Angin lembut menghempaskan jilbab kuningku. Terbuka sudah lipatan rok milik temanku. Aku mengendarai sepeda motor dengan cukup kencang, namun hati-hati mengejar waktu yang kian kemari kian menghantui. Terlihat anak-anak muda di sore itu. Ku berlalu bersama pandangan yang hanya sekejap menatap. Hampir tiap sore kukunjungi tempat yang memang hanya itu-itu saja "Tempat Fotokopi". Tapi aku sih hanya mengantarkan Witi mengerjakan tugas dari SMKnya. Uhh, untung saja aku belum SMK/SMK.
"Afrin, jangan ngebut-ngebut", teriak Witi padaku yang mengabaikan ocehannya.
Afrin???? Ya itulah aku, anak SMP yang suka motor-motoran tapi tidak suka balapan. Witi memukul bahuku karena aku tidak bisa pelan mengendarai si kuda besi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kamu
RomanceEntah mengapa rasanya ingin saja menuliskan cerita ini. Kisah yang kumuat dari penglaman pribadiku. Memulai kisah cinta unik dengan seseorang yang memang itu masih memiliki aliran darah denganku. Menitipkan hati ini padanya, bukan untuk disakiti mel...