Meskipun cerita ini udah tamat vomment masih berlaku yaa!!^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
19.30
"Sungguh cerita yang mengharukan, kau menukar dirimu sendiri demi teman masa kecilmu, hm?"
"Kalau kau tidak tahu apa-apa diamlah, kau ini berisik sekali. Pengecut."
"Heh apa kau bilang?!" Nada bicara lelaki itu semakin meninggi.
"Pengecut, kau tidak dengar memangnya? Kau tuli? Aku baru tahu," kata Taeyong santai.
"Kau sudah ku ikat juga masih saja, mau kutembak sekarang?"
"Terserah kau, toh jika aku mati tidak akan ada yang perduli."
20.57
Dua ranjang dorong pasien memasuki area rumah sakit. Kedua ranjang itu memasuki ruangan gawat darurat. Dokter yang akan menangani kedua pasien itu mulai berlarian, termasuk Dr. Seo.
Begitu banyak dokter yang menangani tapi tidak ada satupun yang keluar.
Satu pasien menderita luka tembak di bagian dada kirinya.
Dan satu pasien yang lainnya menderita luka bekas tusukan pisau di punggungnya.
Dr. Seo dan yang lainnya mulai kewalahan, kedua pasien kondisinya sama sekali tidak ada kemajuan
Beberapa jam kemudian...
00.01
"Taeil," seseorang menepuk pelan kedua pipi Taeil.
"Hngg.." Taeil mengerang sejenak mengumpulkan kesadarannya.
"Kenapa kau ada disini? Sedang apa?"
"Oh, Johnny, bukankah yang tadi masuk ruang rawat adalah Taeyong? Temannya Jooeun?" Taeil buru-buru berdiri dan memberikan Johnny beberapa pertanyaan.
"Taeyong? Nugu?" Johnny tampak berfikir sejenak, "Ah iya, itu Taeyong."
[flashback] 20.00
"Matamu masih bisa terbuka rupanya."
BUG
TRAK
DUAGH
Lelaki itu terus menghujani Taeyong dengan beberapa pukulan. Wajah tampannya kini dihiasi oleh corak kebiruan, darah dari tulang pipi dan sudut bibirnya pun sudah bercucuran. Kakinya sudah tidak bisa ia gerakkan lagi.
Bobby, lelaki yang sudah membuat Taeyong memiliki bekas memar kini membuka ikatan yang ada pada kaki dan tangan Taeyong.
"Bangunlah dan lawan aku."
Taeyong berjalan terhuyung-huyung, kakinya sulit digunakan untuk berjalan. Tangannya tidak bisa merasakan apapun. Otaknya menyuruh untuk melawan, tapi fisiknya tiak bisa menerima perintah dari otak.
Taeyong melihat lawannya sudah menodongkan sebuah pistol tepat lima meter dari jaraknya berdiri. Ia melihat pelatuk yang akan Bobby tekan dalam beberapa detik kedepan.
DOR
Matanya terpejam, tubuhnya sedikit-sedikit mulai ambruk.
Mata Taeyong mulai terbuka karena merasa ada sesuatu yang aneh. Pelatuk itu sudah ditekan, tapi tidak ada peluru yang memasuki tubuhnya.
Dilihatnya perempuan yang ia sayangi sudah terkapar tepat di hadapannya, Kim Jisoo.
Otaknya belum memberinya perintah. Kepalanya terasa pusing, benda tajam terasa memasuki tubuh bagian belakangnya, dan semua terasa gelap bagi Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy [Completed ✔️]
FanfictionJika kau melihatnya dari luar, dia adalah gadis yang kuat. Tapi jika kau melihatnya dari dalam, dia rapuh. -Lee Taeyong Kata-katamu seperti Cotton Candy yang hanya manis sesaat. -Na Jooeun ©fullofdaydreaming, 2016 _______ Dibaca aja dulu, siapa tau...