noda bekas cipratan air .

aku semakin menyeringai menang


"ini baru permulaan lunashya .. ya permulaan kecil "


kira-kira "dia" ini siapa ya? wkwk
dan kenapa doi bisa sedendam itu sama Lunashya ?
bakal terjawab di chapter-chapter selanjutnya ❤️

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 02, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

In HeavenWhere stories live. Discover now