BRAK..
Pintu ruangan itu di buka oleh Shilla. Shilla membuka pintu itu lalu menutup nya, namun saat dia membalikkan badannya dia merasa kaki nya lemas, mata nya berkaca-kaca melihat apa yang ada di hadapannya ini. Dan akhirnya air matanya pun jatuh saat melihat Riko yang sudah terbaring kaku di lantai dengan darah yang mengalir deras dari dada nya.
"Riko "ucap Shilla lalu dia pun berlari kecil menghampiri Riko. Shilla menutup mulutnya dengan tangan nya, dia terkejut melihat wajah Riko yang sangat pucat seolah tidak ada aliran darah lagi di wajahnya itu.
Duk...
Shilla menjatuhkan dirinya di samping Riko, air matanya semakin deras mengalir. Shilla kemudian mengangkat kepala Riko dan menaruhnya di atas paha nya.
"Riko, lo cuma bercanda aja kan. Ini pasti cuma rencana lo aja kan, jawab gue. Bangun, buka mata lo, gue nggak suka sama rencana lo kali ini "ucap Shilla dengan suara bergetar.
Tidak ada reaksi dari Riko. Tubuh nya benar-benar kaku. Shilla menggenggam tangan Riko yang sudah sangat dingin itu dan juga kaku. Air matanya kembali mengalir.
"Lo kedinginan yah gara-gara tiduran di sini ? Hei ayo bangun, kalau lo mau tidur gue bisa anterin lo ke rumah terus lo bisa tidur di kamar lo tanpa kedinginan. Ko, ayolah bangun, buka mata lo. Kita bahkan belum ngobrol lagi "ucap Shilla namun tetap tidak ada reaksi dari Riko.
Suara tangis Shilla akhirnya pecah. Dia memeluk Riko erat. Membiarkan darah Riko mengotori baju nya, membiarkan air matanya menetes ke wajah Riko atau baju Riko. Dia tidak peduli !.
"Hiks..kenapa lo tega sama gue hiks..hiks..lo janji kan sama gue kalau lo bakalan ada buat gue, lo janji buat selalu jagain gue, lo janji akan selalu ada disamping gue hiks..lo udah janji sama gue ko, lo harus bangun, lo udah janji sama gue "ucap Shilla sambil terus menangis.
Hatinya sakit, perasaan kecewa, sedih, marah dan menyesal semua bercampur menjadi satu. Tangisan nya semakin keras. Ingatannya kembali ke masa dimana Riko selalu menemani nya, menghibur nya saat ia bersedih.
******
"Jadi lo setuju dong sama rencana gue ?"
"Iya..iya "
"Aaaa..thank You Riko. Lo emang the best banget deh "
"Iya-iya, kalau ada maunya aja langsung muji-muji gue "
******
"Udah lo jangan nangis, lo nggak salah, lo nggak berniat ngelakuin semua itu kan ?""Gue..gue..gue hiks..takut "
"Lo jangan takut. Gue sepupu lo,gue akan selalu ada buat lo. Gue nggak akan membiarkan lo menderita. Gue udah janji sama lo tentang itu kan "
********
Ingatan itu membuat tangisan Shilla semakin keras. Dia semakin erat memeluk Riko.
"Lo udah janji sama gue hiks..lo nggak akan tinggalin gue, lo akan selalu ada di samping gue, lo nggak akan membiarkan gue menderita. Lo janji semua itu hiks..hiks..gue mohon bangun Riko, gue mohon "teriak Shilla sambil memukul pelan dada Riko yang mengeluarkan darah itu. Dia tidak peduli dengan tangannya yang kotor oleh darah Riko yang sangat banyak itu.
"Gue udah maafin lo, gue nggak marah sama lo ataupun kecewa lagi sama lo. Gue mohon bangun, buka mata lo sekarang Riko, buka !. Lo lihat gue nangis sekarang dan itu karena lo, lo hapus air mata gue sekarang terus lo bilang kalau lo janji nggak akan ninggalin gue, please Riko. RIKO GUE MOHON "bentak Shilla dengan air matanya yang tidak henti mengalir.
"Hiks..hiks..kita bahkan belum ngobrol lagi setelah lama kita pisah, kita bahkan belum makan bareng, kita belum pergi nonton atau jalan-jalan bareng. Lo bahkan nggak pernah ngajak gue buat minta ajarin masak lagi supaya lo bisa bikinin makanan buat gue sama lo makan bareng, lo bahkan belum pernah ngajak gue foto bareng lagi. Ayolah Riko, lo janji kan sama gue kalau lo nggak akan pernah biarkan siapa pun buat gue nangis ataupun buat gue menderita. Please bangun ko, gue mohon bangun "
Shilla semakin frustasi dengan ini semua, Sepupu nya yang sudah dia anggap sebagai kakak kandung nya sendiri mati di pelukannya bahkan tanpa mengucapkan salam perpisahan kepada nya ataupun tersenyum kepada nya terlebih dahulu. Ini menyebalkan sungguh !!!
"Lo bahkan nggak ngucapin salam perpisahan dulu sama gue kalau lo mau tinggalin gue, lo bahkan nggak senyum atau meluk gue dulu baru lo pergi, Riko please sebentar aja lo bangun terus lo senyum dan meluk gue, hapus air mata gue sekali saja, apa gue perlu berlutut gue di hadapan lo baru lo bakalan bangun ? RIKO GUE BILANG BANGUN "bentak Shilla lalu dia pun kembali menangis dengan keras. Ini bukan mimpi, ini kenyataan. Riko, sepupu nya, orang yang sangat berarti baginya sudah pergi meninggalkan nya.
Pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan atau memeluk nya terlebih dahulu. Pergi ke tempat yang jauh yang tidak dapat Shilla tahu, dan Shilla juga tidak dapat bertemu lagi dengan nya meskipun dia ingin. Pergi untuk selama-lamanya dan membiarkan nya menangis sendiri sekarang. Pergi dan tak akan pernah kembali meskipun Shilla tidak ingin itu terjadi. Shilla tidak bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan bisa dan yang harus ia lakukan adalah menerima semua nya. Mengikhlaskan sepupu nya, kakak yang sangat berarti bagi seorang Shilla, merelakan Riko yang selalu mengerti nya, membantunya, menemani nya, menghibur nya pergi, pergi dan tak akan kembali. Dia harus merelakannya.
"RIKOOOOOOOO "jerit Shilla sekencang-kencang nya lalu kembali memeluk Riko erat dan kembali menangis. Menangis dan memeluk erat tubuh sepupu nya yang sudah kaku tak bernyawa itu. Erat seolah tidak membiarkan jika tubuh sepupunya ini harus pergi.
Sementara di ruangan yang satu nya lagi, yang tidak jauh dari Shilla sekarang, terlihat Dea yang juga ikut menangis namun setelah itu dia menghapus air matanya dan tersenyum sinis.
"Baru satu, gue ingin lebih. Kalian lah yang udah buat gue kayak gini. Tunggu saja kematian kalian "
Bersambung.....
"Hai...maaf yah part Rify nya nggak ada disini hehehe..semoga feel nya dapet. Vote and comment yah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku Season 2
RomanceAku kembali... Berjuang demi hidup nya.. Dia yang selama ini membuat ku nyaman... Dia yang selama ini membuat ku mengerti arti dari semuanya.. Tanpa dia aku bukan apa apa.. Tapi akankah aku berhasil .. Bagaimana jika aku gagal Aku yakin kamu pasti...