Suatu hari ada seorang mahasiswa tampan yang bernama Park Jimin. Ia memiliki seorang pacar bernama Jung Hae Ri. Saat waktu istirahat, mereka berbincang-bincang di halaman sekolah.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu??" kata Jimin.
"Boleh. Mau tanya apa, oppa??" jawab Haeri.
"Hal apa yang paling kau benci di dunia ini??" tanya Jimin.
"Kebohongan." jawab Haeri.
"Kenapa??" tanya Jimin lagi.
"Karena kebohongan adalah hal yang membuat orang di dunia ini menjadi gila. Aku benar 'kan??" kata Haeri.
"Iya, kau benar." kata Jimin sambil tersenyum.
Bel pulang sekolah telah berbunyi di siang hari menjelang petang, karena ada tambahan pelajaran. Jimin dan Haeri pun keluar bersamaan.
"Hah, hari yang melelahkan ya." kata Haeri.
"Aku pulang dulu ya, oppa." lanjut Haeri.
"Kau tidak bareng denganku??" tanya Jimin.
"Maaf, oppa. Terima kasih. Sampai jumpa." kata Haeri sambil meninggalkan Jimin.
Jimin pun hanya bisa melambaikan tangannya. Jimin pun berjalan pulang ke rumahnya sendirian. Tiba-tiba, ia dihadang oleh seniornya di kampus.
"Oi, dimana Haeri???" kata salah satu ketua geng bernama Seungjoon.
"Dia sudah pulang duluan." kata Jimin.
"Apa kau bilang??? Kau membiarkan dia pulang sendirian ??? Kau benar benar keterlaluan !!!!" teriak Seungjoon sambil menarik kerah baju Jimin.
"Tung...gu dulu, jangan salah paham. Dia sudah dijemput oleh ibunya dari tadi." kata Jimin.
Seungjoon pun melepaskan tangannya dari kerah baju Jimin.
"Oke, kau beruntung hari ini. Suatu saat, Haeri akan jadi milikku nanti." kata Seungjoon dan pergi meninggalkan Jimin sendirian.
Seungjoon memang sangat menyukai Haeri, tapi Haeri tidak tahu kalau sebenarnya Seungjoon menyukainya. Haeri menganggap Seungjoon sebagai temannya saja.
Keesokan harinya, Jimin dan Haeri menghabiskan waktu istirahatnya untuk makan siang berdua di cafe.
"Kemarin oppa sampai dirumah jam berapa??" tanya Haeri.
"Jam 18.00" bohong Jimin, sebenarnya ia pulang jam 19.00 karena ulah Seungjoon kemarin.
"Oh, begitu." kata Haeri.
Sementara itu, Seungjoon mengintip Jimin dan Haeri dari belakang. Seungjoon pun merencanakan sesuatu.
"Hei, kau punya utang padaku dan kau pun belum menggantinya sama sekali. Ini sudah hari terakhir, mengerti???" kata Seungjoon.
"Apa ini?! Sejak kapan aku punya utang padamu??" bingung Jimin.
"Halah, sudah jangan banyak bicara. Bayar sekarang!!! Kalau tidak, akan kurebut pacarmu ini!!!" paksa Seungjoon.
"Lepaskan aku!!! Baik aku akan membayarnya sebagai paksaan." kata Jimin.
"Baiklah, besok datanglah ke alamat ini" kata Seungjoon sambil memberikan kertas berisi sebuah alamat lalu pergi meninggalkan Jimin.
"Oppa, jangan kesana. Aku takut kalau terjadi apa-apa denganmu." khawatir Haeri.
"Tapi Haeri..." kata Jimin.
"Sudahlah, oppa." potong Haeri.
"Ya, sudah, Haeri-ah." senyum paksa Jimin.
Keesokan harinya, Jimin tetap nekad mengunjungi alamat itu. Ia menemukan sebuah rumah yang sudah kumuh. Jimin hanya bisa diam melihat sekitarnya sambil membawa amplop berisi uang.
Tiba-tiba, dari belakang, seseorang telah membius Jimin hingga pingsan. Jimin pun digeret ke sebuah ruangan oleh orang itu.
Jimin pun sadar dari tidurnya dalam keadaan tangannya terikat diatas.
"Hei, lepaskan aku!!! Seungjoon-ah!!!! Ini penipuan!!!" teriak Jimin.
"Hahahahhaha... Kau pikir kau bisa lari dariku, aku akan melepaskanmu dengan satu syarat." kata Seunghoon.
"Berikan Haeri padaku untuk jadi pacarku sekarang juga."
lanjut Seungjoon.
"Tolong beri aku kesempatan untuk menghubunginya dulu." kata Jimin.
"CEPAT!!! Ini." kata Seungjoon memberikan HP-nya.
"Hallo, oppa." jawab Haeri.
"Haeri-ah, tolong aku, maaf kalau aku sudah menghianatimu, sekarang kau harus ke rumah kumuh dekat rumah Seungjoon." kata Jimin.
"Seungjoon?? Oh, oppa, iya iya tunggu disana, aku akan segera menyelamatkanmu." kata Haeri menutup teleponnya dan segera berlari menyelamatkan Jimin.
"Puas kau sekarang!!! Sekarang apa maumu??? Kalau tidak ada, lepaskan aku." teriak Jimin.
"Sekarang aku ingin kau mati dihadapan Haeri nanti." licik Seungjoon.
"Apa???!!! Kau gila??? Aku sudah menuruti permintaanmu itu. Jadi kau haruss..." kata Jimin.
"Sudah jangan banyak bicara." kata Seungjoon sambil menampar Jimin hingga wajahnya memerah.
Seungjoon terus menampar, menjotos dan memukul Jimin hingga darahnya keluar. Haeri pun datang ke tempat dimana Jimin diculik dengan tepat waktu. Haeri memasuki ruangan Seungjoon. Haeri pun melihat sendiri pacarnya Jimin disiksa hingga berdarah, tapi untungnya Jimin belum mati.
"Oppa!!! Hentikan!!! Apa yang kau lakukan!!!" histeris Haeri sambil melindungi Jimin.
"Tidak ada, sayang." goda Seungjoon.
Haeri pun menampar Seungjoon.
"B*ngs*t, kau keterlaluan. Berani sekali kau menyiksanya. Akan kulaporkan kau polisi sekarang juga." ancam Haeri.
"Lapor ke polisi atau Jimin mu ini mati ditanganmu???" kata Seungjoon sambil mengacungkan pistol di kepala Jimin.
"Tidaaakk!!!!" teriak Haeri.
"Hahahahaha....kalau Jimin mati, kau menjadi pacarku!!!" kata Seungjoon.
"Hae...ri...ah.." kata Jimin.
"Oppa?" kaget Haeri.
"Lariiii...biarkan aku mati...kau harus tetap hidup...laporkan saja dia....yang penting kau selamat....Haeri..ah." kata Jimin.
"Lihat...apa yang dia katakan? Dia ingin mati, kutembak kau sekarang juga, Jimin-ah." kata Seungjoon.
Seungjoon pun menembak kepala Jimin hingga darahnya keluar. Tiba-tiba, Seungjoon pun juga tertembak mati secara bersamaan. Ternyata yang menembak adalah Taekook, teman Haeri dari organisasi penyelidik.
"Kau baik-baik saja kan, kak?? Aku sudah melaporkan kejadian ini." kata Taekook.
"Bagaimana kau bisa tau??" tanya Haeri.
"Aku sedang melakukan penjelajahan dekat hutan ini, tiba-tiba aku merasa ada yang aneh, aku sudah mendengar semua percakapan kalian." kata Taekook.
"Terima kasih banyak. Tapi, Jimin oppa...." kata Haeri sambil meneteskan air matanya melihat pacar kesayangannya mati.
Jimin rela berbohong demi menyelamatkan nyawa Haeri.
Polisi pun berdatangan dan membawa mayat Seungjoon dan Jimin ke rumah sakit. Taekook dan Haeri hanya bisa menangisi kepergian Jimin sambil berkata
"Selamat Jalan dan Terima Kasih atas semua yang telah kau lakukan." sambil menangis histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
HORROR NIGHT ADRENALINE NO YORU
TerrorCerita horror berdasarkan kisah nyata. Rasakan aura mistisnya disini.... Diperankan oleh satu member idol group K-pop setiap episodenya. - BTS : Jin, Suga, J-hope, Rap Monster, Jimin, V, Jungkook - GOT7 : Bambam, JB, Jinyoung, Yugyeom, Jackson - NCT...