Tiga

206 12 0
                                    

liam melangkah menuju meja tempat biasa dia duduk dicafetaria bersama orang populer lain nya,

“si hero nerd sudah tiba” gumam harry ketus dan baru saja liam meletakkan nampan nya di atas meja kerah seragam nya ditarik oleh harry.

“aku sedang tidak ingin berkelahi styles” lanjut liam tenang dan melepaskan paksa tangan harry yang berada dikerah baju milik nya.

“sudahlah,kalian seperti anak kecil saja” seru niall yang sendari tadi menatap atmosfer aneh padatubuh kedua sahabat nya.

“padahal dia hanya si nerd yang tak begitu penting” lanjut avalana membuat liam menoleh kearah avalana.

“liam” sapa seorang dengan lembut dan mengelus punggung liam.

“sudah sophi , jika aku masih disni aku tidak jamin kalau harry tak terluka” lanjut liam dan segerapergi meninggalkan sahabt2 populer nya.

*liam pov*

Baiklah aku rasa aku sudah agak gila, kakiku berhenti melangkah karenatelingaku sayup2 mendengar isakan tangis seorang gadis, suaratangis nya mirip caitlin.

Aku mempercepat langkah kakiku dan terhenti saat melihat nya dengan baju olahraga yang lagi2 basah kuyup. Padahal baru beberapa jam yang lalu dia mengganti baju nya karena insiden tadi pagi.

“setiap aku bertemu dengan mu kau selalu menangis, apakah menangis merupakan keahlian mu?”ucapku membuatnya tersentak dan menatapku dengan air mata yang baru sajadihapus nya secara kasar.

“pergi” ucapnya lantang membuatku terdiam, aku fikir dia tak bisa berteriak.

“tidak sebelum kau juga pergi bersamaku, kenapa kau menangis? Apa mereka menyakitimu?”tanyaku pelan dan menatapnya yang menunduk dan menghela nafas panjang.

“apa kau tidak takut dibicarakan dan dijauhi oleh temanteman mu? Ya. Aku selalu di jadiakan bahan bully mereka” gumamnya menatap ku sekilas lalu menunduk lagi.

“sekali kali kau harus melawannya caity bukan hanya diam dan diam, aku bisa mengajarimu bela diri jikakau mau”lanjutku dengan tenang. Dia hanya diam ..

“aku ingin berubah” gumam nya pelan. Dia menoleh menatapku ..

“si bodoh itu tidak menyadari bahwa dia cantik” batin ku yang meracau parah saat aku melihat ke bolamata nya langsung.

“berubah? Menjadi wonder woman? Cat woman?” ucapku bercanda.

“ih aku serius li, aku ingin berubah dan sepertinya aku akan pindah dari kota ini. Terlalu menyakitkan kalau aku disini terus menerus”lanjutnya menatap lekat padaku, aku hanya diam entah kenapa tubuhku kaku. Oh my—ada apa dengan ku?????

“jika kau ingin berubah,berubah lah karena diri sendiri bukan karenaorang lain dan balas dendam untuk si kritingitu. Seharusnya kau tak perlu pindah, aku bisa melindungi mu sungguh” gumamku bersungguh2 namun hanya mendapatkan gelengan dari caitlin.

“thanks li” ucapnya dan memelukku erat, aku membalas pelukkan nya.

“kapan aku akan pergi?”tanyaku masih berpelukkan.

“skg, haah selamat tinggal li. Beri aku nomor telpon mu ya” jawabnya dan melepaskan pelukkan nya, dia tersenyum lebar memperlihatkan kawat gigi nya .

“baik, kemarikan ponselmu” gumamku dengan cepat dia memberikan ponselnya dan aku memasukkan nomorku pada ponsel nya.

“terima kasih li, yasudah aku pergi yaa. Bye li,senang bertemu dengan mu” lanjutnya berdiri dan memelukku sekilas , aku membalasnya dengan senyum kecil.

Aku harap bisabertemu dengan nya lagi. I’ll gonna miss her too much.

*skip*

*caitlin pov*

Aku melangkah kan kaki dengan mantap menuju ruang guru untuk membicarakan soal kepindahan ku, aku akan pindah ke jerman akan bersekolah disana dan tinggal bersama dad dan mom. Aku merindukan mereka dan aku sudah lelah dengan mereka semua. Aku mengetuk pintu ruang guru dan segera masuk kedalam di dalam aku melihat seorang yang aku benci, ya dia harry tengah duduk dengan santai nya padahal didepan nya ada guru yang mengoceh.

“silahkan duduk caitlin, ngomong ngomong baju mu kenapa seperti basah begitu?” tanya mrs.qwisky padaku, aku segera duduk disamping harry aku tak perduli dengan tatapan harry yang meremehkan dan segala macam nya.

“aku terjatuh di kolam belakang tadi mrs” jawabku jelas bohong.

“baiklah mr.styles apa kau dengar peringatanku? Ini yang terakhir” jelas mrs.qwisky yang mendapatkan sikap acuh tak acuh oleh harry. Prok prok prok kasih tepuk tangan untung pria sinting disampingku.

“ada apa mrs.corlis?”tanya mrs.qwisky sementara harry tak bergeming ditempat nya dia sedang bermain dengan ponsel nya secara khusyuk.

“aku ingin meminta surat pemindahan mrs, mom menelponku untuk segera menyusulnya” lanjutku tersenyum tipis.

**

*harry pov*

“aku ingin meminta surat pemindahan mrs, mom menelponku untuk segera menyusulnya”

Aku segera menoleh dari ponselku yang sedang berkutat pada game flappy bird dan menatap tak percaya kearah nya. dia akan pindah? Bagaimana kalau aku bosan? Maksudku siapa lagi yang bisa aku bully sesuka hati kalo dia pindah.

“baiklah mrs.corlis ini surat nya dan selamat tinggal. Kami akan merindukan murid pintar sepertimu” sambung mrs.qwisky aku yang sudah duduk tegap langsung meninggalkan ruangan. Ada apa ini? Sesuatu seperti menghilang dari diriku?!

I'm Sorry //Harry Styles+Liam PayneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang