Cindy memasang raut bete ketika tahu siapa yang baru saja mencoleknya dari belakang.
"Kenapa lagi, sih? Gue lagi sibuk nggak ada waktu buat ngomong sama lo!" ujarnya sengit kepada cowok yang membawa bola basket dan mengenakan kaus jersey itu.
Raven menghela napasnya lalu berkata, "Cin, sampai kapan sih, lo mau marah sama gue terus? Capek nih gue."
"Capek apa? Capek habis latihan basket? Ya, istirahat aja lah! Ngapain juga ngomongin ke gue?"
Raven menatap Cindy dengan tatapan aneh lalu menyentil dahi cewek itu. "Nggak nyambung lo, Bro. Maksud gue itu gue capek diem-dieman sama lo kayak gini terus. Maafin gue, dong, Cin..."
Cindy mengusap dahinya yang baru saja disentil oleh Raven. Ia kesal dengan Raven bukan main. Bagaimana tidak, sudah ketiga kalinya Raven selalu membocorkan rahasia tentang orang yang Cindy sukai. Pertama, Ryan, teman sekelasnya ketika SMP. Cindy sudah menyukai sejak awal duduk di bangku SMP. Dan, ketika Cindy menceritakan tentang first love-nya itu kepada Raven, esoknya, kelas menjadi heboh tentang Cindy yang menyukai Ryan. Dan pelaku utamanya adalah Raven. Sebenarnya, Raven tidak membicarakan secara terang-terangan di depan anak-anak kelas. Namun, teman sekelasnya yang bernama Ody yang mulutnya kemana-mana alias tidak bisa menjaga rahasia, mendengar percakapan itu dan langsung ia sebarkan ke teman-teman sekelasnya. Tapi tetap saja Raven yang salah, karena ia tidak melihat sekeliling dulu sebelum berbicara!
"Nggak, males gue maafin lo. Kabar gue suka sama Galih aja sekarang udah kesebar luas gara-gara lo. Lo nggak pernah inget waktu SMP? Udah dua kali lo ngancurin semuanya. Pertama Ryan dan kedua Ethan. Ketiga itu sekarang, Galih. Terus keempat siapa lagi? Lo ini, ya, selalu aja kalau gue cerita tentang orang yang gue suka selalu lo bilangin ke orangnya dan hampir sesekolah itu tahu tentang itu semua!"
Raven menahan emosinya yang sudah berada di puncak. "Bentar, deh, siapa yang bingung saat chat lo nggak dibales sama mereka semua? Siapa yang bingung ketika lo denger beberapa orang bilang kalau mereka punya pacar? Siapa yang bingung ketika mereka itu deket sama cewek selain lo? Elo, kan? Terus, salah, ya, gue mau ngebantuin sahabat gue sendiri supaya dia nggak bingung dan nggak galau? Biar mereka itu tahu isi hati lo dan perasaan lo bisa dibales sama mereka!"
"Ya, tapi, nggak gitu juga, Ven!"
"Nggak gitu juga gimana? Mau lo terus apa? Lo mau galau sepanjang abad? Selamanya? Gitu?" Tanya Raven sambil menggaruk-garuk kepalanya frustasi.
Cindy hanya terdiam.
Raven mendecak pelan lalu berucap, "Lo itu sama aja, ya, kayak pelajaran Fisika, sama-sama susah dimengerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Teen FictionAku mungkin dulu pernah jadi spesial di hidup kamu, tapi, bagaimana dengan sekarang? Apakah aku masih menjadi spesial di 'mata' mu?