Ep. 18 (B) : Save Me

196 19 17
                                    

Sebelumnya mau bilang minta maaf atas ke-vakuman yang ga jelas dari byul, 1 tahun vakum dan masih banyak reader yang mau baca. Big thanks and big hug.

Sebagai rasa terimakasih dan maaf dari byul, byul mau kasih ff ini agak panjang, sekitar 300 words lebih termasuk dengan kata kata ini.

Happy reading :-D minta Vomentnya dan semangat biar byul rajin sekolah sama rajin nulis ff buat reader




**

"Minumlah" Yerim menoleh, lantas tersenyum pada Namjoon, pria yang di kenal Yerim dan sangat dekat dengannya.

"Terimakasih" Namjoon mengangguk.
"Jadi, kau tinggal di rumah sakit belakangan ini?"

"Ya, aku kenal dengan satu dokter disana. Dia yang merawatku, dan.. Dia juga yang mempertemukanku dengan Jimin" Yerim menyesap minuman yang diberikan Namjoon.

"Benarkah? Dia mengenali Jimin?"

Yerim mengangguk "Dia juga teman dekat Nara"

"Kau yakin?"

"Kau meragukanku?" Yerim mengangkat alis.

"Tidak, hanya saja.."

"Kim Seokjin" Yerim memotong "Namanya Seokjin"

"Astaga, dunia ini sangat sempit" Namjoon memijat pelipisnya.

"Kau mengenalnya?"

Namjoon menoleh "Kau fikir siapa yang tidak mengenali dia?"

Yerim mengangkat bahu "Aku," "Dia pria yang baik " lanjutnya.

"Kau menyukainya?"

Yerim tersedak, sebelah tangannya ia gunakan memukul bahu Namjoon "Apa apaan kau ini?"

"Hei, aku hanya bertanya. Apa yang salah?" Namjoon meringis.

"Kau menanyakan hal yang tidak penting"

Keduanya terdiam sebentar saat melihat Taehyung keluar dari ruangan sebelah sambil memakai jaketnya.

"Eodi?" Namjoon bertanya.

"Mencari Jungkook" Namjoon mengangkat alis "Ada apa dengan Jungkook?"

"Bocah itu belum kembali sejak tadi, ponselnya juga tidak aktif. Jimin menyuruhku untuk mencarinya" Yerim mengepal kedua tangannya, perasaan bersalah melingkupinya.

Namjoon yang melihatnya lantas menggenggam tangan Yerim, menyuruhnya tenang.

"Mengapa tidak coba menghubungi Sandy?"

"Siapa Sandy?" Yerim bertanya pada Namjoon.

"Gadis Jungkook" Namjoon menoleh, Yerim mengangguk-ngangguk

"Aku tidak akan pergi jika dia mengangkat telfonku"

"Maksudmu.. Ponselnya tidak aktif?" Tanya Namjoon.

"Mungkin mereka pergi berkencan" Yerim berbicara.

"Berkencan?" Taehyung berkacak pinggang, berfikir sejenak "Kau fikir begitu?"

"Ya, aku rasa"
"Apa aku harus mencarinya?" Taehyung memainkan kunci mobilnya.

Namjoon mengangkat bahu. "Ini gila, aku tidak mungkin menghabiskan bensinku hanya untuk melihat sepasang kekasih yang berkencan" Taehyung memiringkan kepalanya.

KREK

"Oh, Jim"

"Kau belum berangkat?"
Jimin menutup pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Girl Who Can Read Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang