Bagian 9

30 10 0
                                    

KRRIINGG!!! Jam wekker berbunyi. Abram bangun dari tidurnya ia berjalan menuju kamar mandi,hari ini adalah hari pertama meyra kembali berangkat kesekolah setelah hampir 2 minggu meyra terbaring di rumah sakit akibat mendonorkan salah satu ginjalnya untuk abram. Semua yang terjadi sudah ditakdirkan oleh yang maha kuasa,hubungan irkham dengan abrampun sudah membaik. Mereka sudah kembali bercanda seperti dulukala. Abram bersiap untuk menjemput meyra.ia berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik untuk meyra. Mencoba membenahi segala kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap meyra.

TOK!TOK!TOK! bunyi itu berasal dari pintu utama rumah meyra,tak butuh waktu yang lama abram sudah sampai dirumah meyra. Meyra yang mendengar pintu rumahnya diketuk langsung bangkit dan beranjak membukakan pintu tersebut. Dilihatnya lelaki tampan penuh dengan karisma itu sudah berdiri tepat didepannya.

"selamat pagi ny. Meyra siap untuk kembali berangkat sekolah" ujar abram ketika pintu utama rumah meyra terbuka. Dilihatnya gadis cantik yang rambutnya terurai,matanya begitu mempesona Abram saat ini.

"heh,selamat pagi kak" ujar meyra malu.

"mari berangkat sekolah"

"emm,ok"

Mereka berdua berjalan menuju mobil milik abram,sepanjang perjalanan meyra dan abram tampak akrab. Selalu ada topik menarik yang mampu ia bahas dengan meyra. Setelah menempuh kurang lebih 15 menit akhirnya mereka sampai di sekolah. Dengan hati hati Abram menggandeng tangan meyra menuntunnya menuju ruang kelasnya. Ia benar benar ingin menjaga meyra seolah takut kehilangan untuk yang kesekian kalinya.

"ok peri cantik,aku nganterinnya sampai disini yah. Jangan nakal nakal pulang sekolah nanti aku akan menjemputmu!! Ok"

"emm,ok"

Meyra berjalan menuju kursinya terlihat gladis yang sudah duduk disana,matanya begitu berbinar melihat meyra yang ternyata sudah sembuh. Gladis berjalan menghampiri meyra ia menggandengnya menuntunnya seolah mengisyaratkannya untuk berhati hati.

"aduh mey,kamu beneran udah sembuh?"

"udah kok dis"

"yah syukurlah kalau kamu udah bener bener sembuh. Aku udah bener bener kangen sama kamu mey,aku nggak mau kamu ninggalin aku lagi mey hiks hiks" tangis haru gladis pecah ketika berada didekat meyra,ia benar benar merasa rindu kepada meyra.

"udah dis,nggak usah pakek acara nangis segala orang guanya juga udah nggakpapa kok" ujar meyra seraya menghapus air mata gladis.

"iiiih,nyebelin tau nggak sih. Elu sakit kayak mau piknik lama banget tau." Rengek gladis

"iya iya,udah deh nggak usah alay. Biasanya elu yang paling strong deh,sok bijak nasehatin gua kalau gua lagi mewek. Eh ini elunya yang mewek jangan gitu napa dis kan kalau lunya mewek siapa yang mau nasehatin gua supaya jangan mewek lagi?" sahut meyra.

"iya deh nggak mewek mewekan lagi hehehe" merekapun tertawa melepas kerinduan satu sama lain. Perbincangan mereka terhenti ketika pak slamet sudah masuk kekelas. Merekapun fokus memperhatikan pak slamet untuk menerima pelajaran.

TTEEEEETTT!!! Bel sekolahpun berbunyi itu artinya pelajaran hari ini berakhir. Seluruh siswa smkpunberhamburan keluar ruangan.

"mey,pulang bareng yuk" ajak gladis sembari merapikan bukunya.

"ok emang lu naik apa?"

"dijemput sih tapi gua yakin pak mamat pasti udah stand by didepan"

"emmm,ok deh sekalian lu kan udah lama nggak mampir kerumah gua. Nanti mampir sebentar dirumah yah,pasti mama nggak dirumah" ajak meyra

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetaplah BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang