27.Bukan dia

601 49 4
                                    

Cuplikan sebelumnya..

BRUUKKKK tas yang dipegang Rael terjatuh dengan keras.

Semua mata menatap ke arah Rael yang tampak terkejut dan tidak percaya dengan apa yangs edang dilihatnya. keringatnya mengalir deras dan mulutnya terbuka seakan ingin berbicara namun tidak mampu mengeluarkan satu kata pun.

"Ka kakak"

----------------------------------------------------------

Rael tampak shock melihat kehadiran pelayan Kirana, perlahan ia berjalan mendekati pelayan Kirana. Rael berjalan melewati Kirana yang terlihat kebingungan, ia berjalan terus berjalan sampai akhirnya ia tiba didepan pelayan Kirana.

"Kakak" ujarnya dengan raut wajah tak percaya dan penuh kesedihan. Ia mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi kanan pelayan Kirana.

"Kakak, kau masih hidup" ujarnya tak percaya. AIr matanya mengalir deras kemudian tanpa aba-aba dia memeluk pelayan Kirana dan menangis keras seraya menggumamkan kata 'kaka' berulang kali.

semua yang terjadi pada Rael disaksikan oleh banyak mata, semuanya menatap dengan penuh haru. Regis bahkan hampir mengelurkan air mata jika saja ia tidak mengingat kalau dirinya adalah seorang pria. Reynald dan Raizel hanya menatap tanpa mampu berkata apapun.

Ruangan terasa sunyi, yang terdengar hanya isak tangis Rael yang masih memeluk pelayan Kirana. Kirana dan Karina terlihat bingung, namun tidak hanya mereka, Yuna, Si, Ikhan dan Shinwu juga terlihat bingung.

"hmmm... aku baru tau kalau Arlan memiliki adik? dan aku juga baru tahu kalau adiknya adalah Rael!" Karina memecahkan keheningan yang terjadi.

"AH, iya kalian belum pernah bertemu kakak Rael" kata Yuna. "Kami pernah bertemu dengannya, dulu dia juga tinggal dirumah pak kepala sekolah. Tapi sekarang, kami tidak pernah melihatnya lagi. Katanya dia sudah kembali kenegaranya" kata Yuna lagi.

"Tapi, bukankah kakaknya Rael sudah tidak ada?" tanya Kirana penasaran.

"APA?" Yuna, Sui dan Ikhan tampak kaget mendengar pertanyaan Kirana

"Bagaimana kau bisa tahu kalau dia sudah tidka ada?" taya Ikhan. "Rael tidak pernah cerita" sambungnya lagi. Ikhan menatap kearah Rael yang masih menangis dipelukan pelayan Kirana.

"maaf tuan, sepertinya anda salah orang" kata Arlan pelayan Kirana, walau ia tidak mengenal Rael, ia tidak melepaskan pelukan Rael.

Rael terlihat terkejut mendengar perkataan Arlan. Ia melihat Arlan dengan tatapan tidak percaya.

"Ka ka kau..."

"sepertinya anda salah orang tuan, saya adalah Arlan pelayan Kirana ojousama" kata Arlan seraya melepaskan pelukan Rael.

"Jadi.. dia bukan adikmu?" tanya Karina. Arlan menggelengkan kepalanya.

"BOHONG" teriak Rael. "KAU KAKAK KU, KAKAK KU LAZARK KERTIA PEMIMPIN KELUARGA KERTIA" teriak Rael lagi.

"Ah, maaf tuan. sepertinya anda salah orang" kata Arlan lagi dengan wajah datarnya namun tersirat kekhawatiran.

"BOHONG" teriak Rael lagi, sepertinya ia telah kehilangan kendali dirnya.

"Rael kertia, tenangkan dirimu" perintah Reynald. tiba-tiba ruangan terasa tenang, entah apa yang terjadi tetapi ketika Reynald bersuara semuanya menjadi tenang terkendali, bahkan Rael yang hampir kehilangan kendali dirinya bisa ditenangkan.

"Tuan Reynald," kata Rael yang telah kembali mendapatkan ketenangan dirinya.

"Dia bukan kakakmu Rael, apakah kau tidak dapat merasakannya? ia tidak memiliki aura kakakmu dan dari tubuhnya tidak menunjukkan seorang kepala keluarga" kata Raizel mencoba menenangkan Rael. Rael terlihat tidak percaya dengan perkataan Raizel, tapi hatiya membenarkan.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now