The Accident

12 0 0
                                    

" Aku kira itu adalah pertanda dari hari yang baik.
Namun aku salah, ternyata itu awal dari hari yang buruk "
                   * Andrew Fernandez

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

5 Bulan yang lalu.

"Stella, will you marry me?",ucap Andrew yang sekarang berlutut di depannya dan menyodorkan cincin kepada kekasihnya itu.

Say yes! Say yes!, teriak teman-teman mereka,yang mengelilingi mereka berdua.

"Yes, i will" ucap Stella dengan senyuman di wajahnya.

Mata Andrew pun langsung berbinar mendengar jawaban Stella tadi. Tangannya pun langsung memasangkan cincin ke jari manis Stella.
Mereka berdua pun saling berpelukan.

Sorak-sorak teman-teman mereka yang mengucapkan selamat pada mereka berdua.

"Aku mohon agar terus bahagia seperti ini tuhan",batin Andrew.

Autor POV

"Terima kasih sayang telah menerima lamaran ku tadi, apakah kau tau,aku sangat bahagia malam ini." ucap Andrew yang sekarang sudah berada di dalam mobil untuk mengantarkan Stella pulang.

"Sama-sama, aku juga sangat bahagia malam ini. " jawab Stella sambil menatap Andrew dari samping dan masih tidak bisa berhenti tersenyum.

Kebahagiaan mereka sangat terpancar jelas dari wajah mereka yang tidak bisa berhenti tersenyum.
Tangan mereka saling menggenggam, dan sesekali Andrew mencium punggung tangan Stella.

Hingga tanpa mereka sadari bahwa ada sebuah mobil yang mengikuti mereka dari belakang.

DORRR...

Satu tembakan yang mengenai kaca belakang mobil mereka, sontak mereka berdua pun kaget dan menengok kebelakang.

Stella yang kaget dengan yang terjadi barusan, tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya.

" Apa itu tadi? Siapa yang menembak mobil kita? Mengapa mereka menembak mobil kita,Andrew? " tanya Stella cemas.

"Aku tidak tau sayang, aku tidak mengenali plat mobil mereka. Kamu tenang, aku disini kamu nggak usah takut. Kita pasti selamat, aku akan jagain kamu." jawab Andrew yang juga masih kaget dengan yang terjadi.

DORR.....

Tembakan kedua tepat mengenai kaca spion mobil mereka.

"Oh tuhan,Siapa mereka? Mengapa mereka menembak kita? " ucap Stella lagi

" Sayang tenanglah dan berpegangan lebih erat, tidak usah takut ada aku disini," jawab Andrew menenangkan Stella dan melajukan mobil nya lebih cepat.

DORR....

DORR....

Dua suara tembakan itu terdengar lagi, dan mengenai ban belakang mobil mereka, sehingga mobil mereka pun oleng .

"ANDREW...  AWAS DI DEPAN ADA JURANG!!! " Teriak Stella

Andrew mencoba untuk menggendalikan mobilnya sambil terus menginjak pedal rem terus- menerus.
Namun, pedal rem mobilnya tidak berfungsi.

" AAAAAA............" teriak mereka bersamaan.

Dan, akhirnya mobil mereka jatuh ke dalam jurang.

GRUMMMM,....

BRAKKK....

Suara mobil mereka ketika masuk kedalam jurang.

Sementara ada seseorang  lelaki yang turun dari mobil yang mengikuti Andrew dan Stella tadi sambil memegang pistol ditangannya.
Dia berdiri diatas jurang dan melihat mobil itu masuk kedalam jurang sambil tertawa sinis.

"Dasar bodoh! Aku menyuruhmu untuk menakut-nakuti mereka berdua saja! Bukan membunuh mereka!" bentak seorang wanita yang keluar dari mobil yang mengikuti Andrew dan Stella dan memarahi lelaki tadi.

" Diam! Aku juga gak tau kalo nantinya akan kayak gini. Sudahlah mungkin mereka berdua memang ditakdirkan untuk mati bersama" balas lelaki itu dengan nada penuh kemenangan.

" Dasar lelaki gila. Bukankah kau mencintai Stella? kenapa kau senang dia mati?" tanya wanita yang memakai hoodie hitam di kepalanya sehingga hanya mulutnya saja yang terlihat.

" Iya aku mencintainya. Tapi dia tidak mencintaiku, dia lebih memilih dengan lelaki yang tidak lebih baik dariku. " jawab lelaki itu santai.

" Sudah lah, ayo kita pulang sebelum ada yang melihat kita disini. Semoga kau tenang dialam sana. Aku terlalu baik untukmu hingga sampai sekarang pun aku mengirim dia untuk mati bersamamu. Agar kau tidak kesepian di alam sana. Kau tidak perlu berterima kasih untuk itu, dengan senang hati aku melakukannya."
Lanjut pria itu.

" Dasar psikopat" umpat wanita yang disebelah lelaki yang memegang pistol tadi .

Lalu mereka masuk kedalam mobil, dan pergi meninggalkan tempat kejadian naas tadi.

     I never thought that it'd be easy

     Cause we're both so distant now

     And the walls are closing in on us

     And we're wondering how

    No one has a solid answer

    But just walking in the dark

    And you can see the look on my face

   It just tears me apart....

( Justin Bieber - Down To Earth )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang