Murayama Yuirii Point Of View...
Kisi yang keras dalam tiap bayangan , suara sumbang dari kapur putih di papan hitam bergema di sela lamuananku. Pada setiap detik, angka dan huruf berganti. Kembali gaya dan putaran itu kembali di, dan dengan penuh berat hati aku masih saja membuka mata lebar.
Aku memang harus tetap dapat menjaganya untuk tetap terbuka, karena tiap kali aku menutupnya, pikiranku akan kembali bingung tidak bisa membayangkan ketika pahaku disentuh dan di belai oleh lembut, nakal, dan kuasa dari jemari nya.
Hanya sebuah ingatan mengganggu ku hingga aku tidak bisa melupakan sensasi ini, perjalanan dari kulit telanjang untuk tempat yang lebih dalam di diriku. Itu adalah perasaan aneh dan memalukan yang sudah menginvasi tubuh ku beberapa hari yang lalu,setelah kedua gadis yang terus terobsesi oleh ku .
Aku masih dibuat gila oleh gadis, yang di lakukannya kepada ku, sebelumnya saat makan siang. Ini adalah pertama kalinya seseorang pernah menyentuh bagian pribadi dari tubuh ku, membuat ku menegangkan tubuh, hingga bertanya pada diri sendiri ..banyak sekali pertanyaan memalukan dan membayangkan hal-hal yang tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya. Itu membuatku mungkin tidak berhasil untuk kembali fokus, berkonsentrasi, menjaga pikiran yang jernih atau mencegah wajahku dari balik merah karena panas setiap kali diriku berpikir tentang hal itu.
Tapi dia menyukai nya ‘kan? Untuk melihat,ekspresiku ketika disentuh. Seolah berbisik di pikiran ku selama ini, membakar dan melukai dalam kepalaku yang tiba-tiba menjadi berat.
Gadis ini....
Si Mata serius...
Aku tidak bisa mendorongnya pergi, menamparnya, menghinanya karena memiliki kelakuan yang sangat tidak sopan tapi, ketika itu terjadi, intensitas sentuhan dan tipu daya entahlah apa itu yang tersembunyi di senyumnya membuat ku merasa seperti tersengengat obsesi oleh api paling menawan.
Itu juga pertama kalinya seseorang menatapku dengan cara indah, dengan semangat yang tak terlukiskan ini yang bahaya inspiratif dan masalah. Ketika ia mengunci matanya dengan mataku, sangat mengejutkan, aku tidak takut untuk sayap miliku terbakar, aku juga tidak takut untuk ditangkap oleh api dari si mata serius.
Seluruh adegan itu masih terputar dalam pikiran ku ... hanya ada dua mayat beku di tengah-tengah kantin saat itu, dinding kuat itu menghilang, aku masih melayang rasanya, dan aku hanya bisa mengendalikan diri hingga dia benar-benar melepas paha milik ku.
Aku benar-benar sudah melihat yang lain. Naachan, memiliki reputasi yang sangat istimewa di sekolah ini.Aku melakukan yang terbaik untuk tidak terlibat dalam perkelahian dan rumor mengenainya tapi, itu tidak sulit untuk menyadari bahwa semua orang di sini, kecuali Pon-chan, tampak menyukai Okada-san . Kuat, cerdas, cantik, atletik ketika banyak sekali kata sempurna yang terkait dengan orang bermata serius. Ini sangatlah berbeda dengan ku, aku sama sekali tipe gadis yang tak terlihat..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi Finally (End)
FanfictionOkada Nana si brengsek yang hobinya mesum dan gonta-ganti pacar harus terikat hubungan 'hitam' oleh teman masa kecilnya. Taniguchi Megu, si temperamen yang begitu menyukai perlakuan 'kasar' Nana. Dia selalu menyukai permainan borgol dan juga perlaw...