WARNING!! banyak typo, cerita gakjelas. selamat membaca.
Changmin berjalan memasuki sebuah club malam yang menurut salah satu kenalannya lumayan terkenal di Seoul. Ini pertama kalinya dia berkunjung sejak dirinya menginjakkan kaki di Korea. Dia padahal sudah berjanji kepada seseorang untuk tidak akan menginjakkan kaki ke tempat ini tapi karena suatu alasan dia harus kemari.
Begitu sampai di depan bar dirinya mengedarkan pandangan ke segela penjuru mencari keberadaan seseorang. Satu dua perempuan dengan pakaian seksi yang mereka kenakan mencoba untuk menggodanya, mengajak dirinya turun ke lantai dansa bersama mereka namun Changmin dengan lembut menolaknya
Matanya menangkap sosok yang sedaritadi dia cari tengah duduk di sofa paling pojok ruangan dengan dua perempuan yang mengapit kedua lengannya namun sosok itu tetap diam dan memandang meja di depannya. Changmin pun berjalan menghampirinya, sampai disana dirinya tersenyum mengisyaratkan dua perempuan di depannya untuk pergi
"Hyung"
Yunho mendongak lalu tersenyum tipis kemudian menepuk-nepuk sofa mengisyaratkan Changmin untuk duduk.
"kau membuat Junsu khawatir dan memaksaku bangun hanya untuk mencarimu" ucap Changmin, mengambil botol berwarna coklat yang ada di atas meja kemudian membuka tutupnya dengan tangan kosong lalu meminumnya
Yunho mendengus geli,"Victoria akan membunuhmu jika tau kau minum" ucapnya, merampas botol itu dari Changmin dan menaruhnya kembali di meja membuat pemuda di sampingnya berdecak sebal
"kali ini apalagi?" tanya Changmin, ekspresi mereka berdua berubah menjadi serius
"dia menyuruhku kembali, aku mendapati beberapa bodyguard berada di depan mansion saat pulang tadi jadi aku langsung turun dari mobil tiba-tiba dan berlari kemari"
Sepuluh menit berlalu tanpa ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Baik itu Yunho maupun Changmin, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesekali Changmin menolak beberapa perempuan dan mengusir dengan halus pelayan club yang menawarkan minum kepada mereka
"bagaimana jika kita kembali ke Jepang?"
Yunho menatapnya tajam membuat Changmin sedikit takut dengan aura yang dikeluarkan sepupunya. "aku akan kembali jika mendapat undangan kematiannya" desis Yunho
Changmin menghela nafas panjang sepanjang tali pusar. "bagaimana pun dia tetaplah ayahmu" gumamnya lalu mengambil kembali botol dan meneguk cairan di dalamnya. Meletakkan tiga lembar uang bernominal besar ke atas meja kemudian berdiri dan menatap Yunho
"jja! Ayo pulang hyung. Junsu pasti sedang mondar-mandir di ruang tamu dengan pantat bebeknya menunggumu penuh kecemasan, kau pasti juga tidak ingin kembali ke mansion kan?"
Yunho pun berdiri lalu merapikan jas sekolah,"aku yang menyetir" ucapnya sambil berjalan meninggalkan Changmin dengan kunci motor yang dia putar-putar membuat Changmin melotot dan reflek mengecek kantung jaketnya, dan benar saja yang sepupunya bawa adalah kunci motor miliknya. Yunho tidak pernah dan tidak bisa naik benda beroda dua itu karena memang sejak kecil dia selalu di fasilitasi barang mewah dan begitu dijaga oleh orangtuanya sebagai penerus perusahaan sehingga tidak pernah sekalipun pemuda itu menyentuh sepeda motor, lebih baik meninggalkan Yunho dan mendapat omelan serta timpukan sadis dari Junsu dibandingkan harus membonceng Yunho, dia masih sayang dengan nyawanya. Begitu sadar Changmin pun buru-buru menyusul Yunho dan beberapa kali meminta maaf kepada pengunjung bar yang tidak sengaja dia senggol.
-0-
Lapangan indoor terlihat ramai dengan aktivitas siswa-siswi yang sibuk dengan kegiatan klub mereka. Biasanya ruangan ini hanya digunakan anak cheers dan anak basket saja tapi khusus hari ini klub sepak bola mengambil alih lapangan di sisi kanan yang biasa digunakan anak basket untuk penerimaan anggota baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince(?)ss and 7 Knight
FanfictionPrince?or Princess Kim Jaejoong [ BOY X BOY ] !!!!