Langit Biru menghatarkanku pada pagi yang cerah ini, pagi ini aku harus memulai murojaah lagi. Setelah itu ku letakkan Al-Quran kesayangku berwarna hijau yang dibaluti hiasan bunga-bunga pada covernya.
Aku kembali menuju meja kantorku yang terletak didalam kamar. Melanjutkan banyak berkas yang harus ku selesaikan hari ini dan kembali bekerja dikantor. Aku bergegas menuju kamar mandi.
Hidupku tidak pernah berubah, menjadi seorang penghafal Qur'an memang sangatlah berat. Harus kujaga seperti menjaga anak-anakku yang semakin hari menjadi anak remaja yang hebat.
Tapi bagiku tidak mudah untuk terus menjaga hafalan ku, sangat sulit. Aku takut jika suatu saat ada hal yang dapat membuatku melepaskannya. Banyak yang harus aku persiakan. Hati yang ikhlas dan kesabran dalam menghafal.
Cita-citaku sebenarnya sederhana, hanya ingin membuat kedua orangtuaku bahagia didunuia dan akhirat, menjadi seorang Hafidzah yang dapat mengantarkan orangtuakumenuju syurga-Nya. Dan disinilah ceritaku dimulai melalui cinta seorang hafidzah, cinta yang dapat menjadi kekuatan bagiku bagaimana bersabar menghadapi apa yang akan datang dan beralalu seiring berjalannya waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Hafidzah
RomanceAku mencintai seseorang yang bisa mencintai ku, tapi aku hanya cinta kepada Allah karena tidak mungkin Allah menciptakan tanpa cinta. -Alisya, 1994-