TemeDobe

3.7K 400 14
                                    

Hari ini adalah hari dimana Sasuke akan melakukan perjalanan sebagai bentuk penebus dosanya. Setelah berbincang singkat dengan Kakashi, Sasuke hendak pergi meninggalkan desa, namun Sakura tiba-tiba datang dan menghadang Sasuke.

"Aku ikut dengamu, Sasuke-kun." Ujar Sakura tiba-tiba. Wajahnya memerah padam saat mengatakan kalimat barusan. Jantungnya berdebar berharap mendapat jawaban yang ia inginkan.

"Tidak usah. Perjalanan ini cukup diriku saja. Kau tetaplah di Konoha." Jawab Sasuke dengan wajah datarnya.

Zamrud milik gadis itu melebar. Dirinya tidak terima atas penyataan Sasuke barusan. "Ta-tapi..."

Belum sempat Sakura melanjutkan, Sasuke sudah mengetuk kening Sakura dengan kedua jarinya. "Tetaplah di Konoha." Usirnya secara halus. Ingin mendorong tapi disana ada Kakahi, reputasinya yang sudah buruk karena penghianatan terhadap desa akan semakin buruk jika ia berlaku kasar pada perempuan.

"Ba-baiklah." Dengan setengah hati Sakura akhirnya menyerah dengan wajah bersemu dan membiarkan Sasuke pergi.

Dalam hati Sasuke bernapas lega. Segera ia lanjutkan langkahnya yang tertunda. Namun, baru beberapa langkah dari gerbang Desa Konoha...

"Apa yang baru saja kau lakukan itu, teme!?"

Langkah kaki Sasuke sontak terhenti saat mendengar suara yang familiar baginya itu. Kepalanya menoleh dan terkejut saat mendapati Naruto tengah bersandar pada batang pohon sambil menatapnya tajam. "Jelaskan padaku, dasar penghianat!"

Bibir itu sudah terbuka dan hendak menjelaskan. Namun The Power of Uke mengalahkannya.

"Katakan saja yang sebenarnya!" Jerit Naruto gusar. "Kau sudah menolak tangan pemberian Tsunade Baa-chan, namun ternyata meski hanya dengan satu tangan kau masih bisa berbuat genit seperti tadi!"

"Naruto-"

"Cukup bajingan! Kau memang brengsek! Setelah pengakuanmu dan janjimu dipertarungan terakhir kita kemarin, kau masih saja berani membuatku kesal! Dasar TEME!!"

Sasuke bungkam. Tak dapat berkata apa-apa meski ia ingin. Yang bisa dilakukannya hanya menghela nafas akan kebodohan kekasihnya itu.
"Kau salah paham." Jelasnya. "Aku tidak seperti yang kau kira. Satu tangan ini berarti aku hanya akan menggenggam tanganmu saja. Tidakkah kau menyadarinya, Naruto? Bagian tangan apa yang tersisa dari kita?"

Kini giliran Naruto yang diam. Sejujurnya perkataan Sasuke tadi mengenai hatinya. Tapi tetap saja hal itu tidak bisa meredakan rasa cemburunya.

"Ternyata buah dari belajar dengan Orochimaru membuutmu menjadi gombal seperti ini. Kau bahkan merubah gaya rambutmu. Kau fikir kau tampan?" Sindir Naruto. Ia mendengus geli saat memperhatikan penampilan Sasuke yang berubah. "Dasar seme genit."

Sasuke menyipitkan matanya, jengah dengan kekeras kepalaan Naruto serta tuduhannya itu. "Kau sungguh idiot."

Bagai api yang disiram bensin. Bukannya mereda, amarah Naruto justru melejit kepuncak tertinggi dan menatap Sasuke dengan dingin.

"Jangan. Sentuh. Aku. Selama. Satu. Bulan." Ucapnya dengan penekanan ditiap katanya. Menandakan bahwa dirinya tidak main-main.

Sasuke tersentak dan sadar akan kesalahannya. Baru saja ia akan berbicara kembali guna meluruskan kesalahpahaman tersebut, Naruto sudah menghilang dari pandangannya. Pemuda tercintanya pergi.

Saat itu, Sasuke menunduk sedih sambil melangkahkan kakinya tak bersemangat. Apa gunanya perjalanan penebus dosa jika ia masih saja berbuat kesalahan pada orang yang begitu berarti baginya?
Kenapa.. Sasuke begitu bodoh?
.
.
.
.
Ini real fict ringan dari saya yang akhirnya menemukan judul :D ide ini muncul begitu saja saat melihat gambar diatas. Pernah di upload di akun facebook saya beberapa minggu yang lalu.
.
Oh iya, cerita ini juga sudah saya tambahkan dibeberapa bagian :D yang sudah baca mungkin menyadarinya.
.
Kalau ada yang merasa cerita ini terlalu singkat, maaf ya~ karena dasar pembuatan cerita ini hanya keisengan belaka. Ide muncul saat sedang lihat galeri foto dan menemukan yang satu ini. Foto ini saya ambil dari twitter, bukan punya saya. Bisa dilihat ada watermark pemilik foto ini :D hehe..

Salah Paham, SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang